Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor Penurunan Kualitas Batubara Mine Brand BB-53 Pada Stockpile 3 dan Train Loading Station 3 Menuju Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati PT. Bukit Asam, Tbk Putra Putra; Ilka Fajar Alief; Mirza Adiwarman
Jurnal Ilmiah Teknik dan Sains Vol. 1 No. 3 (2024): April : Jurnal Ilmiah Teknik dan Sains (JITS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat AKIPBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62278/jits.v1i3.27

Abstract

PT. Bukit Asam, Tbk. merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan batubara yang memiliki berbagai jenis batubara, salah satunya adalah batubara jenis BB-53 dengan sistem penambangan open pit (sistem penambangan terbuka) sehingga kualitas batubara dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Parameter kualitas ditentukan oleh kadar Total Moisture, kadar Inhrent Moisture, kadar Ash, dan kadar Gross Calorie Value. Batubara yang dikeluarkan di tumpuk pada stockpile dan kemudian dikirim ke gerbong kereta api. Oleh karena itu dibutuhkan monitoring kulitas di setiap rangkaian penanganan dan angkutan batubara, contohnya di stockpile dan di gerbong kereta api, untuk menghitung signifikan perbedaan atau penurunan kualitas batubara. Perhitungan dengan cara membandingkan data sekunder analisa kulitas pada stockpile dan gerbong kereta api menuju pelabuhan tarahan dan dermaga kertapati, kandungan atau parameter batubara yang mengalami perbedaan signifikan dan berpengaruh terhadap kandungan atau parameter Gross Calorie Value adalah Total Moisture 3,25% Ar, Inherent Moisture 0,28% Adb, Ash Content Adb 1,72% Adb, Ash Content 1,40% Ar, berpengaruh pada penurunan nilai kalori sebesar 259 kcal/kgAdb, dan 438 kcal/kgAr pada pelabuhan tarahan. Kemudian pada dermaga kertapati Total Moisture 3,45% Ar, Inherent Moisture 1,16% Adb, Ash Content Adb 0,48% Adb, Ash Content Ar 0,38%Ar, berpengaruh pada penurunan nilai kalori sebesar 182 kcal/kgAdb, dan 182 kcal/kgAdb. Untuk menjaga kulitas pada batubara perlu dilakukan management stockpile meliputi sampling, blending dan pengontrolan water spray
Penerapan Kebijakan Asas Tunggal Pancasila dan Implikasinya terhadap Integrasi Nasional Ilka Fajar Alief
Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi Vol. 2 No. 11 (2025): Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi (Edisi November 2025)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/jurmie.v2i11.1178

Abstract

This study aims to explore the history of the implementation of the Sole Principle of Pancasila during the New Order era. This policy was enacted in 1985 under the administration of President Suharto, requiring all political parties and mass organizations to adopt Pancasila as the sole ideological foundation of their organizations. The implementation of the sole principle was intended to strengthen national unity and prevent division caused by differing ideologies, particularly as an effort to counter the threats of communism and religious fundamentalism. The New Order period, which began in 1966, is known as an era of political stability and economic development, but it was also marked by the consolidation of government power through various repressive policies, including the enforcement of the sole principle. This research employs a descriptive qualitative method through a literature study approach. The findings indicate that the sole principle of Pancasila was used as a tool to control political life and to restrict ideologies deemed contrary to the state ideology. However, the policy also drew criticism for limiting freedom of expression and imposing ideological uniformity in organizational life in Indonesia.