Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penerapan Interprofessional Education (IPE) pada Kelas Ibu Balita oleh Mahasiswa Tenaga Kesehatan untuk Meningkatkan Sikap Ibu terhadap Kesehatan Balita di Kota Cimahi Susanti, Dyeri; Wulandari, Hesti; Juaeriah, Ryka; Dewi, Sari Puspa
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Volume 3 Nomor 2 Desember 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.261 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i2.15003

Abstract

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Pemantauan tumbuh kembang dan pencegahan penyakit pada balita merupakan aspek penting dalam meningkatkan kesehatan balita. Pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini masih dilakukan oleh profesi tunggal, sedangkan World Health Organization (WHO) merekomendasikan pelayanan kesehatan dengan praktik kolaborasi. Bekal tentang kolaborasi dapat diterapkan sejak tahap pendidikan melalui Interprofessional Education (IPE). IPE terjadi ketika dua atau lebihprofesi belajardengan, dari dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan kerjasama dan hasil kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap ibu tentang kesehatan balita setelah penerapan IPE pada Kelas Ibu Balita. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode observasional menggunakan rancangan one group pre-post test design. Sampel penelitianadalah ibu rumah tangga sebanyak 120 orang yang memiliki Balita usia 24-59 bulan, dan mahasiswa dari Program Studi Kebidanan, Keperawatan, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan yang berjumlah 48 orang. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2016-Januari 2017 selama 7 minggu di RW 04, 11, 13 dan 15 wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sikap ibu terhadap kesehatan balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, dengan nilai rata-rata pretest -0,02 menjadi 2,46 nilai rata-rata posttest. Simpulan pada penelitian ini adalah pembelajaran IPE dalam bentuk kuliah umum, diskusi, dan praktik lapangan di komunitas pada Kelas Ibu Balita oleh mahasiswa tenaga kesehatan dapat meningkatkan sikap ibu terhadap kesehatan balita.Kata Kunci: Interprofessional Education, Kesehatan Balita, Sikap Ibu Balita
Penentuan Kualitas Minyak Goreng Bekas Setelah Penambahan Adsorben Alami dari Bonggol Jagung dan Ampas Tebu Permatasari, Ni Made Ayu Dinda; Hasanah, Nunung Uswatun; Setiawan, Wahyu Aldi; Diba, Asmara Yauma Putri Farah; Sahila, Dinda; Wulandari, Hesti; Muliasari, Handa
Journal of Agritechnology and Food Processing Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1523.553 KB) | DOI: 10.31764/jafp.v1i2.6973

Abstract

Continuous and repeated use of cooking oil at high temperatures accompanied by air and water contact can result in a hydrolysis reaction. The quality of the oil can be determined by carrying out the procedure for determining the free fatty acid content (FFA). Used cooking oil can be purified using an adsorbent/absorbent. Sugarcane bagasse and corn cobs have been widely used as adsorbents, but there has been no study comparing the increase in oil quality with these two adsorbents. This study aims to compare the color of the used cooking oil immersion with bagasse adsorbent and corncob charcoal adsorbent and determine the value of FFA levels of used cooking oil before and after soaking with bagasse adsorbent and corncob charcoal arsoben. The method used is fatty acid adsorption method and alkalimetric titration. From the observations, it was found that the color of the used cooking oil was fading after soaking with 3 types of adsorbents. The color of the immersion with a mixture of 1:1 adsorbent corncob charcoal and bagasse has the highest brightness level. FFA levels of used cooking oil after soaking also decreased from 0.207% to 0.141%; 0.132 %; and 0.094 %. The FFA content of used cooking oil by immersion in a 1:1 mixture of corn cob charcoal and bagasse was the lowest, which means the oil has the highest quality. It can be concluded that a mixture of 1:1 adsorbent of bagasse and corncob charcoal is the best adsorbent.
Pemberdayaan dan Penguatan Perempuan dalam Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi di Desa Sawa, Kabupaten Konawe Utara Wulandari, Hesti; Askrening, Askrening; Anwar, Khalidatul Khair; Dolofu, Muliaty; Nurmiaty, Nurmiaty
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2024): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v2i1.148

Abstract

Usia 4-6 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit karena pada usia inilah motorik anak mulai aktif. Tanpa disadari, apa yang anak-anak lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare. Mencuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme. Kegiatan ini dilakukan melalui sarana kegiatan belajar bersama dalam bentuk tatap muka dalam kelompok, penyuluhan diberikan, meliputi: materi dan praktik mencuci tangan basah dengan air mengalir dan cuci tangan kering dengan hand sanitaizer. Hasil kegiatan ini dianalisis ini menggunakan uji paired t-test. Data yang digunakan adalah data numerik hasil observasi checklist keterampilan mencuci tangan. Dari hasil uji terdapat pengaruh pemberian penyuluhan teknik mencuci tangan terhadap keterampilan mencuci tangan siswa TK. Kebiasaan cuci tangan sejak dini, diharapkan nantinya mereka akan menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kebersihan, tidak hanya kebersihan diri sendiri, tapi juga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, dengan hal sederhana yang dilakukan secara rutin dan terarah ini nantinya anak-anak akan belajar untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan lain dengan benar. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit tersebut adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan ini seharusnya memang ditanamkan sejak dini
Konsentrasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik Kelas V SDN 5 Nanga Nuak Mardiana, Mardiana; Wulandari, Hesti; Apsari, Nurul
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 12, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v12i1.2189

Abstract

This research was motivated by the discovery that students' concentration was different at the beginning and end of learning. This can be seen by the students' restless movements, some shivering, fear, and playing. In thematic learning, learning concentration is very important so that students can understand certain topics with combined subjects. The research aims to describe the learning concentration of class V students at SDN 5 Nanga Nuak in thematic learning. This research is a qualitative descriptive study. The subjects in this research were 24 class V students and were divided into three groups, namely high, medium and low student learning outcomes. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The research instrumen uses observation sheets, interviews and documentation. Data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions. Data validity with technical triangulation. The research results showed that students with high learning outcomes concentrated well during thematic learning. Students can pay close attention to the teacher's explanation and focus on the blackboard when the teacher explains using the blackboard, can ask and answer the teacher's questions, and participate actively in discussions. Students with moderate learning outcomes concentrate quite well during thematic learning. Some students looked enthusiastic and focused on paying attention to the teacher's explanation, but were still distracted by playing or chatting during the lesson. Students with low learning outcomes have poor concentration abilities during thematic learning. students who do not respond to the teacher's questions, are not active in discussions, and less enthusiasm, and are still playing and sleepy during learning.Penelitian ini dilatar belakangi dengan ditemukan bahwa konsentrasi siswa yang berbeda ketika diawal dan akhir pembelajaran. Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya gerak-gerik siswa yang gelisah, ada yang mengobrol, mengantuk, dan bermain. Dalam pembelajaran tematik, konsentrasi belajar sangat penting agar siswa dapat memahami topik tertentu dengan mata pelajaran yang digabungkan. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan konsentrasi belajar siswa kelas V SDN 5 Nanga Nuak pada pembelajaran tematik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 24 orang siswa dan di kelompok menjadi tiga yaitu hasil belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data dengan triagulasi teknik.  Hasil penelitian diperoleh bahwa siswa dengan hasil belajar tinggi berkonsentrasi dengan baik selama mengikuti pembelajaran tematik. Siswa dapat memperhatikan penjelasan guru dengan seksama dan berfokus pada papan tulis pada saat guru menjelaskan menggunakan papan tulis, dapat mengajukan dan menjawab pertanyaan guru, serta berpartisipasi aktif dalam diskusi. Siswa dengan hasil belajar sedang berkonsentrasi dengan cukup baik selama mengikuti pembelajaran tematik. Sebagian siswa terlihat bersemangat dan fokus memperhatikan penjelasan guru, akan tetapi masih teralihkan dengan bermain atau mengobrol selama pembelajaran berlangsung. Siswa dengan hasil belajar rendah memiliki kemampuan konsentrasi yang kurang baik selama mengikuti pembelajaran tematik. siswa yang kurang merespon terhadap pertanyaan guru, tidak aktif dalam diskusi, dan kurangnya semangat, serta masih bermain dan mengantuk saat mengikuti pembelajaran.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGENALAN, PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING PADA MASYARAKAT DI DESA SAWA KABUPATEN KONAWE UTARA TAHUN 2023 Saraswati, Endah; Wulandari, Hesti; Nurdjaya, Malahayati
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2024): January - June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v3i1.1465

Abstract

Stunting  merupakan  masalah  gizi  yang  disebabkan  karena  kekurangan asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang  merupakan  masa  kritis.  sehingga  mengakibatkan  gangguan  pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Keadaan stunting ini ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut usia (indeks TB/U) < -2 SD berdasarkan standar WHO. Metode Metode yang digunakan adalah bersifat persuasif edukatif ddengan menggabungkan metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan  para responden setelah selesai kegiatan dengan menggunakan beberapa media penyuluhan . Hasil Hasil analisis dari data kuesioner diketahui bahwa nilai terendah saat pre test adalah 20, dan nilai tertinggi saat pretest adalah 80. Setelah dilakukan edukasi diperoleh nilai terendah adalah 80 dan nilai tertinggi adalah 100. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan edukasi tentang pengenalan, pencegahan dan penanganan stunting. Kesimpulan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pengenalan, pencegahan dan penanganan stunting di Desa Sawa  Kabupaten Konawe Utara telah terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Adapun kesimpulan dari kegiatan tersebut yaitu terdapat 100% ibu yang mengalami peningkatan pengetahuan tentang pengenalan, pencegahan dan penanganan stunting setelah diberikam edukasi dalam bentuk penyuluhan dengan tingkat pengetahuan baik.
PENGARUH ARTIKEL ONLINE BERBASIS APLIKASI DIGITAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DI KOTA KENDARI: THE INFLUENCE OF ONLINE ARTICLES BASED ON DIGITAL APPLICATIONS ON INCREASING KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN IN KENDARI CITY Wulandari, Hesti; Elyasari, Elyasari; Anwar, Khalidatul Khair; Sari, Marlynda Happy Nurmalita
Jurnal Online Dengan Open Journal System Vol 5 No 1 (2024): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v5i1.1994

Abstract

Kematian ibu sekitar 58,5% disebabkan oleh faktor yang dapat dicegah jika semua perempuan memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui deteksi dini risiko tinggi atau komplikasi kehamilan dan persalinan. Di tengah modernisasi masyarakat yang kian meningkat khususnya dalam teknologi dan informasi, akses perempuan terhadap informasi dan layanan kesehatan melalui teknologi tepat guna menjadi tantangan tersendiri. Inovasi yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil akan layanan kesehatan ibu salah satunya adalah melalui pengembangan aplikasi digital yang digunakan sebagai media informasi dan edukasi bagi ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh artikel online terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang keluhan/perubahan fisik selama kehamilan dan cara mengatasinya, perubahan psikologis selama kehamilan, pedoman ibu hamil selama kehamilan, gizi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan dan keluarga berencana, Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment pre-posttest design, sampel ibu hamil berjumlah 30 orang di Kota Kendari dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji non-parametrik Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi dengan P value 0,00. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh artikel online pada aplikasi digital terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Pengembangan fitur dan sistem aplikasi sangat diperlukan agar kegunaan dari aplikasi dapat dioptimalkan sehingga kepuasan ibu hamil dan bidan pemberi layanan dapat meningkat, sehingga dapat mempermudah akses perempuan mendapatkan informasi dan layanan kesehatan
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI E-KOMIK “ANAKKU STUNTING” DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Khair Anwar, Khalidatul; Wulandari, Hesti; Asi, Melania
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2024): Vol. 3 No. 2 (2024): july - December
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v3i2.1616

Abstract

The causes of stunting start from adolescent girls as mothers-to-be suffer from anemia, lack of nutritional intake when they are still teenagers until before marriage and pregnancy. S This affects the nutritional quality of the child he will conceive. Therefore, understanding health starting from adolescence is very important so that when planning a family, adolescents have maintained health and understand the good and bad impacts related to health. Teenagers today generally prefer something that is varied and not boring, the educational process must be designed with this in mind. The use of the right media can be one solution to increase adolescents' interest in obtaining health information. One of the media that can be used is e-comics where Indonesia is ranked second in the world for the number of comic readers with an average score of someone reading 3 comic books. Methods: quasi-experimental research with two group pre and post test design. The research sample was 40 students (20 people per group) of SMP 5 Kendari grade IX with an accidental sampling technique. The analysis used the wilcoxon test and the Mann Whitney test. Results: the results of the knowledge wilcoxon test in the experimental group showed p-value = 0.000 which means there was a significant difference in knowledge before and after the intervention. The Mann Whitney test between the two groups showed a p-value = 0.000 which means that there is an influence of education through e-comics on reproductive health knowledge in stunting prevention. Suggestion: It is hoped that the provision of health education to adolescents can utilize e-comic media so that it attracts interest in reading.
Penyuluhan kesehatan tentang jajanan sehat dan jajanan tidak sehat Pribadi, Teguh; Keswara, Umi Romayati; Widodo, Slamet; Alparizi, Melki; Marlena, Leni; Pritasari, Laili; Wulandari, Hesti
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v2i4.249

Abstract

Introduction: School Children Snacks conducted by the Food and Drug Supervisory Agency of the Republic of Indonesia Directorate of Food Inspection and Certification together with 26 supervisory agency/ the Food and Drug Supervisory Centers throughout Indonesia show that 45% of School Children Snacks do not meet the requirements because they contain hazardous chemicals such as formaldehyde, borax, rhodamine, and containing Food Additives such as cyclamate andbenzoate exceeds the safelimit. Purpose: Respondents can know, understand about healthy snacks and unhealthy snacks.                                                                                                                           Method: Implementation of the method used in counseling at Public Elementary School 1 Way Gubak is done by 3 stages, namely the first, students of the Psychology profession asking the difference between healthy and unhealthy snacks at, secondly, the presenters of Psychological students explained about healthy and unhealthy snacks using a Power point back, and the third asked questions related to the difference between healthy and unhealthy snacks after being explained. Results: Respondents understand about healthy and unhealthy snacks. Conclusion: Respondents can understand about healthy snacks and unhealthy snacks.   Pendahuluan: Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan bersama 26 Balai Besar / Balai POM di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa 45% PJAS tidak memenuhi syarat karena mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin, dan mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) seperti siklamat dan benzoat melebihi batas aman. Tujuan: Responden dapat mengetahui,Memahami tentang jajanan sehat dan jajanan tidak sehat. Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam penyuluhan di Sdn 1 Way Gubak ini dilakukan dengan 3 tahap, yaitu yang pertama mahasiswa profesi Psik menanyakan perbedaan jajanan sehat dan tidak sehat, yang kedua penyaji mahasiswa menjelaskan tentang jajanan sehat dan tidak sehat menggunakan Power point balik, dan ketiga tanya jawab terkait perbedaan jajanan sehat dan tidak sehat setelah di jelaskan. Hasil: Responden memahami tentang jajanan sehat dan tidak sehat. Simpulan:  Responden dapat memahami tentang Jajanan Sehat dan Jajanan tidak sehat.
Pengabdian pada masyarakat persiapan menuju persalinan pada ibu hamil Wardiyah, Aryanti; Adha, Adinda Wulan; Palupi, Antika; Budiarti, Budiarti; Wulandari, Hesti; Pratiwi, Liza Ayu; Nepiana, Nurul; Saputra, Raihan; Hidayat, Taufiq; Kurniawan, Yogi
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 3 No. 4 (2023): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v3i4.388

Abstract

Background: Childbirth is the process of expelling a fetus that occurs during pregnancy (37-42 weeks), and is a natural delivery with a posterior presentation of 18 hours without any complications. Purpose: To increase the knowledge and understanding of pregnant women and their families to prepare for childbirth. Method: The implementation of this activity goes through several stages, namely conducting a field survey, holding a meeting with the integrated health post to explain the activities to be carried out, preparing leaflets and posters for outreach media. Results: The initial step before the activity was carried out by the survey team who conducted observations and interviews with the integrated health post, the results of which were obtained from observations and interviews regarding the preparation of childbirth for pregnant women, namely the lack of knowledge and awareness of pregnant women to prepare for childbirth. In accordance with the results of the observation, it was obtained that the provision of health education about childbirth preparation was still poorly known by pregnant women. The implementation was carried out on December 22, 2023 at the Integrated Health Post. during the implementation, pregnant women were given education and presentation of childbirth preparation material. Conclusion: Husband involvement is known to affect pregnancy and childbirth. Husband involvement during pregnancy reduces negative attitudes towards maternal health and significantly reduces the risk of premature birth, low birth weight, and fetal growth retardation. Suggestion: Readers, especially husbands and family members, should know about the preparation of pregnant women before giving birth so that they can face and anticipate any emergencies that may arise during pregnancy. Keywords: Childbirth; Pregnant Women; Preparation. Pendahuluan: Persalinan merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada masa kehamilan (37- 42 minggu), dan merupakan persalinan alami dengan presentasi posterior 18 jam tanpa adanya komplikasi. Tujuan: Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman ibu hamil dan keluarga untuk mempersiapkan persalinan. Metode: Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu melakukan survey lapangan, mengadakan pertemuan pihak posyandu untuk menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, mempersiapkan leaflet dan poster untuk media penyuluhan. Hasil: Langkah awal sebelum kegiatan dilakukan oleh tim survey yang melakukan observasi dan wawancara dengan pihak posyandu yang hasilnya diperoleh dari observasi dan wawancara seputar persiapan persalinan ibu hamil yaitu kurangnya pengetahuan kesadaran ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan. Sesuai dengan hasil observasi diperoleh bahwa pemberian penyuluhan kesehatan tentang persiapan persalina masih kurang diketahui oleh ibu hamil. Implementasi telah dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2023 pada Posyandu. ketika implementasi ibu hamil diberikan edukasi serta pemaparan materi persiapan persalinan. Simpulan: Keterlibatan suami diketahui mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Keterlibatan suami selama kehamilan mengurangi sikap negatif terhadap kesehatan ibu dan secara signifikan mengurangi risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan hambatan pertumbuhan janin. Saran: Hendaknya para pembaca khususnya para suami dan anggota keluarga mengetahui persiapan ibu hamil sebelum melahirkan agar dapat menghadapi dan mengantisipasi segala keadaan  darurat yang mungkin timbul pada masa kehamilan.
Pencegahan stunting di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Kota Bandar Lampung Wardiyah, Aryanti; Adha, Adinda Wulan; Palupi, Antika; Budiarti, Budiarti; Wulandari, Hesti; Pratiwi, Liza Ayu; Nepiana, Nurul; Saputra, Raihan; Hidayat, Taufiq; Kurniawan, Yogi
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 1 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i1.390

Abstract

Background: Stunting is a condition where there is a lack of nutrition which causes the baby to be born earlier than it should be, it can be due to weight, maternal nutrition and fetal growth and development. Purpose: To improve knowledge about stunting prevention at the Kemiling Inpatient Health Center, Bandar Lampung City. Method: The implementation of this activity goes through several stages, namely asking permission from the head of the MBTS room to explain about stunting to the child's parents, providing media that will be used for counseling in the form of leaflets, purchasing tools and materials for implementing counseling activities. Results: The initial step before the activity was carried out by the survey team who conducted observations and interviews with the health center, the results of which were obtained from observations and interviews regarding stunting prevention, namely the lack of parental knowledge about stunting. In accordance with the results of the observation, it was obtained that the provision of health counseling about stunting prevention was still poorly known by parents. The implementation was carried out on January 2, 2024 at the Kemiling Health Center, Bandar Lampung City, when the implementation, parents were given education and presentation of childbirth preparation material. Conclusion: Stunting is a condition of chronic malnutrition due to inadequate nutritional intake and not in accordance with nutritional needs. The main factors causing stunting are: Food intake for survival. Low sanitation and environmental cleanliness can cause infectious diseases that disrupt the digestive tract. The impact of stunting is disruption of social life, disruption of the economy in the community, disruption of health, education and productivity of children in the future. In addition, stunting also results in disruption of gross and fine motor development. Keywords: Prevention; Society; Stunting. Pendahuluan: Stunting adalah kondisi dimana gizi kurang sehingga mengakibatkan bayi lahir lebih awal dari seharusnya, bisa dikarenakan berat badan, gizi ibu dan tumbuh kembang janin. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Kota Bandar Lampung. Metode: Pelaksanaan kegiatan ini melalui beberapa tahapan yaitu meminta izin kepada kepala ruang mbts untuk menjelaskan tentang stunting kepada orangtua anak, menyediakan media yang akan digunakan untuk penyuluhan berupa media leaflet, membeli alat dan bahan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Hasil: Langkah awal sebelum kegiatan dilakukan oleh tim survey yang melakukan observasi dan wawancara dengan pihak puskesmas yang hasilnya diperoleh dari observasi dan wawancara seputar pencegahan stunting yaitu kurangnya pengetahuan orangtua tentang stunting. Sesuai dengan hasil observasi diperoleh bahwa pemberian penyuluhan kesehatan tentang pencegahan stunting masih kurang diketahui oleh orangtua.  Implementasi telah dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2024 di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung, ketika implementasi  orangtua diberikan edukasi serta pemaparan materi persiapan persalinan. Simpulan: Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis karena asupan gizi yang kurang dan tidak sesuai kebutuhan gizi. Faktor utama penyebab stunting adalah: Asupan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan dapat menyebabkan penyakit infeksi yang mengganggu saluran pencernaan. Dampak Stunting yaitu terganggunya kehidupan sosial, terganggunya ekonomi di masyarakat, mengganggu kesehatan, Pendidikan dan produktifitas anak dikemudian hari. Selain itu stunting juga mengakibatkan terganggunya perkembangan motorik kasar maupun halus.