Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENIPUAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET BERUPA JUAL-BELI ONLINE Rusdiyanto, Dheny; Siwi , Dwi Raka; Fitriana, Galuh; Fitri, Astria; Jainah, Zainab Ompu
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 5 Nomor 2 Januari 2024
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.43808

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peraturan hukum di Indonesia mengenai perjudian online dan peraturan khusus yang digunakan oleh otoritas terkait untuk mengatur perjudian online. Artikel ini menggunakan penelitian hukum normatif dan menyimpulkan bahwa arbitrase online sama dengan arbitrase konvensional. Penggunaan Sistem Elektronik (komputer, internet, telekomunikasi) adalah salah satu perbedaannya. KUHP dan UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, memuat ketentuan-ketentuan yang disebutkan di atas. Pengadilan yang akan memutuskan nasib penipuan yang sulit. Ketentuan ini dapat dibandingkan dengan Pasal 378 KUHP atau Pasal 28 ayat (1) UU ITE, yang mengatur tentang iklan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen. Secara terpisah, atau dalam hubungannya dengan pasal kedua, 378 KUHP jo Pasal 28 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE. Kata Kunci: Penipuan, Internet, Jual-beli online. Abstract This study aims to shed light on the legal regulations in Indonesia regarding online gambling and the specific regulations used by the relevant authorities to regulate online gambling. This article uses normative legal research to conclude that online arbitration is equivalent to conventional arbitration. Use of Electronic Systems (computers, internet, telecommunications) is one of the differences. The KUHP and UU No. 11, 2008, on Electronic Information and Transactions, contain the aforementioned provisions. A court of law will decide the fate of the sulit penipuan. This provision can be compared to Article 378 KUHP or Article 28 ayat (1) UU ITE, which deals with misleading advertising and consumer protection. Separately, or in conjunction with the second of these passages, 378 KUHP jo Pasal 28 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2008 concerning the payment and nonpayment of ITE. Keywords: Fraud, Internet, Online buying and selling.
Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja Rusdiyanto, Dheny; Raka Siwi , Dwi; Siratama , Ayo Vide; Renaldy , Daffa; Hasan, Zainudin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7852

Abstract

Prevalensi penyalahgunaan narkotika dan kompleksitas masalah yang ditimbulkannya terus meningkat di Indonesia. Kejahatan yang melibatkan narkotika memiliki potensi untuk berdampak pada orang-orang di semua tingkat sosial ekonomi karena kejahatan ini bersifat transnasional, terorganisir, dan serius. Penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja dan pelajar merupakan masalah kompleks yang membutuhkan keterlibatan banyak pemangku kepentingan, termasuk namun tidak terbatas pada pemerintah, pihak berwenang, masyarakat, media, keluarga, dan remaja itu sendiri, sehingga menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan. Ketika orang tidak memiliki pengetahuan tentang narkoba atau tidak tahu apa itu narkoba, mereka menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang tidak jujur yang mengedarkan narkoba. Hal ini mengarah pada penyalahgunaan narkoba. Semakin banyak generasi muda yang menyalahgunakan narkoba dan narkotika. Generasi mendatang dapat menghadapi tantangan terhadap eksistensi bangsa kita karena semakin banyaknya penyimpangan perilaku di kalangan generasi muda. Karena generasi muda yang seharusnya memimpin bangsa di masa depan, justru semakin hari semakin melemah akibat pengaruh zat adiktif yang merusak saraf mereka. Sehingga anak muda tidak mampu berpikir rasional. Mengingat fakta bahwa keluarga dan generasi muda bangsa di masa depan sangat rentan terhadap dampak globalisasi dan kemajuan teknologi, maka sangat penting bagi para pelajar untuk selalu menjaga kewaspadaan setiap saat.