Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI ARSITEKTUR BIOMIMETIK PADA DESAIN LIPONSOS KEPUTIH SURABAYA Kosasih, Davin Nathaniel; Putra, Heristama Anugerah; Setiadi, Y.A Widriyakara
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 6, No 2 (2023): Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Arsitektur Zonasi juni 2023
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v6i2.50356

Abstract

Liponsos Keputih Surabaya in 2016-2021 often experienced excess capacity, this was due to the excessive number of PMKS. This excess capacity is the main problem that causes the room and environment in Liponsos Keputih to become humid and stuffy, so that the level of comfort for residents, visitors and officers is very less to carry out activities at Liponsos. Therefore, it is necessary to redesign the Liponsos Keputih Surabaya by applying a biomimetic architectural approach that takes the characteristics of bamboo (a characteristic of the Keputih Surabaya area). The characteristic taken as a design idea is the vertical growth of bamboo, so that the need for space and thermal can be fulfilled properly in the design. The method used in this research is Pahl and Beitz's Systematic Approach research method with qualitative data collection which is then presented by describing the data obtained. The final result, the redesign of Liponsos Keputih comes by applying a vertical pattern to the mass and a radial pattern to the site arrangement obtained from the transformation of bamboo plants. The outdoor space component is allocated for the needs of circulation, parking, sports fields, utility areas, and green open spaces.
Pelestarian Taneyan Lanjhang di Madura Setiadi, Y.A Widriyakara; Roosandriantini, Josephine; Hdayat, Anas; Wijaya, Antonius Sachio Troy; Richard, Bryan; Siriman, Fernando Edward
Al-Khidmat : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada masyarakat Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Al-Khidmat : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Permasalahan berkurangnya arsitektur nusantara khususnya rumah Taneyan Lanjhang di Madura menjadi suatu hal yang perlu dikhawatirkan mengingat rumah Taneyan adalah ciri khas rumah adat dari masyarakat Madura.Menghilangnya rumah Taneyan Lanjhang dikarenakan perubahan jaman sehingga rumah Taneyan tradisional dikinikan sehingga unsur-unsur tradisionalya ada yang dihilangkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan rumah modern termasuk nilai-nilai kekeluargaan pada rumah Taneyan. Pengabdian masyarakat ini sendiri dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan rumah Taneyan Lanjhang tradisional sehingga tidak hilang akibat perubahan jaman, pengabdian masyarakat sendiri dilakukan dengan survey awal untuk menentukan lokasi dan pengamatan data awal yang kemudian dilakukan pengumpulan data melalui studi lapangan dan interaksi dengan warga yang kemudian dibuat modelling dan maket dari data yang didapat sebagai hasil akhir yang didukung dengan dokumentasi rumah Taneyan Lanjhang.Dokuemntasi foto, modelling dan maket sendiri nantinya dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk mencegah rumah Taneyan tradisional tidak menghilang dimana data yang didapat dapat digunakan untuk merekonstruksi kembali rumah Taneyan Lanjhang serta menunjukkan eksistensi rumah Taneyan lanjhang. Kata Kunci: Pelestarian, Arsitektur Nusntara, Taneyan Lanjhang Abstract The problem of diminishing archipelago architecture, especially the Taneyan Lanjhang house in Madura, is something to worry about, considering that the Taneyan house is a hallmark of the traditional house of the Madurese people. The disappearance of the Taneyan Lanjhang house is due to changing times so that traditional Taneyan houses are updated so that there are traditional elements removed to suit them. with the needs of modern homes including family values at Taneyan's house. This community service itself was carried out with the aim of preserving the traditional Taneyan Lanjhang house so that it would not be lost due to changing times, the community service itself was carried out with an initial survey to determine the location and observation of initial data which was then carried out by collecting data through field studies and interactions with residents which were then made modeling. and mockups of the data obtained as the final result supported by documentation of Taneyan Lanjhang's house. Photo documentation, modeling and mockups themselves can later be used as a solution to prevent traditional Taneyan houses from disappearing where the data obtained can be used to reconstruct Taneyan Lanjhang's house as well as showing the existence of the Taneyan lanjhang house. Keywords: Conservation, Archipelago Architecture, Taneyan Lanjhang
Perencanaan Perpustakaan dengan Konsep High-Tech Kuntjoro, Fernanda Yosefi Meilan; Setio, Stefanus Prabani; Setiadi, Y.A Widriyakara
Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur Vol. 2 No. 1 (2023): Architecture, Room, Structure, Material
Publisher : Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37477/lkr.v2i1.357

Abstract

Perpustakan merupakan satu dari banyaknya fasilitas publik yang disediakan baik dari pemerintah maupun swasta/perorangan yang berguna untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin mencari referensi dalam membuat karya ilmiah atau tugas-tugas baik untuk tugas sekolah, maupun tugas kantor. Penelitian ini menggunakan metode Design thinking dengan fase emphathize, define, idea, prototype, dan test. Perencanaan perpustakaan menggunakan konsep high-tech, menerapkan konsep perpustakaan berbasis IT. Penggunjung perpustakaan dikelompokkan menggunakan pendekatan psikologi perilaku berdasarkan kebutuhan individu dan kelompok. Sehingga aktivitas dalam perpustakaan akan menyesuaikan kebutuhan pengunjung. Dengan demikian desain perpustakaan berbasis high tech ini akan memiliki beberapa kebutuhan ruang yang mengikuti aktivitas pengunjung dan menggabungkan aktivitas (Introvert, Ekstrovert) lain dalam lingkungan perpustakaan.
APPLICATION OF PETER ZUMTHOR'S MULTISENSORY PRINCIPLE IN THE DESIGN OF NATURE SCHOOLS PENERAPAN PRINSIP MULTISENSORI PETER ZUMTHOR PADA PERANCANGAN SEKOLAH ALAM Wijaya, Antonius Sachio Troy; Setiadi, Y.A Widriyakara; Anugerah Putra, Heristama; Roosandriantini, Josephine
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 5 No 2 (2025): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v5i2.143

Abstract

Sekolah alam merupakan konsep pendidikan yang mengintegrasikan lingkungan sebagai bagian dari proses belajar, sehingga menciptakan pengalaman ruang yang erat dengan alam. Pendekatan multisensori dalam arsitektur, sebagaimana dikemukakan oleh Peter Zumthor, menekankan bagaimana elemen-elemen arsitektur dapat membangkitkan pengalaman inderawi yang mendalam, menciptakan suasana yang kaya akan makna, dan memperkuat keterhubungan antara manusia dengan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan prinsip multisensori Peter Zumthor dalam desain Sekolah Alam, dengan fokus pada elemen materialitas, pencahayaan alami, suara, aroma, dan tekstur ruang. Sekolah alam yang akan digunakan sebagai objek pengecekkan prinsip Peter Zumthor adalah sekolah alam yang berada pada Pulau Jawa, Lebih spesifiknya ada di kota Surabaya, Yogyakarta, Malang dan Krian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, mencakup observasi lapangan, dan wawancara serta analisis terhadap elemen arsitektural yang terkait dengan prinsip Peter Zumthor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip multisensori dalam Sekolah Alam dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar siswa, menciptakan ruang yang lebih intuitif, nyaman, serta merangsang eksplorasi dan kreativitas. Elemen-elemen seperti penggunaan material alami, keterbukaan terhadap lingkungan, dan keberlanjutan desain berperan penting dalam mendukung prinsip multisensori yang diusung oleh Peter Zumthor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perancangan sekolah berbasis alam yang lebih humanis dan memperkaya pengalaman belajar berbasis inderawi.