Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Magic Barrel : Inovasi Bengkulu Bebas Sampah Dengan Mengimplementasikan Sensor Penghancur Bryan Febriansyah; Chandra Kusuma Johan2; Putri Rahma Della; Venny Arisi; Yoga Saputra; Agung Kharisma Hidayah; Ardi Wijaya
JURNAL BESEMAH Vol. 3 No. 2 (2024): JULI-DESEMBER
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jurnalbesemah.v3i2.965

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk di Provinsi Bengkulu telah menyebabkan peningkatan sampah rumah tangga. Sampah organik, yang dapat terurai secara alami, berbeda dengan sampah anorganik yang tidak terurai selama bertahun-tahun, menyebabkan masalah lingkungan yang signifikan. Penelitian ini memperkenalkan "Magic Barrel," solusi inovatif untuk pengelolaan sampah yang dirancang untuk mengurangi akumulasi sampah anorganik melalui sistem penghancur bawaan. Magic Barrel dilengkapi dengan sensor gerak, komponen penghancur, dan kompartemen pengumpulan sampah, memungkinkan alat ini untuk menghancurkan sampah menjadi serpihan kecil yang lebih mudah didaur ulang. Proses pengembangan mencakup perancangan dan pembuatan prototipe mesin, pengujian fungsionalitasnya, dan penyempurnaan efisiensinya. Perangkat ini beroperasi secara otomatis, mendeteksi dan menghancurkan limbah saat dimasukkan, sehingga meminimalkan intervensi manual dan konsumsi energi. Keunggulan utama sistem ini termasuk pengurangan volume sampah, peningkatan efisiensi daur ulang, dan pengurangan emisi gas rumah kaca dari dekomposisi sampah. Uji awal dan umpan balik masyarakat di Bengkulu menunjukkan penerimaan yang positif dan efektivitas dalam mengelola sampah. Magic Barrel menjanjikan peningkatan signifikan dalam praktik pengelolaan sampah di Bengkulu dan berpotensi diterapkan di wilayah lain dengan tantangan serupa.
PEMAHAMAN INFORMASI BUNGA RAFFLESIA ARNOLDII MELALUI PEMANFAATAN QR CODE UNTUK WISATAWAN Shandra Nur’aini; Yovi Apridiansyah; Walad Mahfuzi; Yoga Saputra; Putri Rahma Della; Arjun Putra Nandika; Nugraha Apriansyah
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 4 No. 9 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v4i9.11715

Abstract

Rafflesia arnoldii merupakan bunga terbesar di dunia yang menjadi daya tarik wisata di Bengkulu. Namun, keterbatasan informasi mengenai bunga ini menghambat pemahaman wisatawan terhadap pentingnya konservasi. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi tentang Rafflesia arnoldii dengan memanfaatkan teknologi QR Code. Kegiatan ini melibatkan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu serta tenaga honorer dan mahasiswa magang sebagai responden. Metode yang digunakan meliputi pengembangan konten digital, implementasi QR Code, serta evaluasi efektivitasnya dalam meningkatkan pemahaman wisatawan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa penerapan QR Code mampu meningkatkan akses informasi secara cepat dan interaktif. Responden menyatakan bahwa teknologi ini memudahkan mereka dalam memahami sejarah, karakteristik, serta upaya konservasi Rafflesia arnoldii. Kendala yang ditemukan meliputi keterbatasan akses internet dan rendahnya literasi digital beberapa pengguna. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi lebih lanjut serta penguatan infrastruktur untuk meningkatkan efektivitas sistem. Pemanfaatan QR Code ini diharapkan dapat menjadi model dalam edukasi wisata berbasis teknologi serta mendukung konservasi flora langka di Bengkulu. Rafflesia arnoldii is the world’s largest flower and a major tourist attraction in Bengkulu. However, limited information about this species hinders tourists’ understanding of its conservation importance. This community service program aims to enhance accessibility to information on Rafflesia arnoldii using QR Code technology. The activity involved the Bengkulu Provincial Tourism Office, honorary staff, and internship students as respondents. The methodology includes digital content development, QR Code implementation, and evaluation of its effectiveness in improving tourist knowledge. The results indicate that the QR Code application significantly enhances fast and interactive information access. Respondents acknowledged that this technology facilitates their understanding of Rafflesia arnoldii’s history, characteristics, and conservation efforts. Challenges encountered include limited internet access and low digital literacy among some users. Therefore, further outreach and infrastructure improvement are necessary to optimize the system’s effectiveness. The use of QR Codes is expected to serve as a model for technology-based tourism education and support rare flora conservation in Bengkulu.