Idris, Mardian
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

تفسير آيات العتاب عند الصوفية والمفسرين المتقدمين Wardani, Wahyu; Zein, Achyar; Idris, Mardian
HERMENEUTIK Vol 18, No 1 (2024): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v18i1.25582

Abstract

تناول هذا البحث على آيات عتاب الله على نبيه محمد في القرآن تركيزا على تحليل وجهات نظر الصوفية والمفسرين المتقدمين التي تم مناقشتها بشكل حاد، وتحليل جوهر التعاليم الدينية، وتقديم مساهمة قيمة في الفكر الإسلامي. إن هذا العتاب يفسر على أنه نوع من التوجيه والتحذير والاهتمام الذي يمثل محبة الله لعبده المختار. وغرض هذا التحذير هو عصمة النبي على الطريق الصحيح وتبعيده عن الأخطاء في الأمور الدينية. ويتم تحليل هذا العتاب في سياق فهم آيات القرآن الكريم، من خلال تعميق الفهم من خلال النظر في آراء الصوفية والمفسرين المتقدمين. فالطريقة المستخدمة هي الدراسة المكتبية المقارنة التي تركز على تحليل المكتبية من الجماعات الصوفية والمفسرين المتقدمين لتحديد الاختلافات في تفسير بعض الآيات القرآنية. وكانت نتائج هذا البحث هي التركزة على الجدل الجوهري بين الصوفية والمفسرين المتقدمين حول معنى عتاب الله تعالى. ويتم شرح هذه الاختلافات في التفسير في سياق المنهجية التاريخية والثقافية والتفسيرية من كل الفريقين. ويحفز هذا البحث تفكيرا نقديا حول تعقيد آيات عتاب النبي محمد، ويقوي أيضا فهم التنوع في التراث الفكري الإسلامي.
Analisis Ayat-Ayat Keadilan dalam Tafsir Ayat Politik Idris, Mardian; Rahmah Wiwana, Aisyatur; Sholihah, Sholihah
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1300

Abstract

Keadilan merupakan salah satu nilai sentral dalam ajaran Islam yang menjadi dasar dalam membangun masyarakat yang seimbang dan bermartabat. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam mengandung prinsip-prinsip keadilan yang tercermin dalam berbagai ayat, salah satunya Surah Al-Hadid ayat 25. Ayat ini menegaskan bahwa pengutusan para rasul, penurunan kitab suci, dan penciptaan besi merupakan sarana untuk menegakkan keadilan di tengah manusia.Artikel ini bertujuan untuk menganalisis makna dan implikasi keadilan yang terkandung dalam ayat tersebut dengan pendekatan tafsir tematik. Penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan dalam Islam tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga implementatif, mencakup aspek hukum, sosial, moral, dan spiritual. Konsep kitab dan mizan melambangkan pedoman dan keseimbangan dalam bertindak, sedangkan unsur besi menunjukkan pentingnya kekuatan untuk menegakkan keadilan dan melindungi dari kezaliman. Penegakan keadilan dalam Islam bukan semata tuntutan sosial, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan ujian keimanan. Dengan demikian, ayat ini memberikan fondasi yang kuat bagi pengembangan konsep keadilan yang menyeluruh dalam konteks kehidupan modern.
Tafsir Ayat-Ayat Amanah dan Partisipasi Perempuan di Ruang Politik Digital Nuril Fajar, Sri Ahadah; Idris, Mardian; Mardiana Harahap, Siti
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2025): June-September 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i2.1334

Abstract

Jurnal ini menganalisis tafsir ayat-ayat Al-Qur'an tentang amanah dan kaitannya dengan partisipasi perempuan dalam politik digital. Latar belakangnya adalah pesatnya perkembangan digital yang membuka arena politik baru, namun juga menghadirkan tantangan khusus bagi representasi dan keamanan perempuan. Kami menggunakan analisis tafsir tematik (maudhu'i) terhadap ayat-ayat amanah untuk mengaitkannya dengan konteks partisipasi politik perempuan di dunia maya. Hasilnya, amanah dalam Al-Qur'an tidak sekadar soal kepemimpinan formal, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial setiap individu, termasuk perempuan, untuk berkontribusi pada kebaikan umum. Partisipasi perempuan di ranah politik digital dapat dipandang sebagai wujud penunaian amanah ini, memberi mereka kesempatan untuk bersuara, mengadvokasi, dan mengawasi pemerintahan. Meski begitu, partisipasi ini juga berisiko tinggi terhadap disinformasi, pelecehan siber, dan pembatasan gerak. Karena itu, literasi digital, etika berpolitik di media sosial, dan perlindungan hukum bagi perempuan di ruang digital sangat krusial demi partisipasi yang inklusif dan bertanggung jawab. Jurnal ini merekomendasikan reinterpretasi konsep amanah agar lebih relevan dengan peran perempuan di era digital, serta pengembangan strategi untuk menciptakan lingkungan politik digital yang aman dan memberdayakan.