Elvira Rosiana Indah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembagian Hadits Dari Segi Kuantitas Sanad Berupa Hadits Mutawattir Dan Hadits Ahad Citra Aviva Umaira; Elvira Rosiana Indah; Maiya Hasanatud Daroini; Fawwaz Fudhail Muchammad; Shofil Fikri
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembagian Pembagian hadis dalam ilmu hadis memperhatikan sumber-sumber ajaran Islam dengan cermat. Dalam hal ini, hadis dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan jumlah perawi: hadis mutawatir juga hadis ahad. Penelitian ini mengkaji hadis dalam Islam yang dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kuantitas sanad: mutawatir dan ahad. Penelitian dimulai dengan kajian konsep dasar kedua jenis hadis ini melalui literatur hadis islam. Sumber pokok seperti Sohih al-Bukhari, Sohih Muslim, dan Sunan Abu Dawood digunakan untuk menganalisis setiap hadis dan menentukan apakah termasuk mutawatir atau ahad Hadis mutawatir, dengan jumlah perawi yang besar, dianggap sebagai sumber ajaran Islam yang kuat dan meyakinkan, sementara hadis ahad, dengan jumlah perawi terbatas, memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah. Meskipun begitu, hadis ahad tetap diakui sebagai sumber hukum Islam yang sah. Pada kajian yang digunakan pada artikel ini, kedua jenis hadis ini memiliki peran yang berbeda: hadis mutawatir memberikandasar kokoh bagi hukum-hukum Islam, sementara hadis ahad sering memberikan tambahan perspektif. Penting untuk melakukan penelaahan kritis terhadap sanad dan matan hadis untuk menjaga integritas dan otoritasnya. Dengan demikian, pengembangan hukum-hukum Islam memerlukan keseimbangan bijaksana antara kedua jenis hadis ini.
"Epistemologi Hukum Islam dalam Bingkai Kaidah اليقين لا يزال بالشك" Elvira Rosiana Indah; Nur Rahmawati Wahid; Wahyu Adi Nugroho; Muh Zamroni
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The fiqh principle “اليقين لا يزال بالشك” (faith is not lost due to doubt) is a basic principle in Islamic law that aims to ensure legal certainty in various aspects of life. This study attempts to explore the epistemological basis of this principle by examining its definition, textual basis, and practical application in the context of state governance. This study uses a normative method through literature review and comparative analysis. The research findings show that this principle plays an important role in the legal system, especially in upholding the principle of presumption of innocence, policy consistency, and legal protection of citizens. However, there are several exceptions in its application, such as in ritual worship, social transactions (muamalah), emergency conditions, and the issuance of religious fatwas. This study concludes that although Islamic law emphasizes certainty, it still maintains adaptive flexibility in responding to the changing realities of society.