Sekolah alam merupakan konsep pendidikan yang mengintegrasikan lingkungan sebagai bagian dari proses belajar, sehingga menciptakan pengalaman ruang yang erat dengan alam. Pendekatan multisensori dalam arsitektur, sebagaimana dikemukakan oleh Peter Zumthor, menekankan bagaimana elemen-elemen arsitektur dapat membangkitkan pengalaman inderawi yang mendalam, menciptakan suasana yang kaya akan makna, dan memperkuat keterhubungan antara manusia dengan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan prinsip multisensori Peter Zumthor dalam desain Sekolah Alam, dengan fokus pada elemen materialitas, pencahayaan alami, suara, aroma, dan tekstur ruang. Sekolah alam yang akan digunakan sebagai objek pengecekkan prinsip Peter Zumthor adalah sekolah alam yang berada pada Pulau Jawa, Lebih spesifiknya ada di kota Surabaya, Yogyakarta, Malang dan Krian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, mencakup observasi lapangan, dan wawancara serta analisis terhadap elemen arsitektural yang terkait dengan prinsip Peter Zumthor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip multisensori dalam Sekolah Alam dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar siswa, menciptakan ruang yang lebih intuitif, nyaman, serta merangsang eksplorasi dan kreativitas. Elemen-elemen seperti penggunaan material alami, keterbukaan terhadap lingkungan, dan keberlanjutan desain berperan penting dalam mendukung prinsip multisensori yang diusung oleh Peter Zumthor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perancangan sekolah berbasis alam yang lebih humanis dan memperkaya pengalaman belajar berbasis inderawi.