Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan majelis taklim dalam pemanfaatan blondo di Kabupaten Gorontalo Saleh, Yuwin Rustam; Akhmad, Zulkifli; Damayanti, Yulda; Pangestu, Ahmad Agus
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v5i2.10818

Abstract

Majelis Taklim is a community with potential human resources that can be empowered to benefit its members and society. This community service aims to empower the Majelis Taklim Hidayatullah of Tenggela village in processing blondo-based food using the Asset Based Community Development ABCD method. Blondo is the dregs of coconut milk that are cooked to produce oil in the form of small lumps, the processing of which takes hours. The members of the Majelis Taklim Hidayatullah have diverse potential; some have skills in flower arranging, sewing, and making snacks. On the other hand, Tenggela Village has many natural resources, such as coconuts. blondo often becomes environmental waste, so members of the Majelis Taklim took the initiative to use blondo as food. Therefore, the service team provides assistance training in making and packaging food from blondo. The results of the service show that (1) Majelis Taklim Hidayatullah members have potential in processing food; (2) Tenggela Village has a source of raw materials for making blondo cake; (3) Public interest in consuming blondo snacks and pepes blondo is still minimal.(Majelis taklim adalah sebuah komunitas mempunyai potensi sumber daya manusia yang dapat diberdayakan demi kemaslahatan anggotanya dan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan majelis taklim Hidayatullah desa Tenggela dalam pengolahan makanan berbahan dasar blondo dengan metode Asset Based Community Development ABCD. Blondo merupakan ampas dari santan yang dimasak hingga menghasilkan minyak berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dimana pengolahannya membutuhkan waktu berjam-jam. Anggota yang tergabung dalam majelis taklim Hidayatullah memiliki potensi yang beragam, ada yang memiliki keahlian merangkai bunga, menjahit, dan membuat jajanan. Di sisi lain, Desa Tenggela memiliki banyak sumber daya alam seperti kelapa. Blondo seringkali menjadi limbah lingkungan, sehingga para anggota majelis taklim berinisiatif untuk memanfaatkan blondo sebagai makanan. Oleh karena itu, tim pengabdian memberikan pelatihan pendampingan dalam pembuatan dan pengemasan makanan berbahan dasar blondo. Hasil pengabdian menunjukkan (1) Anggota mejelis taklim Hidayatullah mempunyai potensi dalam mengolah makanan; (2) Desa Tenggela mempunyai sumber bahan baku pembuatan kue blondo; (3) Minat masyarakat untuk mengonsumsi jajanan blondo dan pepes blondo masih minim.)