Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIFITAS PELATIHAN PERWASITAN TENIS LAPANGAN UNTUK PEMULA Tahki, Kurnia; Aan Wasan; Sujarwo; Sandi Prayudho
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Purpose. This study aims to provide an understanding of the rules of the field tennis game in participants of Tennis Refereeing Training for Beginners. Method. This research is a Quantitative Descriptive Research. The sample in this study was students of the Faculty of Sports Science, State University of Jakarta who participated in the Field Tennis T&P course and 30 general participants. Data collection is carried out by providing pretest and posttest to determine the level of understanding of the rules of the court tennis game. The data analysis technique used used a t-test to see the difference between understanding the rules of the court tennis game before and after training. Result. Most participants' understanding of the rules of court tennis belonged to the medium category with an average frequency distribution value of 57.06. It is known that the value of t is 14.122 and the significance value of p is 0.000 < 0.05, meaning that H0 is rejected and Ha is accepted. The mean understanding of participants before attending the training was 26.4000 with a Standard Deviation value of 5.90499.... While the mean understanding of participants before attending the training was 57.0667 with a Standard Deviation value of 10.77972. Thus, it can be concluded that there are significant differences in the understanding of court tennis rules in trainees before and after attending the Tennis Refereeing Training for Beginners. Conclusion. There was an increase in understanding after the Tennis Refereeing Training for Beginners training and the level of understanding of most participants belonged to the medium category. For this reason, it is necessary to increase experience to become a professional referee in order to sharpen understanding of the rules of the field tennis game. Thus, the referee will not make many mistakes in making decisions at the time of the match. Abstrak Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman peraturan permainan tenis lapangan pada peserta Pelatihan Perwasitan Tenis Untuk Pemula. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta yang mengikuti matakuliah T&P Tenis Lapangan dan peserta umum yang berjumlah 30 orang. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap peraturan permainan tenis lapangan. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan uji t untuk melihat perbedaan antara pemahaman peraturan permainan tenis lapangan sebelum dan setelah diberikan pelatihan. Hasil. Pemahaman sebagian besar peserta tentang peraturan tenis lapangan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai distribusi frekuensi sebesar 57,06. Diketahui bahwa nilai t sebesar 14,122 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000 < 0,05, berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Mean pemahaman peserta sebelum mengikuti pelatihan sebesar 26.4000 dengan nilai Standar Deviasi sebesar 5.9049 Sementara mean pemahaman peserta sebelum mengikuti pelatihan sebesar 57.0667dengan nilai Standar Deviasi sebesar 10.77972. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang pemahaman peraturan tenis lapangan pada peserta pelatihan sebelum dan setelah mengikuti Pelatihan Perwasitan Tenis Untuk Pemula. Kesimpulan. Terdapat peningkatan pemahaman setelah dilakukan pelatihan Pelatihan Perwasitan Tenis Untuk Pemula dan tingkat pemahaman sebagian besar peserta termasuk kategori sedang. Untuk itu perlunya peningkatan pengalaman untuk menjadi wasit secara professional agar lebih mempertajampemahaman terkait peraturan permainan tenis lapangan. Dengan demikian, wasit tidak akan melakukan banyak kesalahan dalam mengambil keputusan pada saat pertandingan.
SIKAP GURU PAUD GURU PAUD KABUPATEN INDRAMAYU TENTANG URGENSI INSTRUMENT IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA UNTUK ANAK USIA DINI Juriana; Iwan Hermawan; Aryati; Sandi Prayudho
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack The purpose of this research is to socialize the sports talent identification tool for early childhood to PAUD teachers in the Indramayu district. The method used in this study is quantitative descriptive research. The sample consists of 50 early childhood teachers from HIMPAUDI Kab. Indramayu. Data collection was done through a Google form using a questionnaire on the attitude scale of teachers regarding the urgency of sports talent instruments for early childhood. The attitude scale was based on three dimensions: cognitive response, affective response, and conative response, with 15 favorable questions and 8 unfavorable questions. Data analysis was conducted using descriptive statistical analysis and t-test. There was no significant difference in teachers' cognitive responses related to the sports talent instrument in terms of gender (Sig. 0.452 > 0.05), age (Sig. 0.318 > 0.05), and education level (Sig. 0.183 > 0.05). In addition, it was found that there was no significant difference in teachers' affective responses related to sports talent instruments in terms of gender (Sig. 0.360 > 0.05), age (Sig. 0.108 > 0.05), and education level (Sig. 0.456 > 0.05). Meanwhile, it is known that there is no significant difference in teachers' conative responses related to sports talent instruments in terms of gender (Sig. 0.488 > 0.05) and age (Sig. 0.217 > 0.05) but there is a difference in education level (Sig. 0.001 < 0.05). Most early childhood teachers in Indramayu district have a positive perspective on the importance of sports instruments. Early childhood teachers need to have knowledge, understanding, and an open attitude towards gifted and special children. This is important to face challenges in a more creative and innovative education era. Improving the ability to deal with talented and special children through trainings is a good solution to face the future. Keyword: Identification, Sports Talent, Early Childhood Abstrak Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mensosialisasikan alat identifikasi bakat olahraga untuk anak usia dini pada guru PAUD di kabupaten Indramayu. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah guru anak usia dini HIMPAUDI Kab. Indramayu yang berjumlah 50 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan google form menggunakan kuesioner skala sikap guru tentang urgensi instrumen bakat olahraga pada anak usia dini. Skala sikap disusun berdasarkan tiga dimensi yaitu: respon kognitif, respon afektif, dan respon konatif sebanyak 15 soal favorable dan 8 soal unfavorable. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif statistik dan uji-t. Hasil. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada respon kognitif guru terkait dengan instrument bakat olaahraga ditinjau dari jenis kelamin (Sig. 0.452 > 0.05), usia (Sig. 0.318 > 0.05), dan tingkat pendidikan (Sig. 0.183 > 0.05). selain itu diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada respon afektif guru terkait dengan instrument bakat olaahraga ditinjau dari jenis kelamin (Sig. 0.360 > 0.05), usia (Sig. 0.108 > 0.05), dan tingkat pendidikan (Sig. 0.456 > 0.05). Sedangkan diketahui tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada respon konatif guru terkait dengan instrument bakat olaahraga ditinjau dari jenis kelamin (Sig. 0.488 > 0.05) dan usia (Sig. 0.217 > 0.05) namun terdapat perbedaan pada tingkat pendidikan (Sig. 0.001 < 0.05). Kesimpulan. Sebagian besar guru anak usia dini di kabupaten Indramayu memiliki perspektif yang positif tentang pentingnya instrument bakal olahraga. Guru anak usia dini perlu memiliki pengetahuan, pemahaman, dan sikap yang terbuka terhadap anak berbakat dan istimewa. Hal ini menjadi penting untuk menghadapi tantangan di era pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Meningkatkan kemampuan dalam menghadapi anak yang berbakat dan istimewa melalui pelatihan-pelatihan merupakan solusi yang baik untuk menghadapi masa yang akan datang. Kata Kunci: Identifikasi, Bakat Olahraga, Anak Usia Dini
PELATIHAN PENGEMBANGAN KARAKTER UNTUK PELATIH PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR DAERAH (PPLPD) KABUPATEN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT Iman Sulaiman Zamzami; Rina Ambar Dewanti; Juriana; Sandi Prayudho
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The purpose of this Community Service is to develop the basic character of the trainers at the Central Education and Training Center for Local Learners (PPLPD) in Indramayu Regency. Community service methods are multi-year in nature, consisting of implementation and evaluation. Implementation is carried out in Indramayu Regency through methods such as lectures, discussions, Q&A sessions, or a combination of these methods. Evaluation is conducted using survey methods, both to identify participant characteristics and to assess five relevant aspects of implementation: participant interest, participant abilities, participant dedication, participant understanding, and participant assessment of benefits. The analytical method used is descriptive statistics, both to determine percentages and to identify differences related to the evaluation of activities (t-test). The evaluation results of community service indicate that the training materials are highly beneficial in enhancing trainers' knowledge by 91.7%, improving their skills by 90%, being relevant to their needs by 89.6%, and being delivered clearly and comprehensibly by 89.1%. The training methods employed by the speakers are varied and effective at 93%, with clear explanations at 90%, facilitating discussions and questions adeptly at 87.8%, and delivering the material in an engaging and enthusiastic manner at 87%. The training room is comfortable and conducive at 92.2%, the provided food and beverages are of good quality at 89.6%, and the training equipment functions well at 87%. The committee is friendly and helpful by 91.3%, training starts and ends on time by 89.6%, and training information is delivered clearly and completely by 87.8%. The conclusion is that most trainers from the Indramayu district have received positive evaluations in character development training. Keyword: Training, Character, Coach Abstrak Tujuan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengembangkan karakter dasar Pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelaja Daerah (PPLPD) Kabupaten Indramayu. Metode pengabdian Masyarakat bersifat multi years, Kegiatan ini terdiri dari pelaksanaan dan evaluasi. Pelaksanaan dilakukan di Kabupaten Indramayu yang disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, atau kombinasi antara metode tersebut. Evaluasi menggunakan metode survei, baik untuk mengetahui identitas peserta maupun lima hal yang relevan dengan pelaksanaan yaitu: minat peserta, kemampuan peserta, kesungguhan peserta, pemahaman peserta dan penilaian manfaat dari peserta, metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, baik untuk mengetahui prosentase maupun untuk mengetahui perbedaan beberapa hal terkait evaluasi kegiatan (uji t). Hasil evaluasi pengabdian kepada masyarakat menunjukkan Materi pelatihan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan para pelatih sebesar 91.7%, materi bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan sebesar 90%, materi pelatihan relevan dengan kebutuhan para pelatih sebesar 89.6%, dan materi disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami sebesar 89.1%, metode pelatihan yang digunakan oleh narasumber bervariatif dan efektif sebesar 93%, menjelaskan materi dengan baik sebesar 90%, memfasilitasi diskusi dan pertanyaan dengan baik sebesar 87.8%, dan penyampaian materi dengan menarik dan antusias sebesar 87%, ruangan pelatihan yang tersedia nyaman dan kondusif sebesar 92.2%, makanan dan minumam yang disediakan berkualitas baik sebesar 89.6%, dan peralatan pelatihan berfungsi dengan baik sebesar 87%, panitia ramah dan membantu sebesar 91.3%, pelatihan dimulai dan diakhiri tepat waktu sebesar 89.6%, dan informasi pelatihan disampaikan dengan jelas dan lengkap sebesar 87.8%. Kesimpullan pada penganbdian kepada Masyarakat bahwa sebagian besar pelatih pelajar daerah kabupaten indramayu memiliki nilai evaluasi yang baik pada pelatihan pengembangan karakter. Kata Kunci: Pelatihan, Karakter, Pelatih