Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Partisipasi Politik Pemilih Pemula dan Preferensi Pilihannya dalam Menonton Tayangan Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Pada Pemilu Tahun 2024 di Kecamatan Parakansalak Perspektif Siyasah Dusturiyah Jibril, Muhammad; Sutiana, Yana; Noorisnan Pelita, Bobang
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024): UNES LAW REVIEW (Juni 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2148

Abstract

Elections are a democratic party because every individual has the right to determine his choice of candidates who he thinks are worthy of being President and Vice President. The debate on presidential and vice presidential candidates is one of the stages in the election, the debate is also a basis for first-time voters to determine their preferences. Siyasah dusturiyah also discusses the criteria for leaders. This research will answer the political participation of novice voters and their preferences in watching debate broadcasts by presidential and vice presidential candidates, which are then reviewed from a siyasah dusturiyah perspective. This type of research is included in the qualitative category using a descriptive analysis method whose data collection technique is through a multistage random sampling method, namely taking samples in stages and then each stage is carried out using a simple random sampling method. The political participation of novice voters in watching presidential and vice presidential debate broadcasts is quite good but not yet optimal due to inadequate socialization and minimal political education. then the preferences of novice voters for their chosen leaders include a clear vision and mission, courage and firmness, being able to act fairly, and broad insight. Of the seven criteria for potential leaders according to Al-Mawardi, six of them are still strong foundations that are very relevant to the preferences of young voters today in order to create state leaders who can bring prosperity to their people.
Eksistensi Zakat Dan Pajak Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Di Indonesia Perspektif Siyasah Maliyah Ibtisan, Ibtisan; Ahmad Saebani, Beni; Noorisnan Pelita, Bobang
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 4 No. 5 (2024): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (Juli - Agustus 2024)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v4i5.2514

Abstract

Subjek zakat khusus untuk masyarakat muslim yang memiliki harta dan telah nishab, artinya telah layak berzakat, sedangkan objeknya dapat berupa zakat harta, zakat mas, zakat perdagangan, dan zakat pertanian. Adapun subjek pajak tidak berkaitan dengan keberagamaan wajib zakat atau muzaki, tetapi secara keseluruhan masyarakat terkena wajib pajak, karena objeknya berupa pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak penjualan, pajak penghasilan, dan pajak perusahaan, hal itu bisa perorangan maupun perusahaan atau yang disebut perseroan dan yayasan yang berbadan hukum. Paradigma zakat dan pajak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih memerlukan penelitian, karena belum ada bukti yang signifikan zakat mampu meningkatkan kesejahteraan, sedangkan pajak diperuntukkan untuk pembangunan dan demi kepentingan nasional. Semua masyarakat menikmati hasil pembangunan, misalnya pembangunan infra struktur, jalan raya, subsidi bahan bakar, subsidi pupuk, subsidi pendidikan, dan sebagainya termasuk bantuan dari pemerintah untuk berbagai pendidikan dan pelatihan, misalnya pelatihan prakerja. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analisis, pendekatannya yuridis normatif. Sumber data primernya dokumentasi dan laporan tentang zakat dari Lembaga Amil Zakat. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode kepustakaan dan analisis isi yang kemudian hasil penelitian disimpulkan sesuai tujuan penelitian. Zakat dan pajak keduanya mempunyai peran tersendiri dalam mensejahterakan masyarakat di Indonesia melalui programnya masing-masing. Politik hukum ekonomi Islam menegaskan bahwa negara bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, secara yuridis normatif lahirnya UU Pengelolaan Zakat merupakan kebijakan pemerintah yang mendukung ajaran Islam demi meningkatkan ketaatan masyarakat kepada perintah Allah SWT. Dan Rasulullah SAW. dan kepada pemerintah. Secara sosiologis zakat dengan UU menjawab permasalahan sosial tentang upaya mengentaskan kemiskinan, dengan demikian UU Pengelolaan Zakat termasuk al-maslahah al-muktabarah, karena perintah membayar zakat ditetapkan oleh Al-Quran dan Al-Hadits, dan tidak ada larangan untuk membuat Undang-undangnya bahkan pada masa Khalifah Abu Bakar yang tidak membayar pajak ditagih dan yang membangkang diperangi. Bagi para pembayar pajak adalah orang yang taat kepada ajaran Islam dan memahami serta melaksanakan hakikat seorang muslim dan meyakini bahwa zakat akan dibalas oleh Allah SWT. dengan kebaikan duniawi dan akhirat. Demikian juga dengan pajak, politik hukum ekonomi Islam memahami pajak sebagai solusi yang lebih efektif karena negara memaksa dan akan memberi sanksi kepada masyarakat yang melawan aturan pajak, dikarenakan zakat belum mampu menggantikan pajak dari semua dimensinya, maka pajak ini secara yuridis, sosiologis, dan filosofis merupakan bentuk kemaslahatan yang tergolong kepada al-maslahah al-mursalah, dikarenakan nash Al-Quran dan Al-Hadits tentang pajak tidak memerintahkan pajak akan tetapi tidak menghalangi pemerintah memungut pajak dari masyarakat, dalam hal ini kaidah fiqh siyasah menegaskan tasharaf al-imam ‘ala ra’iyah manuthun bimashlahah al-ra’iyah, artinya kebijaksanaan pemimpin untuk rakyatnya (harus) bergantung kepada kemaslahatan bagi rakyatnya.
Partisipasi Politik Pemilih Pemula dan Preferensi Pilihannya dalam Menonton Tayangan Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Pada Pemilu Tahun 2024 di Kecamatan Parakansalak Perspektif Siyasah Dusturiyah Jibril, Muhammad; Sutiana, Yana; Noorisnan Pelita, Bobang
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2148

Abstract

Elections are a democratic party because every individual has the right to determine his choice of candidates who he thinks are worthy of being President and Vice President. The debate on presidential and vice presidential candidates is one of the stages in the election, the debate is also a basis for first-time voters to determine their preferences. Siyasah dusturiyah also discusses the criteria for leaders. This research will answer the political participation of novice voters and their preferences in watching debate broadcasts by presidential and vice presidential candidates, which are then reviewed from a siyasah dusturiyah perspective. This type of research is included in the qualitative category using a descriptive analysis method whose data collection technique is through a multistage random sampling method, namely taking samples in stages and then each stage is carried out using a simple random sampling method. The political participation of novice voters in watching presidential and vice presidential debate broadcasts is quite good but not yet optimal due to inadequate socialization and minimal political education. then the preferences of novice voters for their chosen leaders include a clear vision and mission, courage and firmness, being able to act fairly, and broad insight. Of the seven criteria for potential leaders according to Al-Mawardi, six of them are still strong foundations that are very relevant to the preferences of young voters today in order to create state leaders who can bring prosperity to their people.