Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pengaruh Kerapatan Vegetasi Terhadap Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 (Studi Kasus: Kabupaten Gresik Wilayah Daratan) Effendi, Anita Fatmawaty; Prabawa, Septa Erik; Mahardianti, Melisa Amalia
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 4 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.40876

Abstract

Kepadatan penduduk di Kabupaten Gresik pada tahun 2021 mengalami peningkatan. Peningkatan kepadatan penduduk akan memberikan dampak terhadap lingkungan seperti terjadinya penurunan persediaan air bersih, penurunan udara bersih, dan alih fungsi lahan untuk pemukiman. Kabupaten Gresik hanya memiliki Ruang Terbuka Hijau sebesar 13% dari keseluruhan luas wilayahnya pada tahun 2021. Suhu rata-rata tahunan di Kabupaten Gresik mencapai 28,17°C. Penentuan kerapatan vegetasi dan suhu permukaan tanah dapat diperoleh dari pengolahan Citra Satelit Landsat 8 dengan memanfaatkan metode penginderaan jauh menggunakan algoritma Normalized Difference Vegetation Index dan Land Surface Temperature. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi perubahan dan pengaruh kerapatan vegetasi terhadap suhu permukaan di Kabupaten Gresik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai rata-rata kerapatan vegetasi di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebesar 0,31; tahun 2019 sebesar 0,32; tahun 2020 sebesar 0,37; tahun 2021 sebesar 0,32; tahun 2022 sebesar 0,38. Nilai rata-rata suhu permukaan tanah di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebesar 26,20°C; tahun 2019 sebesar 26,24°C; tahun 2020 sebesar 24,55°C; tahun 2021 sebesar 26,52°C; tahun 2022 sebesar 22,92°C. Berdasarkan perubahan rata-rata kerapatan vegetasi dan suhu permukaan tanah di Kabupaten Gresik, didapatkan persamaan regresi: y=-44,892x+40,635 dengan korelasi 87% (korelasi negatif). Jadi, jika semakin tinggi/rapat nilai kerapatan vegetasinya maka semakin rendah suhu permukaannya dan sebaliknya.
Identifikasi Perubahan Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Citra Satelit Multitemporal di Kabupaten Gresik Mahardianti, Melisa Amalia; Prabawa, Septa Erik; Effendi, Anita Fatmawaty
Jurnal Geodesi Undip Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2024.41901

Abstract

Kabupaten Gresik mengalami peningkatan kepadatan penduduk dan pembangunan infrastruktur di tahun 2021. Peningkatan kepadatan penduduk dan infrastruktur memicu perubahan tutupan lahan dan perubahan alih fungsi lahan. Perubahan tersebut akan memberikan dampak lingkungan, seperti perubahan distribusi suhu permukaan tanah. Identifikasi perubahan Suhu Permukaan Tanah (SPT) perlu diketahui karena SPT merupakan salah satu faktor pengaruh perubahan iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perubahan distribusi SPT. Penentuan nilai SPT dilakukan dengan memanfaatkan nilai emisivitas dari tanah dan gelombang thermal (band thermal) pada Citra Landsat 8 multi-temporal dari tahun 2018 hingga 2022. Proses identifikasi SPT dilakukan dengan menggunakan metode Penginderaan Jauh untuk pengolahan dan analisis data. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata SPT di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebesar 26,20°C; tahun 2019 sebesar 26,24°C; tahun 2020 sebesar 24,55°C; tahun 2021 sebesar 26,52°C; tahun 2022 sebesar 22,92°C. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2020 dan 2022 mengalami penurunan suhu permukaan tanah yang cukup signifikan. Penurunan suhu ini disebabkan akibat  kondisi curah hujan yang relatif tinggi pada tahun 2020 dan 2022.
Studi Perubahan Indeks Kerapatan Vegetasi terhadap Suhu Permukaan Tanah dan Indeks Kualitas Udara dengan Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Gresik Mahardianti, Melisa Amalia; Prabawa, Septa Erik; Effendi, Anita Fatmawaty
GEOID Vol. 19 No. 3 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i3.2251

Abstract

Peningkatan kepadatan penduduk dialami Kabupaten Gresik pada tahun 2021, yang berdampak pada lingkungan, seperti berkurangnya pasokan air bersih, menurunnya kualitas udara, serta perubahan penggunaan lahan untuk pemukiman. Pada tahun tersebut, hanya 13% dari luas wilayah Kabupaten Gresik yang dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Suhu rerata permukaan tanah tahunan Kabupaten Gresik mencapai 28,17°C. Dari tahun 2018 hingga 2022, Indeks Kualitas Udara di wilayah ini menunjukkan perbaikan yang signifikan. Dengan menggunakan citra satelit Landsat 8, perubahan kepadatan vegetasi, suhu permukaan tanah, dan kualitas udara dapat diukur dengan algoritma pada penginderaan jauh, seperti algoritma indeks kerapatan vegetasi (Normalized Difference Vegetation Index/NDVI), suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature/LST), dan indeks kualitas air (Air Quality Index/AQI) yang memanfaatkan band thermal. Penelitian memiliki tujuan untuk mengidentifikasi perubahan dan dampak kepadatan vegetasi dan suhu permukaan tanah serta kualitas udara pada Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kepadatan vegetasi di KabupatenGresik adalah 0,31 pada tahun 2018, 0,32 pada tahun 2019, 0,37 pada tahun 2020, 0,32 pada tahun 2021, dan 0,38 pada tahun 2022. Sementara itu, nilai rerata suhu permukaan tanah tercatat pada tahun 2018 sampai 2022 secara berurutan adalah 26,20°C, 26,24°C, 24,55°C, 26,52°C, dan 22,92°C. Nilai rerata Indeks Kualitas Udara tercatat sebagai berikut: 45,04 pada tahun 2018, 44,52 pada tahun 2019, 61,14 pada tahun 2020, 42,11 pada tahun 2021, dan 76,86 pada tahun 2022. Dari analisis perubahan kepadatan vegetasi rata-rata dan suhu permukaan tanah pada penelitian ini dihasilkan persamaan regresi : y = -44,89x + 40,63, dengan tingkat korelasi yang negatif sebesar 87%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan vegetasi berkaitan dengan penurunan suhu permukaan tanah. Sebaliknya, persamaan regresi antara perubahan kepadatan vegetasi rata-rata dan indeks kualitas udara adalah: y = 435,76x - 95,04, dengan korelasi positif sebesar 87%, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kepadatan vegetasi, semakin baik nilai indeks kualitas udara.