Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI TRADISI MAROSOK ANTARA SESAMA PENJUAL DALAM BUDAYA DAGANG MINANGKABAU Fadhilah, Samia; Dewi, Evie Ariadne Shinta
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.434 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.10464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk memahami pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang Minangkabau. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi etnografi komunikasi. Subjek penelitian adalah para penjual ternak di Balai Cubadak. Subjek dipilih secara purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah 6 orang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Adapun teknis analisis dengan mengumpulkan data, mendeskripsikan, menganalisis, dan melakukan interpretasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peristiwa komunikasi diantara sesama penjual yaitu (1) menanyakan harga (2) memberikan nasihat (3) berdiskusi mengenai pengalaman bertransaksi. Peristiwa terjadi diparkiran, los, dan warung. Pesan disampaikan bernada santai menggunakan bahasa Minangkabau baik verbal dan non verbal, dilandaskan kepada norma dan nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi kegenerasi lainnya, meskipun beberapa tradisi mulai ditinggalkan. Pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang minangkau dibentuk atas dasar kesadaran untuk menjaga silaturahmi melalui forum diskusi antara sesama penjual, keharusan mewariskan nilai-nilai dan membantu sesama. Oleh karena itu, semua penjual berpartisipasi aktif menuangkan semua pengalaman yang didapatkan selama bertransaksi dan kemudian dibagi ke forum, dan mengambil pelajaran. Pelajaran inilah yang kemudian digunakan sebagai landasan bertindak dalam berdagang di kemudian hari.
POLA KOMUNIKASI TRADISI MAROSOK ANTARA SESAMA PENJUAL DALAM BUDAYA DAGANG MINANGKABAU Samia Fadhilah; Evie Ariadne Shinta Dewi
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.434 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.10464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk memahami pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang Minangkabau. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi etnografi komunikasi. Subjek penelitian adalah para penjual ternak di Balai Cubadak. Subjek dipilih secara purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah 6 orang. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Adapun teknis analisis dengan mengumpulkan data, mendeskripsikan, menganalisis, dan melakukan interpretasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peristiwa komunikasi diantara sesama penjual yaitu (1) menanyakan harga (2) memberikan nasihat (3) berdiskusi mengenai pengalaman bertransaksi. Peristiwa terjadi diparkiran, los, dan warung. Pesan disampaikan bernada santai menggunakan bahasa Minangkabau baik verbal dan non verbal, dilandaskan kepada norma dan nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi kegenerasi lainnya, meskipun beberapa tradisi mulai ditinggalkan. Pola komunikasi tradisi marosok antara sesama penjual dalam budaya dagang minangkau dibentuk atas dasar kesadaran untuk menjaga silaturahmi melalui forum diskusi antara sesama penjual, keharusan mewariskan nilai-nilai dan membantu sesama. Oleh karena itu, semua penjual berpartisipasi aktif menuangkan semua pengalaman yang didapatkan selama bertransaksi dan kemudian dibagi ke forum, dan mengambil pelajaran. Pelajaran inilah yang kemudian digunakan sebagai landasan bertindak dalam berdagang di kemudian hari.
CYBERBULLYING DI KALANGAN REMAJA PADA JEJARING SOSIAL Samia Fadhilah
Media Nusantara Vol 15, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Media Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.24 KB) | DOI: 10.30999/medinus.v15i1.584

Abstract

Perilaku bullying pada dasarnya sama antara cyberbullying dengan traditionalbullying. Pembeda di antara keduanya adalah cyberbullying hanya dilakukan secaraverbal. Pembeda lainnya adalah medium yang digunakan. Cyberbullying menggunakan medium teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki jangkauan tak terhingga. Berbeda dengan traditional bullying yang hanya menjangkau kalangan atau lingkungan tertentu saja.
PENGUATAN KAPASITAS DIGITAL MARKETING BAGI UMKM SNACK RAKJAT MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN STRATEGIS Kurniawan, M Teguh; Widjajarto, Adityas; Fadhilah, Samia
Dedikasi Nusantara: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): Transformasi Digital dalam Pelayanan Publik dan Keagamaan
Publisher : IndoCompt Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian lokal, namun banyak pelaku usaha yang masih menghadapi keterbatasan dalam mengakses pasar digital secara optimal. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pemasaran digital UMKM Snack Rakjat yang selama ini masih mengandalkan strategi konvensional dan belum mampu memanfaatkan potensi media sosial secara maksimal. Kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk mendorong transformasi mindset pelaku usaha dari pasif menjadi proaktif dalam pemasaran, serta mengenalkan praktik pemasaran kreatif yang relevan dengan perkembangan teknologi digital. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pendekatan partisipatif dengan tahapan observasi awal, focus group discussion, pelatihan intensif digital marketing, pendampingan produksi konten, serta evaluasi hasil. Pelatihan dilaksanakan secara langsung dengan durasi empat minggu, dengan satu kelompok peserta utama yaitu pemilik dan dua staf UMKM Snack Rakjat. Kegiatan pendampingan meliputi perencanaan konten, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk produksi konten dan balasan pelanggan, serta penerapan strategi keterlibatan konsumen melalui media sosial. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa aspek: jumlah pengikut media sosial meningkat dari 4 menjadi 62, rata-rata keterlibatan konten meningkat dengan jumlah tanggapan pesan langsung dari pelanggan, frekuensi penjualan harian naik dari 180 menjadi 240 produk per hari, dan omset harian meningkat dari 200.000 menjadi 300.000 rupiah. Selain itu, pelaku usaha menunjukkan peningkatan literasi digital, kesadaran akan pentingnya manajemen media sosial, serta kemampuan merancang strategi promosi yang lebih adaptif. Program ini juga berdampak pada terbentuknya jaringan pemasaran baru melalui komunitas ibu-ibu dan lingkungan kantor yang membuka peluang distribusi lebih luas. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan metode pendampingan yang tepat, pelaku UMKM dapat mengalami peningkatan kapasitas yang nyata dan berkelanjutan. Kebaruan dari kegiatan ini terletak pada pemanfaatan teknologi digital berbasis konten kreatif dan keterlibatan masyarakat melalui interaksi aktif di media sosial, yang mendorong perubahan perilaku pemasaran secara partisipatif.