Sistem pembumian merupakan komponen penting dalam instalasi listrik yang bertujuan untuk mengalirkan arus ke bumi secara aman, serta melindungi perangkat dan pengguna dari potensi bahaya listrik. Generator adalah satu contoh peralatan yang perlu diamankan dengan menggunakan sistem pembumian. Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011 (PUIL 2011) telah menetapkan bahwa standar nilai tahanan pembumian kelistrikan di Indonesia sebesar <5ohm. Pengukuran sistem pembumian pada peralatan generator set (genset) di Politeknik Negeri Jakarta didapati bahwa nilai tahanan sistem pembumian melebihi standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 16,524 ohm. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki nilai tahanan sistem pembumian agar memenuhi standar PUIL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode rod, yang diawali dengan melakukan simulasi perhitungan untuk menentukan nilai jarak, kedalaman pemasangan dan ketebalan elektroda baru untuk menghasilkan nilai tahanan baru yang diinginkan. Setelah nilai dari parameter didapatkan, elektroda baru akan dihubungkan secara parallel dengan elektroda pembumian yang sudah ada, kemudian sekitar area pembumian akan ditambahkan dengan bentonite untuk menyerap air dan menahan air pada strukturnya. Hasil analisa rancangan didapatkan bahwa elektroda baru akan dipasang dengan jarak antar titik sejauh 5 meter, kedalaman pemasangan rod 25 meter dan ketebalan rod 5/8”. Hasil pengukuran didapatkan bahwa nilai tahanan elektroda baru sebelum diparalelkan adalah 3,447 ohm. Setelah kedua elektroda dihubungkan secara parallel, nilai tahanan pembumian pada lokasi terpasang sebesar 2,853 ohm.