Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Pengaruh Kerapatan Vegetasi Terhadap Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 (Studi Kasus: Kabupaten Gresik Wilayah Daratan) Effendi, Anita Fatmawaty; Prabawa, Septa Erik; Mahardianti, Melisa Amalia
Jurnal Geodesi Undip Vol 12, No 4 (2023): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2023.40876

Abstract

Kepadatan penduduk di Kabupaten Gresik pada tahun 2021 mengalami peningkatan. Peningkatan kepadatan penduduk akan memberikan dampak terhadap lingkungan seperti terjadinya penurunan persediaan air bersih, penurunan udara bersih, dan alih fungsi lahan untuk pemukiman. Kabupaten Gresik hanya memiliki Ruang Terbuka Hijau sebesar 13% dari keseluruhan luas wilayahnya pada tahun 2021. Suhu rata-rata tahunan di Kabupaten Gresik mencapai 28,17°C. Penentuan kerapatan vegetasi dan suhu permukaan tanah dapat diperoleh dari pengolahan Citra Satelit Landsat 8 dengan memanfaatkan metode penginderaan jauh menggunakan algoritma Normalized Difference Vegetation Index dan Land Surface Temperature. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi perubahan dan pengaruh kerapatan vegetasi terhadap suhu permukaan di Kabupaten Gresik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai rata-rata kerapatan vegetasi di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebesar 0,31; tahun 2019 sebesar 0,32; tahun 2020 sebesar 0,37; tahun 2021 sebesar 0,32; tahun 2022 sebesar 0,38. Nilai rata-rata suhu permukaan tanah di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebesar 26,20°C; tahun 2019 sebesar 26,24°C; tahun 2020 sebesar 24,55°C; tahun 2021 sebesar 26,52°C; tahun 2022 sebesar 22,92°C. Berdasarkan perubahan rata-rata kerapatan vegetasi dan suhu permukaan tanah di Kabupaten Gresik, didapatkan persamaan regresi: y=-44,892x+40,635 dengan korelasi 87% (korelasi negatif). Jadi, jika semakin tinggi/rapat nilai kerapatan vegetasinya maka semakin rendah suhu permukaannya dan sebaliknya.
Identifikasi Perubahan Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Citra Satelit Multitemporal di Kabupaten Gresik Mahardianti, Melisa Amalia; Prabawa, Septa Erik; Effendi, Anita Fatmawaty
Jurnal Geodesi Undip Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgundip.2024.41901

Abstract

Kabupaten Gresik mengalami peningkatan kepadatan penduduk dan pembangunan infrastruktur di tahun 2021. Peningkatan kepadatan penduduk dan infrastruktur memicu perubahan tutupan lahan dan perubahan alih fungsi lahan. Perubahan tersebut akan memberikan dampak lingkungan, seperti perubahan distribusi suhu permukaan tanah. Identifikasi perubahan Suhu Permukaan Tanah (SPT) perlu diketahui karena SPT merupakan salah satu faktor pengaruh perubahan iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perubahan distribusi SPT. Penentuan nilai SPT dilakukan dengan memanfaatkan nilai emisivitas dari tanah dan gelombang thermal (band thermal) pada Citra Landsat 8 multi-temporal dari tahun 2018 hingga 2022. Proses identifikasi SPT dilakukan dengan menggunakan metode Penginderaan Jauh untuk pengolahan dan analisis data. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata SPT di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebesar 26,20°C; tahun 2019 sebesar 26,24°C; tahun 2020 sebesar 24,55°C; tahun 2021 sebesar 26,52°C; tahun 2022 sebesar 22,92°C. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2020 dan 2022 mengalami penurunan suhu permukaan tanah yang cukup signifikan. Penurunan suhu ini disebabkan akibat  kondisi curah hujan yang relatif tinggi pada tahun 2020 dan 2022.
Studi Perubahan Indeks Kerapatan Vegetasi terhadap Suhu Permukaan Tanah dan Indeks Kualitas Udara dengan Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Gresik Mahardianti, Melisa Amalia; Prabawa, Septa Erik; Effendi, Anita Fatmawaty
GEOID Vol. 19 No. 3 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i3.2251

Abstract

Peningkatan kepadatan penduduk dialami Kabupaten Gresik pada tahun 2021, yang berdampak pada lingkungan, seperti berkurangnya pasokan air bersih, menurunnya kualitas udara, serta perubahan penggunaan lahan untuk pemukiman. Pada tahun tersebut, hanya 13% dari luas wilayah Kabupaten Gresik yang dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Suhu rerata permukaan tanah tahunan Kabupaten Gresik mencapai 28,17°C. Dari tahun 2018 hingga 2022, Indeks Kualitas Udara di wilayah ini menunjukkan perbaikan yang signifikan. Dengan menggunakan citra satelit Landsat 8, perubahan kepadatan vegetasi, suhu permukaan tanah, dan kualitas udara dapat diukur dengan algoritma pada penginderaan jauh, seperti algoritma indeks kerapatan vegetasi (Normalized Difference Vegetation Index/NDVI), suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature/LST), dan indeks kualitas air (Air Quality Index/AQI) yang memanfaatkan band thermal. Penelitian memiliki tujuan untuk mengidentifikasi perubahan dan dampak kepadatan vegetasi dan suhu permukaan tanah serta kualitas udara pada Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kepadatan vegetasi di KabupatenGresik adalah 0,31 pada tahun 2018, 0,32 pada tahun 2019, 0,37 pada tahun 2020, 0,32 pada tahun 2021, dan 0,38 pada tahun 2022. Sementara itu, nilai rerata suhu permukaan tanah tercatat pada tahun 2018 sampai 2022 secara berurutan adalah 26,20°C, 26,24°C, 24,55°C, 26,52°C, dan 22,92°C. Nilai rerata Indeks Kualitas Udara tercatat sebagai berikut: 45,04 pada tahun 2018, 44,52 pada tahun 2019, 61,14 pada tahun 2020, 42,11 pada tahun 2021, dan 76,86 pada tahun 2022. Dari analisis perubahan kepadatan vegetasi rata-rata dan suhu permukaan tanah pada penelitian ini dihasilkan persamaan regresi : y = -44,89x + 40,63, dengan tingkat korelasi yang negatif sebesar 87%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan vegetasi berkaitan dengan penurunan suhu permukaan tanah. Sebaliknya, persamaan regresi antara perubahan kepadatan vegetasi rata-rata dan indeks kualitas udara adalah: y = 435,76x - 95,04, dengan korelasi positif sebesar 87%, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kepadatan vegetasi, semakin baik nilai indeks kualitas udara.
Evaluasi Tingkat Kekritisan Daerah Resapan Air di Rencana Tata Ruang Kabupaten Blitar Mansyur, Mohammad; Mahardianti, Melisa Amalia; Yahya, Fahrul
GEOID Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v20i1.2578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kekritisan daerah resapan air di pola tata ruang kawasan resapan air Kabupaten Blitar. Untuk tujuan tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan pemetaan kondisi kawasan resapan air di Kabupaten Blitar. Dasar parameter penelitian ini adalah Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 32/MENHUT-II/2009. Parameter dalam peraturan tersebut meliputi jenis tanah, kemiringan lereng, tutupan lahan dan curah hujan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode skoring setiap parameter dan teknik tumpang susun (overlay). Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kekritisan daerah resapan air pada pola tata ruang kawasan resapan air di Kabupaten Blitar sebagian besar menunjukkan kondisi baik (60,70%) dan normal alami (27,96%), yang mencerminkan kesesuaian dengan rencana tata ruang periode 2011–2031. Namun, terdapat area yang mulai kritis (11,29%) dan agak kritis (0,04%), yang didominasi oleh lahan terbangun. Untuk mempertahankan fungsi kawasan resapan air perlu penyesuaian rencana pola ruang, pengurangan lahan terbangun, serta penerapan langkah konservasi yang efektif. Evaluasi menyeluruh terhadap penetapan pola tata ruang menjadi hal krusial dalam mendukung pengelolaan yang berkelanjutan di Kabupaten Blitar.
Pendugaan Potensi Air Tanah di daerah Rawan Air berbasis SIG dengan Analisis Multi Kriteria Prabawa, Septa Erik; Mahardianti, Melisa Amalia; Khoiridah, Sayyidatul; Susilo, Yunus; Ragana, Izza Muzakhi Reksa; Amirul Huda, Muhammad Ananda; Alfiansyah, Saddam
GEOID Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v20i1.2663

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga potensi air tanah di daerah rawan air dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analisis Multi Kriteria (MCA). Studi ini dilakukan di Kabupaten Tuban dengan mempertimbangkan berbagai parameter geospasial, seperti kemiringan lereng, jenis tanah, kondisi geologi, indeks vegetasi (NDVI), tutupan lahan, curah hujan, dan densitas drainase. Data yang digunakan meliputi DEMNAS, peta geologi, peta jenis tanah, serta data curah hujan dari BMKG. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi air tanah di Kabupaten Tuban berkisar antara kategori sedang hingga tinggi. Faktor utama yang mendukung potensi air tanah tinggi meliputi kemiringan lereng landai (0–5%), jenis tanah berpasir, struktur geologi berupa batu gamping dan endapan aluvium, tutupan lahan dominan berupa agrikultur dan hutan, serta curah hujan tinggi (>1.000 mm/tahun). Kecamatan dengan potensi air tanah tinggi antara lain Montong, Merakurak, Semanding, Rengel, dan Plumpang. Penelitian ini menegaskan bahwa metode SIG dan MCA efektif dalam mengidentifikasi potensi air tanah berdasarkan parameter geospasial. Hasil studi ini dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air tanah serta mitigasi kekurangan air di daerah rawan.
Pemanfaatan Citra Satelit untuk Penentuan Lokasi Bangunan Cagar Budaya Kerajaan Majapahit Menggunakan Metode Delineasi (Studi Kasus : Kawasan Cagar Budaya Trowulan Mojokerto) Yahya, Fahrul; Mahardianti, Melisa Amalia; Susilo , Yunus
GEOID Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v20i1.2689

Abstract

Kawasan trowulan merupakan Zona Kerajaan Majapahit yang berada di Kabupaten Mojokerto secara administrasi beririsan dengan dua Kabupaten, yaitu kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang. Terdiri dari 6 (enam) kecamatan diantaranya adalah Kecamatan Jatirejo, Puri, Trowulan, Sooko, Mojowarno, Mojoagung dan Kecamatan Sumobito. Kawasan Trowulan masuk dalam KSN (Kawasan Strategis Nasional) dimana wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena memiliki pengaruh sangat penting secara nasional, baik terhadap kedaulatan negara, ekonomi,sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia atau World Heritage. Penelitian ini dipilih karena memiliki tingkat signifikansi yang besar dalam berbagai aspek, diantaranya adalah aspek pembangunan dan pengembangan daerah kawasan pariwisata sejarah, serta aspek ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Salah satunya ialah pelestarian cagar budaya dengan memanfaatkan citra satelit dan metode delineasi. Penelitian tersebut dapat membantu dalam melakukan identifikasi serta monitoring terhadap area situs purbakala yang rentan terhadap kerusakan, baik yang disebabkan bencana alam maupun kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi letak lokasi situs bangunan cagar budaya berdasarkan sistem zonasi di Kawasan Trowulan dengan metode memetakan Zona Inti, Zona Penyangga, Zona Pengembangan dan Zona Penunjang. Metode penelitian ini dilakukanMelalui proses interpretasi visual dari citra dan menggabungkan dengan teknik digitasi on screen, dapat dilakukan deliniasi dan zonasi penentuan titik lokasi serta zona cagar budaya Kawasan Trowulan. Penggunaan citra satelit Google Earth Pro, terutama pada penelitian zonasi lokasi cagar budaya sedikit memiliki kendala dalam observasi di lokasi lapangan. Hasil pemetaan deliniasi dan zonasi didapatkan beberapa peta, yaitu Peta Deliniasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan dan Peta Zonasi (Zona), Peta Delineasi Sektor 5 Segaran, Sektor 12 Grobogan, Zona Inti Balong Bunder, Zona Penyangga Sektor 21.
Uji Akurasi Peta Foto Tegak Menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (Puna) Dengan Metode Direct Georefensing Di Daerah Berbukit (Studi Kasus Foto Tegak di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan) Harto, Subekti; Prabawa, Septa Erik; Mahardianti, Melisa Amalia
EL-JUGHRAFIYAH Vol 5, No 2 (2025): El-Jughrafiyah : August, 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v5i2.37822

Abstract

Penggunaan  peta foto tegak (orthofoto) hasil pemotretan menggunakan Pesawat Udara Nirawak (PUNA) wajib dalam pekerjaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kementerian ATR-BPN. Permasalahannya ketika digunakan untuk pemotretan di daerah yang berbukit-bukit, apabila menggunakan metode konvensional akan memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar untuk pemasangan dan pengukuran Ground Control Point (GCP). Untuk meminimalkan pemasangan dan pengukuran GCP tersebut digunakan metode pengolahan data foto secara direct georeferencing. Lokasi penelitian dipilih daerah berbukit-bukit yang cukup ektrim, difoto menggunakan PUNA jenis quadcopter, penentuan posisi kamera menggunakan metode Real Time Kinematik (RTK). Pada penelitian ini dilakukan analisa perbandingan terhadap data yang diolah menggunakan direct georeferencing (tanpa GCP), dan gabungan direct georeferencing ditambahkan GCP (1, 3, dan 4 GCP). Hasil pengolahan data berupa orthofoto dan digital surface model (DSM), dilakukan uji ketelitian geometrik berdasarkan SNI 8202:2019. Hasil uji ketelitian menunjukkan metode direct georeferencing layak digunakan untuk pembuatan peta foto tegak skala 1:1000 dengan interval kontur 0,4m.