Penambangan batubara sering menyebabkan degradasi lahan yang serius, erosi tanah, dan desertifikasi yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi lokal. Dengan demikian, reklamasi dan kegiatan rencana pasca tambang di lahan tambang batubara telah menjadi tugas penting untuk mencapai target penambangan hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek teknis dan menghitung optimasi biaya agar tercapainya tujuan dari aspek teknis kegiatan pasca tambang di PT Batubara Bukit Kendi (PT BBK). PT BBK sendiri telah berhenti produksi dari tahun 2010 dengan meninggalkan dua (2) void yaitu Void Utara dan Void Selatan. Total luasan Void Utara dan Void Selatan adalah 51,48 Ha. Void yang luas ini terjadi dikarenakan tambang yang terhenti di tengah puncak produksi sebelum kegiatan backfilling dilaksanakan, sehingga cadangan yang tersisa tidak dapat dioptimalkan lagi, dikarenakan pit yang dulu aktif sudah berubah menjadi void. Jenis penelitian merupakan exploratory research dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode survey dalam kegiatan pasca tambang di PT BBK. Dari hasil penelitian didapatkan rencana kegiatan pascatambang PT BBK dibagi menjadi 3 bagian yaitu untuk fasilitas penunjang tambang akan dibongkar dan direklamasi lalu direvegetasi dengan tanaman sengon dan durian. Untuk jalan tambang belum dilaksanakan pembongkaran dikarenakan pada tahun 2020 hingga tahun 2025 jalan PT BBK masih digunakan oleh PT Prima Mulia Sarana Sejahtera (PT PMSS) sebagai jalan hauling dan area tersebut digunakan sebagai tapak proyek oleh PT PMSS. Sedangkan untuk void PT BBK akan dijadikan kolam budidaya ikan di void utara dan kolam penampungan air di void selatan. Biaya optimal untuk rangkaian kegiatan pascatambang pada tahun pertama adalah sebesar Rp 33.469.846.681,- .