Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA MENERAPKAN NILAI-NILAI TOLERANSI BUDAYA PADA SISWA KELAS VIII MTsN 1 MEDAN Putri, Emilia; Nasution, Toni; Nirwana, Retno Dwi Bella; Salsabila, Ririn
IKAMAS: Manajemen Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Akmalia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.43 KB)

Abstract

Multicultural embraces a cultural diversity within a region of diverse both traditional and modern societies. With a background determined by social, racial, ethnic, mores, gender, and religion. Cultural diversity will always affect the way humans think, behave, and behave. Multicultural education can be a tool in developing insight, knowledge, and the cultivating of tolerance. Multicultural education comes from a society that is beginning to appreciate the importance of valuing each other's ethnic, national, language, and cultural differences. Teachers are the subjects that have played a major role in the implanting of multicultural core values such as democracy, humanism, and pluralism
MASALAH GLOBAL WARMING DAN HUBUNNGANNYA DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR FOSIL Syafitri, Ramadani; Putri, Emilia
Jurnal Bakti Sosial Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Cv Arsy Persada Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63736/jbs.v1i1.3

Abstract

Kemajuan pesat dan teknologi mendorong pertumbuhan Fasilitas industri dan transportasi. Meningkatnya jumlah industri dan sarana transportasi Tentu saja, dunia juga menderita akibat peningkatan konsumsi bahan bakar. Terutama bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan konsumsi bahan bakar, terutama BBM Gas karbon dioksida (CO2) juga meningkat secara alami dari fosil. Sebagai gas hasil pembakaran bahan bakar fosil. Gas CO2 diketahui salah Komponen gas rumah kaca diperkirakan akan dilepaskan pada pukul 18.35 setiap tahun. 1 miliar ton CO2. Jika atmosfer menjadi lebih kaya dengan gas rumah kaca ini, Itu menjadi semakin terisolasi dan menahan lebih banyak panas dari matahari Itu dilepaskan ke bumi dan menyebabkan pemanasan global. Penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil berikut. Minyak bumi, gas alam, batu bara yang mengeluarkan CO2 dan gas lainnya Ini melepaskan apa yang disebut gas rumah kaca ke atmosfer. Pemanasan global Karena bisa efektif, menjadi masalah internasional dan masalah dunia. Bahaya organisme dunia, termasuk pemanasan global Perubahan iklim, naiknya permukaan laut, gangguan ekosistem, dampak sosial Politik. Protokol Kyoto adalah perjanjian yang dilaksanakan oleh negara-negara di seluruh dunia. Pertimbangan lingkungan untuk mengurangi emisi CO2 dan lima gas rumah kaca kaca lainnya. Jika Protokol Kyoto berhasil diterapkan, rata-rata diperkirakan akan menurun. Rata-rata pemanasan global pada tahun 2050 adalah 0,02°C sampai 0,28°C. Indonesia Negara-negara yang masih memiliki hutan yang luas memiliki peluang untuk melakukannya Keberhasilan Protokol Kyoto. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dengan Indonesia membantu membatasi emisi CO2 dengan mengganti bahan bakar fosil Sumber energi lain seperti biofuel yang lebih ramah lingkungan sedang meningkat Tanaman yang menyerap, memelihara, mengelola, dan membebani gas rumah kaca Lindungi hutan karena dapat menyerap dan melindungi gas rumah kaca Keseimbangan polusi dan ruang hijau (green space) di setiap kawasan, Promosi penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Penguatan Identitas Manusia Indonesia Di Lingkungan Sekolah SDN 47/IV Kota Jambi Puspita, Bunga Sekar; Yovita Sari, Chika Orsalia; Mira Novianti, Denaya Ayu; Putri, Emilia; Wulandari, Adhe; Destrinelli, Destrinelli; Sofwan, Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9541

Abstract

Muncul pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Adakah tanda atau simbol tentang penghayatan terhadap nilai kebhinekatunggalikaan sebagai penguat identitas manusia indonesia di sekolah SDN 47/IV Kota Jambi 2) Apakah individu di dalamnya menjaga kerukuran dan sikap saling menghormati adanya perbedaan di sekolah SDN 47/IV Kota Jambi dan 3) Apakah penghayatan terhadap nilai-nilai pancasila di SDN 47/IV Kota Jambi sudah diterapkan sebagai upaya penguatan identitas manusia Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif Metode ini digunakan untuk meneliti objek yang bersifat alami dan peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu triangulasi (gabungan) data dan analisis data. Peneliti harus menggambarkan data sesuai dengan kenyataan tanpa menambah atau mengurangi yang ada secara holistik dan dideskripsikan menggunakan kata-kata dan bahasa. Penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia dilaksanakan dengan pengalaman dan penguatan profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkeBhinnekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif baik ketika berada dilingkungan sekolah maupun di dalam kelas. Nilai, norma serta etika yang selama ini terkandung dalam Pancasila, benar-benar menjadi bagian yang sangat utuh dan bulat dan bisa menyatu dengan kepribadian setiap warga sekolah. Sehingga, dapat membentuk pola perilaku, pola pikir serta pola tindakan dan memberikan arahan.Sistem pendidikan Indonesia disusun berlandaskan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan mendasar pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai bentuk perwujudan nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Penerapan atau penanaman nilai- nilai setiap butiran pancasila yang harus diajarkan agar individu memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan karakter luhur bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila yang sesuai dengan sila-sila dalam pancasila. Pendidikan Karakter perlu menggunakan Pancasila sebagai dasar filosofis atau ideologis pelaksanaannya. Penggunaan Pancasila sebagai landasan filosofis dan ideologis pendidikan karakter akan mampu memberi arah pada sistem pengetahuan yang akan dibangun, sistem nilai-nilai yang akan dibina dan dikembangkan, dasar bagi pengembangan kompetensi yang akan mencerminkan karakter manusia Indonesia yang akan dibentuk, dan bagaimana pembentukan karakter manusia Indonesia seutuhnya akan dijalankan.