Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-JEPANG DALAM PENANGANAN ILLEGAL, UNREPORTED, AND UNREGULATED FISHING DI INDONESIA Asdiarti, Riwana; Abdullah, Nurjannah
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Desember
Publisher : Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Fajar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47354/jihif.v2i1.637

Abstract

Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing has brought Indonesia to a very disadvantaged condition from the economic and social aspects. IUU Fishing not only affects Indonesia, but it also to countries that have interests in Indonesia's maritime territory given that its activities are cross-border crimes. Indonesia has conducted various co-operations as an effort to deal with the issue of IUU Fishing. Through this research, the steps taken by Indonesia is to cooperate with Japan using several strategies. This research uses a qualitative method with library research to analyse the cooperative relationship between the two countries, and uses the conceptual framework of maritime security and international cooperation theory to deepen the understanding of the issue. Thenresearch results show several strategies of cooperation between Indonesia and Japan through information exchange in the forum (IJMF), grant aid, and the use of technology to deal with IUU Fishing in Indonesia. However, Indonesia and Japan must face challenges in implementing the cooperation strategies that have been implemented. This is due to geographical challenges due to Indonesia's vast maritime territory, the COVID-19 Pandemic and internal issues related to Indonesia's governance that add to the complexity of the problem.
The Impact of the Taliban's Return to Power on the Stability of Public Security in Afghanistan Asdiarti, Riwana; Burhanuddin, Agussalim
Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI) JISI: Vol. 5, No. 1 (2024)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jisi.v5i1.39525

Abstract

Abstract. The Taliban's return to power in Afghanistan in 2021 has sparked concern for the Afghan people and the international community. The Taliban's takeover of power not only impacts the country's security situation, but also affects the stability of public security in Afghanistan. Through this research, public security becomes an important aspect in knowing the impact of the new Taliban power. This research uses a qualitative method with a literature review and uses the concept of human security as an analytical framework. This research shows that some of the Taliban's policies since returning to power tend to be repressive and discriminatory, creating insecurity in the form of human rights violations, fear and individual freedom. The results of this research have shown that public security conditions in Afghanistan under the Taliban's second rule have not shown any improvement compared to their first period of power in 1996-2001. Although the Taliban managed to reduce the incidence of armed violence, public security stability still far from stable. This condition arises from the existence of rules and restrictions on access to education, employment, and health. The Taliban also resorted to violence, with persecution, arbitrary arrest and detention of people. The Taliban also face internal and external challenges in their efforts to maintain the stability of public security in Afghanistan.  Keywords: Taliban, Afghanistan, Public Security. Abstrak. Kembalinya kekuasaan Taliban di Afghanistan pada tahun 2021 telah memicu kekhawatiran bagi masyarakat Afghanistan dan dunia internasional. Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tidak hanya berdampak pada situasi keamanan negara, tetapi juga berpengaruh terhadap stabilitas keamanan masyarakat di Afghanistan. Melalui penelitian ini, keamanan masyarakat menjadi aspek penting dalam mengetahui dampak kekuasaan Taliban yang baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan, serta menggunakan konsep keamanan manusia (human security) sebagai kerangka analisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa kebijakan Taliban sejak kembali berkuasa cenderung bersifat represif dan diskriminatif, sehingga menciptakan ketidakamanan dalam bentuk pelanggaran hak asasi manusia, ketakutan, dan kebebasan individu. Hasil penelitian ini telah menunjukkan kondisi keamanan masyarakat di Afghanistan di bawah pemerintahan kedua Taliban, belum menunjukkan perbaikan yang lebih baik daripada periode pertama kekuasaan mereka pada tahun 1996-2001. Meskipun Taliban berhasil mengurangi insiden kekerasan bersenjata, namun stabilitas keamanan masyarakat masih jauh dari kestabilan. Kondisi tersebut muncul dari adanya aturan dan pembatasan terhadap akses pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Taliban juga bertindak menggunakan kekerasan, dengan melakukan penganiayaan, penangkapan dan penahanan orang secara sewenang-wenang. Taliban juga menghadapi tantangan-tantangan internal dan eksternal dalam upaya menjaga stabilitas keamanan masyarakat di Afghanistan. Kata Kunci: Taliban, Afghanistan, Keamanan Masyarakat.
The Impact of the Taliban's Return to Power on the Stability of Public Security in Afghanistan Asdiarti, Riwana; Burhanuddin, Agussalim
Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI) JISI: Vol. 5, No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jisi.v5i1.39525

Abstract

Abstract. The Taliban's return to power in Afghanistan in 2021 has sparked concern for the Afghan people and the international community. The Taliban's takeover of power not only impacts the country's security situation, but also affects the stability of public security in Afghanistan. Through this research, public security becomes an important aspect in knowing the impact of the new Taliban power. This research uses a qualitative method with a literature review and uses the concept of human security as an analytical framework. This research shows that some of the Taliban's policies since returning to power tend to be repressive and discriminatory, creating insecurity in the form of human rights violations, fear and individual freedom. The results of this research have shown that public security conditions in Afghanistan under the Taliban's second rule have not shown any improvement compared to their first period of power in 1996-2001. Although the Taliban managed to reduce the incidence of armed violence, public security stability still far from stable. This condition arises from the existence of rules and restrictions on access to education, employment, and health. The Taliban also resorted to violence, with persecution, arbitrary arrest and detention of people. The Taliban also face internal and external challenges in their efforts to maintain the stability of public security in Afghanistan.  Keywords: Taliban, Afghanistan, Public Security. Abstrak. Kembalinya kekuasaan Taliban di Afghanistan pada tahun 2021 telah memicu kekhawatiran bagi masyarakat Afghanistan dan dunia internasional. Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tidak hanya berdampak pada situasi keamanan negara, tetapi juga berpengaruh terhadap stabilitas keamanan masyarakat di Afghanistan. Melalui penelitian ini, keamanan masyarakat menjadi aspek penting dalam mengetahui dampak kekuasaan Taliban yang baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan, serta menggunakan konsep keamanan manusia (human security) sebagai kerangka analisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa kebijakan Taliban sejak kembali berkuasa cenderung bersifat represif dan diskriminatif, sehingga menciptakan ketidakamanan dalam bentuk pelanggaran hak asasi manusia, ketakutan, dan kebebasan individu. Hasil penelitian ini telah menunjukkan kondisi keamanan masyarakat di Afghanistan di bawah pemerintahan kedua Taliban, belum menunjukkan perbaikan yang lebih baik daripada periode pertama kekuasaan mereka pada tahun 1996-2001. Meskipun Taliban berhasil mengurangi insiden kekerasan bersenjata, namun stabilitas keamanan masyarakat masih jauh dari kestabilan. Kondisi tersebut muncul dari adanya aturan dan pembatasan terhadap akses pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Taliban juga bertindak menggunakan kekerasan, dengan melakukan penganiayaan, penangkapan dan penahanan orang secara sewenang-wenang. Taliban juga menghadapi tantangan-tantangan internal dan eksternal dalam upaya menjaga stabilitas keamanan masyarakat di Afghanistan. Kata Kunci: Taliban, Afghanistan, Keamanan Masyarakat.