Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KEBUTUHAN ARMADA PENGANGKUTAN SAMPAH DAN ALTERNATIF PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI KECAMATAN SELAPARANG Mauladina, Nabila; Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 4 (2024): BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lembaga Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begibung.v2i4.137

Abstract

Abstrak: Kecamatan Selaparang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Mataram dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 72.638 jiwa. Jumlah penduduk ini menghasilkan timbulan sampah sebanyak 52.898m³. Masih adanya TPS ilegal juga menjadi salah satu komponen penyebab tingginya volume timbulan sampah di kecamatan ini . Kondisi ini tidak disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, serta operasional pengangkutan sampah yang belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volume timbulan sampah, pola sistem pengangkutan sampah, mengevaluasi kebutuhan armada pengangkutan sampah, dan bagaimana alternatif pengelolaan sampah yang bisa dilakukan di Kecamatan Selaparang. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Loud Count Analisys untuk menganalisis volume timbulan sampah, menganalisa pola pengangkutan sampah menggunakan metode Stationary Container System (SCS). Dari hasil analisa yang telah dilakukan maka didapatkan hasil volume timbulan sampah di Kecamatan Selaparang yaitu 611,18 ton/m³. Kebutuhan armada dump truck di kecamatan ini yaitu 10 unit dengan kapasitas truk yaitu 7m³, sedangkan pada kondisi real hanya memiliki 6 unit dump truck. Jumlah dump truck yang dimiliki oleh kecamatan ini belum mampu mengangkut timbulan sampah. Sehingga alternatif pengelolaan sampah yang bisa dilakukan yaitu dengan pengadaan bank sampah, pembuatan pupuk, Refuse Derived Fuel (RDF), peningkatan ekonomi kreatif. Kata kunci: Volume Timbulan Sampah, SCS, Kebutuhan Armada, Alternatif Pengelolaan. Abstract: Selaparang sub-district is one of the sub-districts in Mataram City with a population in 2021 of 72,638 people. This population generates 52,898m³ of waste. The existence of illegal TPS is also one of the components that cause the high volume of waste generation in this sub-district. This condition is not accompanied by the provision of adequate facilities and infrastructure, as well as waste transportation operations that have not been maximized. The purpose of this study is to determine the volume of waste generation, the pattern of the waste transportation system, evaluate the needs of the waste transportation fleet, and how alternative waste management can be done in Selaparang District. The analysis used in this study is the Loud Count Analysis method to analyze the volume of waste generation, analyze the waste transportation pattern using the Stationary Container System (SCS) method. From the results of the analysis that has been carried out, it is obtained that the volume of waste generation in Selaparang District is 611.18 tons / m³. The need for a fleet of dump trucks in this sub-district is 10 units with a truck capacity of 7m³, while in real conditions it only has 6 units of dump trucks. The number of dump trucks owned by this sub-district has not been able to transport waste generation. So that alternative waste management that can be done is by procuring waste banks, making fertilizer, Refuse Derived Fuel (RDF), increasing the creative economy. Keywords: Waste Generation Volume, SCS, Fleet Requirements, Management Alternatives.
ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) (STUDI KASUS: TPA REGIONAL KEBON KONGOK, DESA SUKA MAKMUR, GERUNG) Ramli, Riska Haeroyani Sulistiya; Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lisma Dewi
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2025): BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin, April 2025
Publisher : Lembaga Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begibung.v3i2.146

Abstract

Operasional pengolahan sampah TPA Regional Kebon Kongok menggunakansystem sanitary landfill yaitu sistem yang dilakukan dengan cara menimbun dan memadatkan sampah kemudian di tutup dengan tanah.Akibat volume sampah yang terus meningkat mengakibatkan timbunan sampah terus menumpuk hingga menghasilkan cairan yang dikenal dengan lindi (leachate) yang berpotensi mencemari lingkungan dan air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah menggunakan Metode Indeks Pencemaran di area sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok. Pengambilan sampel sebanyak 12 sampel di 4 titik sumur warga yang ada di sekitar TPA, dimana parameter yang diukur yaitu bau, rasa, pH, E-Coli dan Total Coliform berdasarkan Permenkes No. 32 Tahun 2017 dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter fisik dan mikrobiologi melebihi standar baku mutu, yakni air yang berbau tidak sedap serta tingkat mikroorganisme yang sangat tinggi hingga mencapai batas maksimum yang yaitu >200.000 yang berarti kualitas air tanah pada Desa Suka Makmur masuk kategori tercemar. Hasil Indeks Pencemaran menunjukkan hasil skor mencapai 12.176 yang berarti Skor Indeks Pencemaran berada di >10 dan dikategorikan sebagai Cemar Berat.