Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOLABORASI AKTOR NEGARA DAN NON-NEGARA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BIDANG LINGKUNGAN: EDUKASI DAN PENANAMAN MANGROVE DI DESA TANJUNG PASIR, TANGERANG - BANTEN Lantang, Floranesia; Tamalagi, Chrisindo Reformanda; Wilson Messakh, Mujizatria Samuel; Abel Silalahi, Clark; Djuarsa, Samuel; S.M. Mone, Richard; Adi Prasetyo, Teguh; Harahap, Putri Wulandari
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 8, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v8i1.8024

Abstract

Mangrove memegang peran penting dalam dalam menjaga ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta dapat dikembangkan menjadi produk turunan dan objek ekowisata. Salah satu  Desa yang saat ini menjadi lokasi prioritas penanaman mangrove adalah Desa Tanjung Pasir di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Area pesisir Kecamatan Teluknaga seringkali menghadapi ancaman abrasi air laut yang bahkan menyebabkan banjir rob dikawasan kecamatan Teluknaga. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan resiko abrasi termasuk melalui penanaman mangrove yang dilakukan baik oleh aktor negara dan non negara. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah kolaborasi dari berbagai aktor dalam hal ini Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-Universitas Pelita Harapan, Yayasan Econusa, Penjaga Laut, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memberikan edukasi dan praktik penanaman mangrove untuk mendukung meningkatnya ekosistem mangrove di Kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir. Adapun kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini merupakan bentuk PkM yang terintegrasi dengan mata kuliah “Komunitas Masyarakat Sipil Global” dalam tema pembelajaran mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan/sustainable development goals (SDGs). Edukasi mengenai mangrove diberikan melalui kegiatan "Sail to Campus" dan praktik yang dilakukan adalah penanaman mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Banten. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi pada pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam pencapaian SDGs nomor 14, 1, 2, 8, 13, dan 15. Selain itu, aksi nyata juga dilakukan melalui penanaman sebanyak 1000 bibit mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Tanjung Pasir.
KOLABORASI AKTOR NEGARA DAN NON-NEGARA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BIDANG LINGKUNGAN: EDUKASI DAN PENANAMAN MANGROVE DI DESA TANJUNG PASIR, TANGERANG - BANTEN Lantang, Floranesia; Tamalagi, Chrisindo Reformanda; Wilson Messakh, Mujizatria Samuel; Abel Silalahi, Clark; Djuarsa, Samuel; S.M. Mone, Richard; Adi Prasetyo, Teguh; Harahap, Putri Wulandari
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v8i1.8024

Abstract

Mangrove memegang peran penting dalam dalam menjaga ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta dapat dikembangkan menjadi produk turunan dan objek ekowisata. Salah satu  Desa yang saat ini menjadi lokasi prioritas penanaman mangrove adalah Desa Tanjung Pasir di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Area pesisir Kecamatan Teluknaga seringkali menghadapi ancaman abrasi air laut yang bahkan menyebabkan banjir rob dikawasan kecamatan Teluknaga. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan resiko abrasi termasuk melalui penanaman mangrove yang dilakukan baik oleh aktor negara dan non negara. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah kolaborasi dari berbagai aktor dalam hal ini Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-Universitas Pelita Harapan, Yayasan Econusa, Penjaga Laut, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam memberikan edukasi dan praktik penanaman mangrove untuk mendukung meningkatnya ekosistem mangrove di Kawasan pesisir Desa Tanjung Pasir. Adapun kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini merupakan bentuk PkM yang terintegrasi dengan mata kuliah “Komunitas Masyarakat Sipil Global” dalam tema pembelajaran mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan/sustainable development goals (SDGs). Edukasi mengenai mangrove diberikan melalui kegiatan "Sail to Campus" dan praktik yang dilakukan adalah penanaman mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Banten. Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi pada pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam pencapaian SDGs nomor 14, 1, 2, 8, 13, dan 15. Selain itu, aksi nyata juga dilakukan melalui penanaman sebanyak 1000 bibit mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Tanjung Pasir.
Effectiveness of Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI) on Life Expectancy in Non-Small Cell Lung Cancer Patients in Medan City Harahap, Putri Wulandari; Tarigan, Setia Putra; Soeroso, Noni Novisari; Ashar, Taufik
Journal of Society Medicine Vol. 4 No. 2 (2025): February
Publisher : CoinReads Media Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71197/jsocmed.v4i2.193

Abstract

Introduction: Non-small cell lung cancer (NSCLC) is strongly linked to epidermal growth factor receptor (EGFR) mutations, with tyrosine kinase inhibitors (TKIs) serving as a primary treatment. While TKIs demonstrate substantial antitumor effects, resistance differs across generations. This study evaluates the impact of first- and second-generation EGFR TKIs on the survival outcomes of NSCLC patients in Medan. Method: A retrospective cross-sectional study was conducted on 67 EGFR-positive NSCLC patients treated with TKIs between 2017 and 2022. Medical records from four hospitals-Haji Adam Malik Hospital, Elisabeth Hospital, Prof. Dr. Chairuddin Panusunan Lubis USU Hospital, and Pirngadi Hospital-were analyzed. Patients aged >18 years with EGFR mutations (exon 18, 19, or 21) and complete records were included. Survival outcomes, including Progression-Free Survival (PFS), Median Survival Time (MST), and Overall Survival (OS), were compared using the Mann-Whitney test. Results: All 67 patients received either first- or second-generation TKIs. Statistical analysis revealed that patients treated with second-generation TKIs had significantly better PFS, MST, and OS than those receiving first-generation TKIs (p < 0.05). Conclusion: This retrospective study faced limitations due to incomplete data and did not assess adverse effects. However, findings indicate that second-generation EGFR TKIs provide superior survival benefits for NSCLC patients compared to first-generation TKIs. Further prospective studies are needed to validate these results and explore the impact of treatment-related toxicity.