Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan dan Penguatan Perempuan dalam Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi di Desa Sawa, Kabupaten Konawe Utara Wulandari, Hesti; Askrening, Askrening; Anwar, Khalidatul Khair; Dolofu, Muliaty; Nurmiaty, Nurmiaty
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2024): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v2i1.148

Abstract

Usia 4-6 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit karena pada usia inilah motorik anak mulai aktif. Tanpa disadari, apa yang anak-anak lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare. Mencuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme. Kegiatan ini dilakukan melalui sarana kegiatan belajar bersama dalam bentuk tatap muka dalam kelompok, penyuluhan diberikan, meliputi: materi dan praktik mencuci tangan basah dengan air mengalir dan cuci tangan kering dengan hand sanitaizer. Hasil kegiatan ini dianalisis ini menggunakan uji paired t-test. Data yang digunakan adalah data numerik hasil observasi checklist keterampilan mencuci tangan. Dari hasil uji terdapat pengaruh pemberian penyuluhan teknik mencuci tangan terhadap keterampilan mencuci tangan siswa TK. Kebiasaan cuci tangan sejak dini, diharapkan nantinya mereka akan menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kebersihan, tidak hanya kebersihan diri sendiri, tapi juga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, dengan hal sederhana yang dilakukan secara rutin dan terarah ini nantinya anak-anak akan belajar untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan lain dengan benar. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit tersebut adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan ini seharusnya memang ditanamkan sejak dini
EDUKASI TEKNIK MENGURANGI NYERI PERSALINAN DENGAN BANTAL HANGAT DI DESA BAJOE INDAH KECAMATAN SOROPIA SULAWESI TENGGARA Wulandari, Hesti; Saraswati, Endah; Dolofu, Muliaty; Malahayati N
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jippm.v5i1.1703

Abstract

Latar Belakang: Persalinan adalah proses kompleks yang melibatkan perubahan fisik dan emosional signifikan pada ibu hamil. Salah satu fase yang sering menimbulkan ketidaknyamanan adalah fase meneran. Nyeri dan ketidaknyamanan ini dapat disebabkan oleh tekanan yang tinggi pada area perut, punggung, dan panggul. Selama proses ini, ibu membutuhkan strategi manajemen nyeri yang efektif dan aman. Bantal panas dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan ketegangan otot dengan cara meningkatkan aliran darah ke area yang tertekan. Panas dari bantal dapat membantu merelaksasi otot-otot yang tegang dan mengurangi rasa nyeri. Ini bisa menjadi alat bantu non-farmakologis yang efektif dalam manajemen nyeri. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan bantal panas pada saat meneran pada ibu bersalin. Metode: Metode kegiatan menggunakan metode ceramah tanya jawab dan demonstrasi. Hasil: Pengetahuan ibu hamil dan masyarakat tentang penggunaan bantal panas pada posisi semi fowler saat meneran sebelum edukasi sebagian besar pada kategori kurang (93%) dan setelah edukasi seluruhnya pada kategori baik (96%). Kata Kunci: Edukasi, Bantal Panas, Intrapartum.