Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS PEMANFAATAN RUANG DI DALAM KAWASAN RISIKO BENCANA BANJIR KECAMATAN JATIASIH KOTA BEKASI Zefri; Joseptian , Gilbert
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.2 | Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran perencanaan tata ruang dalam pengurangan risiko bencana telah banyak diusulkan dalam praktik perencanaan di negara-negara maju maupun negara berkembang. Peran perencanaan tata ruang adalah untuk pembatasan pembangunan di daerah-daerah yang rawan terhadap bahaya yang terkait dengan alam. Kecamatan Jatiasih merupakan salah satu kecamatan di Kota Bekasi yang setiap tahunnya selalu mengalami bencana banjir yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan,banjir kiriman dari Bogor dan penumpukan sampah pada aliran sungai dan drainase. Dalam penelitian ini digunakan analisis risiko bencana dan teknik overlay peta. Hasil penelitian ini menunjukan tingkat risiko yang tinggi pada 4 kelurahan yaitu Jatiasih, Jatimekar, Jatikramat dan Jatirasa. Untuk meminamalisir risiko bencana banjir dilakukan 2 metode yaitu struktur dan non-struktur, dengan metode struktur yaitu pembangunan tanggul,bangunan air, normalisasi sungai dan integrasi sistem drainase pengendali banjir dan sistem peringatan dini, untuk metode non-struktur disarankan untuk melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang pada kawasan risiko bencana banjir tinggi dan sedang, membangun kesadaran masyarakat dengan penyuluhan dan sosialisasi agar dapat mempersiapkan diri akan terjadinya bencana banjir.
ANALISIS KETERSEDIAAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN Zefri; Muchifudin
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.1 | Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Ciputat Timur merupakan bagian dari Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, sehingga dalam konteks regional Kecamatan Ciputat Timur harus mampu mendukung program pembangunan Wilayahnya. Implikasinya permintaan sektor permukiman menjadi sangat tinggi di Kecamatan Ciputat Timur karena Berada pada wilayah yang strategis menjadikan Kecamatan Ciputat Timur sebagai wilayah yang tepat untuk tempat tinggal bagi masyarakat, hal tersebut menyebabkan perkembangan penduduk tidak terkendali oleh karena tidak dapat mengimbangi kebutuhan akan pembangunan fisik seperti perumahan, perkantoran, kegiatan komersial, dan lain lain. Kecamatan Ciputat Timur memiliki jumlah penduduk sebesar 193.484 jiwa pada tahun 2013 dan mengalami kenaikan ditahun 2017 menjadi jiwa 211.003 jiwa hanya dalam kurun waktu 5 tahun dengan laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Ciputat Timur mengalami peningkatan sebesar 2,08% pertahun (Badan Pusat Statistik tahun 2013-2017) dengan kepadatan penduduk 137 jiwa/Ha.Oleh karena itu, agar sampai pada tujuan tersebut, maka sasaran yang akan dicapai dalam studi ini yaitu diketahuinya perkembangan penduduk di Kecamatan Ciputat Timur, diketahuinya angka luasan ketersediaan lahan potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan perumahan serta memberikan arahan pengembangan kedepannya di Kecamatan Ciputat Timur. Pendekatan studi yang dilakukan yaitu pendekatan terhadap kondisi fisik penggunaan lahan dan kependudukan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa pesatnya perkembangan penduduk di Kecamatan Ciputat Timur untuk 20 tahun mendatang menyebabkan kebutuhan lahan perumahan akan mengalami “Over Capacity” pada tahun 2031. Upaya rekomendasi dari penelitian ini yaitu di arahkan untuk menggunakan alternatif pengembangan konsep rusun dengan memanfaatkan kesesuaian lahan potensial yang ada.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KRL COMMUTER LINE DI STASIUN BEKASI Zefri; Jundillah Maharani, Mutiara
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.2 | Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu kota besar di kawasan Jabodetabek serta berhubungan dengan ibukota Jakarta, Kota Bekasi memiliki potensi dalam pembangunan dan perkembangan kota. berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 54 Tahun 2013, arah pengembangan sistem transportasi di Kawasan Jabodetabek lebih ditekankan pada sistem pengembangan transportasi massal dan mampu menampung penumpang dalam jumlah banyak. . Kereta api/KRL Commuter Line dinilai dapat berperan sebagai moda transportasi strategis yang mampu mengurangi kemacetan di perkotaan. Judul penelitian ini adalah Analisis Kualitas Pelayanan KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kualitas apa sajakah yang dianggap penting oleh konsumen KRL Commuter Line dalam menentukan kepuasan pengguna dan juga untuk mengetahui kinerja KRL Commuter Line terhadapt kualitas pelayanan, serta mengetahui strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data meliputi studi pustaka dan studi lapangan dengan cara observasi dan wawancara menggunakan kuesioner. Sampel pengumpulan ini dikumpulkan dari 100 responden yang berada di Stasiun Bekasi. Lalu di Analisis menggunakan teknik analisis Importance Performance Analysis (IPA) yaitu untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu pelayanan dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atau kinerjanya. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa ada lima atribut yang dinyatakan penting namun kinerjanya masih rendah meliputi : Ketepatan jadwal perjalanan KA dengan skor 315, Kecepatanan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dengan skor 312, Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan dengan skor 318, Harga tiket yang ditawarkan dengan skor 313, dan kebersihan di dalam kereta dengan skor 307.
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA TEGAL Zefri; Susilo , Djoko
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tegal memiliki luas ruang terbuka hijau (RTH) publik eksisting seluas 460,00 ha (11,59%) dari luas wilayah kota. RTH publik di Kota Tegal memenuhi ketentuan standar Permen PU No. 05/PRT/M/2008. Penelitian dengan judul “Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Tegal” memiliki rumusan masalah bagaimana kebutuhan RTH publik dan dimana areal prioritas untuk penambahan kebutuhan RTH publik di Kota Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan, potensi dan arahan rencana pengembangan kebutuhan ruang terbuka hijau publik di Kota Tegal. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif deskriptif dan spasial. Dengan teknik analisis overlay menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk melihat lahan potensial yang dapat dikembangkan menjadi RTH publik. Data primer didapatkan dari pengamatan serta dokumentasi langsung di lapangan. Data sekunder didapatkan dari instansi pemerintah maupun instansi terkait lainnya. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, bahwa kebutuhan RTH publik di Kota Tegal seluas 793,60 ha (20,00%) dari luas wilayah kota, sehingga masih kurang 336,00 ha (8,41%) dari luas wilayah kota sesuai ketentuan minimal ruang terbuka hijau publik sebesar 20% dari luas wilayah kota. Hasil pemetaan menunjukan bahwa terdapat 4 jenis areal prioritas yang dapat dikembangkan menjadi RTH publik di Kota Tegal. Areal prioritas 1 dengan luas 1085,15 ha, areal prioritas 2 dengan luas 210,29 ha, areal prioritas 3 dengan luas 150,36 ha dan areal prioritas 4 dengan luas 105,25 ha.
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAAN RUANG KAWASAN PERMUKIMAN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Zefri; Setiyono
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Paciran merupakan salah satu kecamatan yang berpotensi mengalami perkembangan secara fisik maupun non fisik. Perkembangan fisik yang dimaksud, yaitu pertumbuhan daerah terbangunan, sedangkan perkembanngan nonfisik yaitu perkembangan sosial-ekonomi (Sukmarini, Mufidah, 2019). Selain itu Industri yang semakin berkembang khususnya industri besar akan semakin banyaknya kebutuhan akan tempat tinggal. Pada Tahun 2015 Kawasan Permukiman terbangun di Kecamtan Paciran tercatat 443,13 Ha, kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 540,15 Ha bertambah 97,01 Ha atau meningkat 17.96 % selama kurun waktu 5 tahun. Oleh sebab itu perlu dilakukan monitoring sebagai bentuk pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan permukiman (Savitri, Muroffa’ah, 2016) di Kecamata Paciran.Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan ruang Kawasan Permukian di Kecamatan Paciran. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan ruang Kawasan Permukiman di Kecamatan Paciran. 3. Untuk mengetahui ketentuan pemanfaatan ruang wilayah Kawasan Permukiman terhadap implementasi atau kesesuaian tata ruang di Kecamatan Paciran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) superimpose (Overlay) dengan software Arcgis versi 10.7. Hasil Overlay menggunakan GIS antara peta penggunaan lahan kawasan permukiman, peta pola ruang, dan peta administasi (Zefri, 2016) Kecamatan Paciran maka diperoleh peta sesesuaian pemanfaatan ruang. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh perkembangan Kawasan permukiman Kecamatan Paciran dari tahun 2015 Kawasan Permukiman terbangun di Kecamtan Paciran tercatat 443,14 Ha, kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 540,15 Ha bertambah 97,01 Ha atau meningkat 17.96 % selama kurun waktu 5 tahun. Wilayah permukiman terbagun tertinggi di ibukota kecamatan yaitu di desa Paciran sebesar 88.62 Ha dengan pertumbuhan 14.69 Ha atau 14.44 % selama lima tahun terakhir, sedangka wilayah terbangun terendah di desa waru lor yaitu 3.11 Ha dengan pertumbuhan 0.13 Ha atau 0.13 % selama lima tahun terakhir. Analisis kebencanan pada Kawasan permukiman di Kecamatan Paciran di dapatkan, Kawasan permukiman tidak rawan bencana 396,00 Ha atau 73.31 %, rawan bencana banjir sedang 65.32 Ha atau 12.29%, rawan banjir tinggi 35.73 Ha atau 6.62%, Rawan bencana gelombang pasang tinggi 12,18 Ha atau 2.25, rawan bencana gelombang tinggi disertai rawan bencana banjir sedang 30.84 Ha atau 5.71%, dan rawan longsor 0.05 Ha atau 0.01%. Dari hasil analisis kebencanaan terdapat tiga desa dengan seluruh wilayah permukiman yang tidak rawan terhadap bencana yaitu di desa Paciran, Sendangduwur dan Sumurgayam. Kesesuaian Kawasan Permukiman terhadap rencana pola ruang wilayah di Kecamatan Paciran teridentifikasi sesuai 537.71 Ha atau 99.54 %, teridentifikasi tidak sesuai di Kawasan hutan mangrove dengan permukiman 0,25 Ha atau 0,04 %, Kawasan Tanaman Pangan dengan permukiman 1,03 Ha atau 0.19 %, Kawasan Transportasi dengan Permukiman 0,82 Ha atau 0.15 % dan gab antara Kawasan Permukiman dengan rencana Pola ruang kosong 0.32 Ha atau 0.06 %. Kesesuaian Kawasan permukiman di Ibukota kecamatan Paciran terhadap draf pola ruang RDTR Kecamatan Paciran di dapatkan Permukiman sesuai dengan peruntukannya seluas 81.397 Ha atau 91.848 %, Permukiman di Zona Lindung Geologi 0.006 Ha atau 0.006 %, Permukiman di Zona Permukiman di Zona RTH kota 0.005 Ha atau 0.005 %, Permukiman di Zona Sekitar Mata Air 0.766 Ha atau 0.865 % , Permukiman di Zona Sempadan Pantai 5.595 Ha atau 6.313 %, Permukiman di Zona Sempadan Sungai 0.611 atau 0.689 %, Permukiman di Zona RTH Taman Kecamatan 0.108 Ha atau 0.122 % dan Permukiman di Zona RTH Kelurahan 0.050 Ha atau 0.057 % dari total luas Permukiman di Desa Paciran.
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK YANG TERINTEGRASI DENGAN RUANG TERPADU RAMAH ANAK DI KECAMATAN JATINEGARA KOTA ADMINSTRASI JAKARTA TIMUR Zefri; Farid Firdaus , Muhammad
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.1 | Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya di wilayah perkotaan memiliki fungsi yang penting diantaranya terkait aspek ekologi, estetika dan sosial. Adapun dalam penyediaannya harus memenuhi kriteria ruang publik yang ideal seperti lokasi yang mudah dijangkau, nyaman dan memberikan rasa aman bagi penggunanya. Masih kurangnya ketersediaan jumlah RTH publik khususnya taman kota pada kawasan kota di Kecamatan Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur menjadikan pemerintah berupaya memaksimalkan ruang publik yang ada. Taman kota dipilih sebagai solusi untuk melaksanakan peningkatan fasilitas publik dan sebagai wujud upaya pemenuhan hak anak. Dengan demikian pemerintah diharapkan dapat mewujudkan Kota Layak Anak (KLA). RPTRA sebagai pengembangan dari kebijakan Kota Layak Anak menjadi strategi penting Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengintegrasikan seluruh komitmen dan potensi sumber daya para pihak baik Pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha melalui sistem perencanaan yang komprehensif, menyeluruh dan berkelanjutan dalam bentuk fasilitas fisik dan non fisik secara terpadu. Dalam upaya pelaksanaan program RPTRA pada taman kota, pemerintah provinsi DKI Jakarta membuat kebijakan pembangunan mengunakan luasan RTH Publik. Dimana program ini juga berguna untuk peningkatan taman kota yang ada dan tersebar di kecamatan. Pemanfaatan ruang ini dilakukan sebagai Kebijakan dan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada umumnya khususnya pada pemenuhan hak-hak anak. Pemanfaatan ruang dengan melakukan program RPTRA yang diintegrasikan dengan RTH Publik tentunya diharapkan tanpa mengurangi fungsi utama dari taman kota sebagai pusat kegiatan terutama bagi anak dan warga, sehingga RPTRA dapat menjadi tempat tumbuh dan kembang anak, tempat kegiatan sosial warga setempat, sekaligus tetap mempertahankan ruang terbuka hijau dan tempat penyerapan air tanah sesuai dengan amanat Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Perencanaan tata ruang yang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI BAWAH JALUR TOL BECAKAYU, JATIBENING, KOTA BEKASI Bahari, Wisnu; Zefri
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 4 No 1 (2020): ARJOUNA : Archtecture and Environment Journal of Krisnadwipayana
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/jia.v4i1.684

Abstract

The Becakayu Toll Road was built to reduce congestion and connect the capital city of DKI Jakarta with BekasiCity. The land under the Becakayu Toll road becomes empty, and then the community uses it for activities. Thisstudy aims to determine the pattern of public space utilization under the Becakayu toll road. The study wasconducted using a qualitative descriptive approach accompanied by interactive analysis including data reduction,data presentation, and conclusions. The existing condition of the land under the Becakayu Toll road is relativelygood, but it needs to be considered again, especially the potential size of the existing location. The activities underthe Becakayu toll road include trade, housing and services. The number of cars parked carelessly, garbage that haspiled up and glassware that has been deliberately left to add to the impression of a slum
STREET FURNITURE PEDESTRIAN DIJALAN DUKUH ATAS, STIABUDI JAKARTA SELATAN Riyan Tri Hadriansyah; Zefri
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 4 No 2 (2020): ARJOUNA : Archtecture and Environment Journal of Krisnadwipayana
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/jia.v4i2.693

Abstract

The need for space for pedestrians in the city of South Jakarta has begun to bedeveloped according to the needs and priority scale of the designation of the area in fulfillingthe space infrastructure and facilities for pedestrians. Pedestrian or pedestrian space is oneelement of the landscape that plays an important role in improving the visual quality of publicopen spaces. Arrangement of street furniture elements (furniture for pedestrians) withcharacter is needed to enhance the identity of the Dukuh Atas Setiabudi area, South Jakarta.The descriptive qualitative method of analysis was used as a study approach. Provision offacilities and infrastructure for pedestrians on the side of the road (sidewalk) and in the GreenOpen Space (RTH-green pathway) area, both pedestrian paths, green lanes, markers forpeople with disabilities (diffable), lighting, seats, places garbage, marker elements, bus stops,and drainage are designed to fulfill the concept of urban heritage tourism in Dukuh Atas,South Jakarta.
KAJIAN TATA RUANG LUAR ALUN – ALUN KABUPATEN TRENGGALEK Bayangkara, Andhika; Zefri
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 5 No 2 (2021): ARJOUNA : Archtecture and Environment Journal of Krisnadwipayana
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/jia.v5i2.708

Abstract

Townscape is an art to organize a city (Cullen, 1961). This urban structuring technique isapplied to Trenggalek City Square, a small town in the south of East Java province. As an open spaceand city center, Trenggalek City Square must meet the criteria determined by the Minister of PublicWorks regarding public open spaces. In this study, the authors obtained data that Trenggalek CitySquare meets the criteria of the Minister of Public Works regarding public open spaces. In addition,Trenggalek Town Square uses three structuring techniques proposed by Gordon Cullen in his book TheConcise Townscape (1961).
ANALISIS POLA TATA RUANG DAN ELEMEN ARSITEKTUR PADA RUMAH ADAT SUMATERA BARAT (Studi kasus : Anjungan Sumatera Barat, Jakarta Timur) Fairuz, Farah; Zefri
Jurnal Ilmiah Arjouna: Architecture and Environment Journal of Krisnadwipayana Vol 6 No 2 (2022): ARJOUNA : Archtecture and Environment Journal of Krisnadwipayana
Publisher : Universitas Krisnadwipayana, Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/jia.v6i2.725

Abstract

Traditional Minangkabau architecture has its own distinctiveness and characteristics both in architecturalform and philosophy. The building form has a close relationship with the socio-cultural setting of thecommunity. The characteristics of a building can be reviewed through a rationalistic qualitative methodbased on topological, morphological and typological theories. Elements of traditional architecture can becharacteristic of an area. Thus, each work created really has a strong and distinctive foundation, both interms of structure, facade shape, spatial layout and also the use of ornaments. The distinctive and specificform is able to display a form that is in harmony with its environment so that it can remind people or thecommunity of an environment. This form makes Minangkabau architecture easy to remember and recognizeanywhere because whatever is made has a strong foundation and is truly distinctive.