Kumullah, Saulia Rahimah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RAGAM QIRAAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN AYAT AHKAM Kumullah, Saulia Rahimah; Fahrurrozi, Fahrurrozi; Nikmatullah, Nikmatullah; Salam, Sobihatun Nur Abdul
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 9 No 02 (2024): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v9i02.7353

Abstract

Artikel ini membahas ragam qira’at pada ayat-ayat ahkam dan implikasinya terhadap penafsiran. Walaupun qira’at tidak menjadi satu-satunya dasar dalam menetapkan hukum, tetapi tidak dapat disangkal bahwa variasi qira’at memiliki dampak yang signifikan terhadap hukum yang diformulasikan oleh para ulama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research atau penelitian kepustakaan. Ada enam ayat Al-Qur’an yang dibahas yang memiliki variasi qiraat yang mana bacaannya itu berdampak pada penafsiran, yakni QS. Al-Maidah: 6 tentang hukum membasuh kaki saat berwudhu, QS. Al-Baqoroh: 222 yang berkenaan dengan batas haid wanita, QS. Al-Baqoroh: 184: yang berkaitan dengan mengganti puasa, QS. Al-Maidah: 38 tentang hukum pencurian, QS. Annisa: 43 tentang hukum menyentuh wanita dan QS. Al-Baqaroh: 125 mengenai hukum sholat di masjidil haram. Dari analisis variasi qira’at yang ada dalam keenam ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan variasi qira’at dalam suatu ayat dapat menghasilkan silang pendapat di kalangan ulama dalam menginterpretasi dan menetapkan suatu hukum.
MEMAHAMI PERAN DAN FUNGSI KECERDASAN AKAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Kumullah, Saulia Rahimah; Hasan, Moh.; Devita, Nindira Mei
As-Syifa: Journal of Islamic Studies and History Vol. 3 No. 2 (2024): JULI
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35132/assyifa.v3i2.845

Abstract

Dalam faktanya, Al-Qur’an terlihat fokus terhadap persoalan akal manusia. Akal diibaratkan seperti mata, yang memiliki potensi untuk melihat sesuatu yang berada di sekitarnya, akan tetapi dalam pekerjaannya, mata tidak bisa berproses tanpa adanya cahaya, artinya ia tidak dapat melihat apapun. Apabila cahaya hadir, maka mata bisa melakukan pekerjaannya dengan baik, yaitu melihat sekitar dengan jelas. Oleh karena itu, akal sangat berhubungan dengan wahyu,karea ia hadir untuk menerangi akal dalam memperoleh kebenaran. Hal ini dikarenakan manusia sebagai objek sasaran mutlak untuk memperoleh ilmu dan kebenaran tesebut. Ketika dua hal tersebut telah didapatkan, manusia akan lebih mudah meniti jalan menuju ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Meskipun dalam al-Qur’an akal begitu dimuliakan, akan tetapi tidak menyerahkan segala sesuatu kepada akal, bahkan Al-Qur’an membatasi radius akal sesuai dengan kemampuannya, karena akal pun memiliki jangkauan yang terbatas dan tidak akan mungkin bisa menjangkau akar dari segala sesuatu. Maka dari itu, Islam menundukkan akal terhadap Wahyu dan Sunnah Nabi saw, artinya di dalam segala hal wahyu dan sunnah harus di dahulukan. Dalam tulisan ini, peneliti menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dilakukan dengan maksud menitikberatkan pada pembahasan akal perspektif al-Qur’an, baik dari fungsi dan kedudukannya serta hubungannya dengan wahyu dengan bersumber pada kajian literatur seperti kitab tafsir, hadits, artikel jurnal, dan literature pendukung lainnya.