Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

K-Pop Fanaticism and the Shift in Religious Education Values of the Zilenials Generation Umniati, Umniati; Devita, Nindira Mei; Ahlan, Ahlan
Rausyan Fikri Journal of Islamic Studies Vol 2, No 1 (2024): Rausyan Fikri: Journal of Islamic Studies
Publisher : Yayasan Al-Aziziyah Tlogoagung Kedungadem Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62283/rijis.v2i1.27

Abstract

This research aims to determine the influence of K-Pop fanatics on the religious education values of the Ziennial generation. One of them is seen in negligence in worship because he spends too much time watching his idols. The author explains fanaticism based on the Al-Qur'an as stated in the QS. Saba'. In this discussion, the researcher uses a phenomenological approach in qualitative research. This approach is intended to find out how research subjects interpret and respond to an experience or event that occurs. Primary data sources were obtained through searches through field research, books, articles, journals and the internet. This article produces findings that love of K-Pop has positive impacts such as becoming a more productive person, using K-Pop as a moodbooster and motivation for them, and being able to learn a new language. The influence of fanatics on the shift in religious values such as being careless in worship, being wasteful or too consumptive, dressing not in accordance with the Shari'a, speaking harshly, breaking ties and excessive hallucinations.
MEMAHAMI PERAN DAN FUNGSI KECERDASAN AKAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Kumullah, Saulia Rahimah; Hasan, Moh.; Devita, Nindira Mei
As-Syifa: Journal of Islamic Studies and History Vol. 3 No. 2 (2024): JULI
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35132/assyifa.v3i2.845

Abstract

Dalam faktanya, Al-Qur’an terlihat fokus terhadap persoalan akal manusia. Akal diibaratkan seperti mata, yang memiliki potensi untuk melihat sesuatu yang berada di sekitarnya, akan tetapi dalam pekerjaannya, mata tidak bisa berproses tanpa adanya cahaya, artinya ia tidak dapat melihat apapun. Apabila cahaya hadir, maka mata bisa melakukan pekerjaannya dengan baik, yaitu melihat sekitar dengan jelas. Oleh karena itu, akal sangat berhubungan dengan wahyu,karea ia hadir untuk menerangi akal dalam memperoleh kebenaran. Hal ini dikarenakan manusia sebagai objek sasaran mutlak untuk memperoleh ilmu dan kebenaran tesebut. Ketika dua hal tersebut telah didapatkan, manusia akan lebih mudah meniti jalan menuju ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Meskipun dalam al-Qur’an akal begitu dimuliakan, akan tetapi tidak menyerahkan segala sesuatu kepada akal, bahkan Al-Qur’an membatasi radius akal sesuai dengan kemampuannya, karena akal pun memiliki jangkauan yang terbatas dan tidak akan mungkin bisa menjangkau akar dari segala sesuatu. Maka dari itu, Islam menundukkan akal terhadap Wahyu dan Sunnah Nabi saw, artinya di dalam segala hal wahyu dan sunnah harus di dahulukan. Dalam tulisan ini, peneliti menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dilakukan dengan maksud menitikberatkan pada pembahasan akal perspektif al-Qur’an, baik dari fungsi dan kedudukannya serta hubungannya dengan wahyu dengan bersumber pada kajian literatur seperti kitab tafsir, hadits, artikel jurnal, dan literature pendukung lainnya.