Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

USULAN DESAIN CHECKING FIXTURE DENGAN METODE DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY YANG ERGONOMIS Setyoningsih, Hanna; Nurhidayat, Asep Endih; Murodif, Atfal
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i2.8227

Abstract

A work tool that don’t have ergonomic aspects can cause excessive fatigue to injury when used. As a result of excessive fatigue on workers can reduce the level of productivity and harm the company. PT. X is a manufacturing companies with make to order type of production. PT. X received a complaint from a customer who suffered a musculoskeletal muscle injury while using a checking fixture work tool. Checking fixture is a supporting component in the process of making a product that has a great influence on the quality of the product that will be optimized for its function and geometry. The study was conducted to find a checking fixture design that suits the customer's wishes. Ergonomic aspect analysis will be carried out to determine the dimensions of the dimensions in the process of making the design of the checking fixture by considering several things including the distance of the hand's reach to the locator pin, the height of the checking fixture, the standing position and the position of the grip checking fixture. Ergonomics analysis will be conducted using digital human modeling and simulation software. The design for manufacturing and assembly method is used to determine the costs required to make a checking fixture. Based on the analysis of the design, the proposal shows that there is an improvement in the work posture, which is indicated by a decrease in the PEI value from 2.73 to 1.82 so that the number of production has increased to 93 units. Based on the analysis of design for manufacturing and assembly the cost of making the checking fixture is Rp. 5,145,115,000/item. Keywords : Antropometri; Nordic Body Map; Posture Evaluation Index.ABSTRAKSebuah alat kerja yang tidak memenuhi aspek ergonomis dapat menyebabkan letih berlebih hingga cidera ketika digunakan. Akibat dari letih berlebih pada pekerja dapat menurunkan tingkat produktivitas dan merugikan perusahaan. PT. X adalah perusahaaan manufaktur dengan tipe produksi make to order. PT. X mendapat keluhan dari pelanggan yang mengalami cidera otot muskuloskeletal ketika menggunakan alat kerja checking fixture. Checking fixture merupakan satu komponen pendukung dalam proses pembuatan produk yang sangat berpengaruh besar terhadap kualitas produk yang akan dioptimalkan fungsi maupun geometrinya. Penelitian dilakukan untuk menemukan desain checking fixture yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Analisis aspek ergonomis akan dilakukan untuk menentukan standar dimensi dalam proses pembuatan desain checking fixture dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya jarak jangkauan tangan ke locator pin, tinggi checking fixture, posisi berdiri dan posisi genggaman checking fixture. Analisis ergonomi akan dilakukan menggunakan software digital human modeling and simulation. Metode design for manufacturing and assembly digunakan untuk mengetahui biaya yang diperlukan untuk membuat checking fixture. Berdasarkan analisis desain usulan menunjukkan bahwa terjadi perbaikan postur kerja yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai PEI dari 2,73 menjadi 1,82 sehingga jumlah produksi mengalami peningkatan menjadi 93 unit. Berdasarkan analisis design for manufacturing and assembly biaya pembuatan checking fixture adalah Rp. 5.145.115.000 per unit. A work tool that don’t have ergonomic aspects can cause excessive fatigue to injury when used. As a result of excessive fatigue on workers can reduce the level of productivity and harm the company. PT. X is a manufacturing companies with make to order type of production. PT. X received a complaint from a customer who suffered a musculoskeletal muscle injury while using a checking fixture work tool. Checking fixture is a supporting component in the process of making a product that has a great influence on the quality of the product that will be optimized for its function and geometry. The study was conducted to find a checking fixture design that suits the customer's wishes. Ergonomic aspect analysis will be carried out to determine the dimensions of the dimensions in the process of making the design of the checking fixture by considering several things including the distance of the hand's reach to the locator pin, the height of the checking fixture, the standing position and the position of the grip checking fixture. Ergonomics analysis will be conducted using digital human modeling and simulation software. The design for manufacturing and assembly method is used to determine the costs required to make a checking fixture. Based on the analysis of the design, the proposal shows that there is an improvement in the work posture, which is indicated by a decrease in the PEI value from 2.73 to 1.82 so that the number of production has increased to 93 units. Based on the analysis of design for manufacturing and assembly the cost of making the checking fixture is Rp. 5,145,115,000/item.
Perancangan Just In Time Di Proses Produksi Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Komponen Otomotif Pada PT Chuhatsu Indonesia Anwar, Chairul; Nurhidayat, Asep Endih
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v2i2.178

Abstract

PT Chuhatsu Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang komponen otomotif, salah satu produknya adalah coil spring untuk jenis mobil toyota. Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini adanya sisa bahan baku yang tidak terpakai dalam pembuatan produk sehingga menimbulkan biaya simpan digudang. Tujuan penelitian ini mengetahui jumlah pengiriman optimal setiap kali pesan, kuantitas pengiriman optimal, kuantitas pesanan, frekuensi pembelian bahan baku pertahun, mengetahui total biaya persediaan dan biaya penghematan dengan sistem just in time. Dari perhitungan kebijakan perusahaan masih belum maksimal dan belum efisien untuk biaya persediaan. Adapun bahan baku untuk pemakaian periode tahun 2016 sebanyak 163.379 kg, 2017 sebanyak 165.643 kg dan 2018 sebanyak 164.620 kg. Biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan penyimpanan menurut perhitungan perusahaan tahun 2016 Rp 18.342.670,50, 2017 Rp 19.744.301,52, dan 2018 Rp 21.094.967,25. Dalam perhitungan sistem just in time periode tahun 2016 Rp 6.767.451,60, 2017 Rp 7.149.413,74, dan 2018 Rp 8.606.915,82. Maka penghematan yang didapat perusahaan dalam biaya persediaan dengan sistem just in time tahun 2016 Rp 11.575.218,9, 2017 Rp 12.594.887,78, dan 2018 Rp 12.488.051,43.
Usulan Penerapan Supply Chain Management Terhadap Komoditas Cabai PD. Marzuki di Pasar Tradisional Cisalak Depok Rosyid, Muhammad Fadli; Nurhidayat, Asep Endih
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i2.480

Abstract

Dalam memperhitungkan kinerja perusahaan, PD. Marzuki masih menggunakan pengukuran subjektif berdasarkan biaya yang menjadi tolak ukur keefektifan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui kinerja rantai pasok perusahaan setelah menggunakan pengukuran Supply Chain Management serta Memberikan usulan yang tepat kepada perusahaan agar menerapkan pengukuran kinerja Supply Chain Management. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kinerja perusahaan terkait rantai pasok perusahaan untuk menghadapi masalahmasalah yang sering dihadapi perusahaan. Setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model Versi 12.0. Didapatkan nilai skor performansi untuk atribut kinerja Reliability sebesar 13,64. Responsiveness sebesar 14,2, Upside SC Flexibility sebesar 7,10, Upside SC Adaptability sebesar 4,51 dan atribut kinerja Asset Management sebesar 9,00 dengan nilai total skor performansi sebesar 48,46. Nilai tersebut merupakan angka yang termasuk dalam kategori “marginal” atau dibawah rata-rata. Nilai Terendah didapatkan pada atribut kinerja Agility metrik Upside Supply Chain Flexibility (7,10), Upside Supply Chain Adaptability (4,51) dan Supply Chain Asset Management (9,00). Hal tersebut menunjukan bahwa PD. Marzuki masih memiliki kendala di atribut kinerja agility dan asset management.
Usulan perbaikan sistem kerja express maintenance berdasarkan Kaizen dan simulasi ProModel pada PT Setiajaya Mobilindo Cibubur Lukman Nurfikri; Asep Endih Nurhidayat; Puji Suharmanto
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering VOL 12, NO 3, (2020): OE NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/oe.2020.v12.i3.009

Abstract

PT Setiajaya Mobilindo Cibubur is an authorized Toyota dealer, in the service division there is Express Maintenance. Express Maintenance (EM) is a special work system for vehicle periodic service maintenance without complaints with a periodic service process for 40 minutes. But in reality there is a problem with the service process time of more than 40 minutes, this is caused by repeated service processes, there are still customer complaints at SPK EM and additional work or part estimates that cause the service lead time to be more than the standard, which is one hour. This study aims to reduce the time of the EM service process to be faster by making suggestions for improvements to the SOP of the EM periodic service process and a ProModel simulation is made to determine the difference between the simulation before and after the repair. On this basis, researchers used kaizen and ProModel. After measuring the standard time before periodic service repairs for 45.6 minutes, repairs are carried out such as kaizen plans by identifying problems using the fishbone, the periodic service process time is not 40 minutes and the corrective steps are given using 5W+1H. Do kaizen implementation based on the plan in the form of periodic service improvement proposals in EM, check sheets and checklists. Check kaizen by measuring the standard time after repair, which is 30.5 minutes. Actions in the form of preventive measures and control tools so that problems do not arise. The result shows that the standard time becomes 30.5 minutes after repair, there is a difference of 10 minutes or 33% from the condition before repair. In addition, the total entries in the ProModel simulation have increased from 209 to 331 units or the EM production capacity has increased by five units/day.
Pengenalan Contractor Safety Management System PT Putrajaya Sukses Makmur Drajat Indrajaya; Endang Suhendar; Asep Endih Nurhidayat
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 03 (2019): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v2i03.3976

Abstract

CSMS atau Contractor Safety Management System merupakan pendokumentasian suatu mekanisme kontrol dalam bentuk panduan untuk menjamin standar usaha dalam pengelolaan kinerja Healthy Safety Environmental (HSE) dari para kontraktor. Sistem ini dipakai oleh pemberi kerja/owner dalam menyeleksi kontraktor, pengawasan pelaksanaan proyek dan mengevaluasi sistem K3 saat proyek telah selesai. Oleh karena itu perlu dilakukan pengenalan dan cara membuat dokumen CSMS pada perusahaan kontraktor sehingga dapat menjaga performa kerja di dunia industri manufaktur khususnya di oil and gas sehingga dapat meningkatkan peluang bisnis di masa yang akan datang. Adapun cara untuk memberikan pengenalan dan cara membuat dokumen CSMS pada perusahaan yaitu berdiskusi dengan pemilik dan karyawan PT Putrajaya Sukses Makmur yang dimana hal tersebut merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai didalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Studi Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.
Perancangan Just In Time Di Proses Produksi Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Komponen Otomotif Pada PT Chuhatsu Indonesia Chairul Anwar; Asep Endih Nurhidayat
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v2i2.178

Abstract

PT Chuhatsu Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang komponen otomotif, salah satu produknya adalah coil spring untuk jenis mobil toyota. Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini adanya sisa bahan baku yang tidak terpakai dalam pembuatan produk sehingga menimbulkan biaya simpan digudang. Tujuan penelitian ini mengetahui jumlah pengiriman optimal setiap kali pesan, kuantitas pengiriman optimal, kuantitas pesanan, frekuensi pembelian bahan baku pertahun, mengetahui total biaya persediaan dan biaya penghematan dengan sistem just in time. Dari perhitungan kebijakan perusahaan masih belum maksimal dan belum efisien untuk biaya persediaan. Adapun bahan baku untuk pemakaian periode tahun 2016 sebanyak 163.379 kg, 2017 sebanyak 165.643 kg dan 2018 sebanyak 164.620 kg. Biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan penyimpanan menurut perhitungan perusahaan tahun 2016 Rp 18.342.670,50, 2017 Rp 19.744.301,52, dan 2018 Rp 21.094.967,25. Dalam perhitungan sistem just in time periode tahun 2016 Rp 6.767.451,60, 2017 Rp 7.149.413,74, dan 2018 Rp 8.606.915,82. Maka penghematan yang didapat perusahaan dalam biaya persediaan dengan sistem just in time tahun 2016 Rp 11.575.218,9, 2017 Rp 12.594.887,78, dan 2018 Rp 12.488.051,43.
Usulan Penerapan Supply Chain Management Terhadap Komoditas Cabai PD. Marzuki di Pasar Tradisional Cisalak Depok Muhammad Fadli Rosyid; Asep Endih Nurhidayat
JURNAL REKAYASA INDUSTRI (JRI) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v3i2.480

Abstract

Dalam memperhitungkan kinerja perusahaan, PD. Marzuki masih menggunakan pengukuran subjektif berdasarkan biaya yang menjadi tolak ukur keefektifan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui kinerja rantai pasok perusahaan setelah menggunakan pengukuran Supply Chain Management serta Memberikan usulan yang tepat kepada perusahaan agar menerapkan pengukuran kinerja Supply Chain Management. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kinerja perusahaan terkait rantai pasok perusahaan untuk menghadapi masalahmasalah yang sering dihadapi perusahaan. Setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model Versi 12.0. Didapatkan nilai skor performansi untuk atribut kinerja Reliability sebesar 13,64. Responsiveness sebesar 14,2, Upside SC Flexibility sebesar 7,10, Upside SC Adaptability sebesar 4,51 dan atribut kinerja Asset Management sebesar 9,00 dengan nilai total skor performansi sebesar 48,46. Nilai tersebut merupakan angka yang termasuk dalam kategori “marginal” atau dibawah rata-rata. Nilai Terendah didapatkan pada atribut kinerja Agility metrik Upside Supply Chain Flexibility (7,10), Upside Supply Chain Adaptability (4,51) dan Supply Chain Asset Management (9,00). Hal tersebut menunjukan bahwa PD. Marzuki masih memiliki kendala di atribut kinerja agility dan asset management.
Analisis Sistem Antrian dalam Meningkatkan Pelayanan Customer Di PT. Optima Kurnia Elok Menggunakan Promodel Novia Atdha Viana; Asep Endih Nurhidayat
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v1i2.4126

Abstract

PT. Optima Kurnia Elok adalah salah satu perusahaan ritel yang bergerak di bidang percetakan yang memiliki 3 loket pelayanan. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah waktu pelayanan yang lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem antrian loket kedatangan sudah efektif atau belum. Penelitian dilakukan pada  pada tanggal 22 Agustus 2018 dengan jumlah customer sebanyak 25 orang, tanggal 30 Agustus 2018 dengan jumlah customer sebanyak 23 orang, tanggal 01 September 2018 dengan jumlah customer sebanyak 24 orang dan tanggal 07 September 2018 dengan jumlah customer sebanyak 23 orang.  Data yang diambil pada penelitian ini berupa jumlah kedatangan dan waktu pelayanan. Dalam penelitian ini dipilih aplikasi promodel untuk membuat simulasi sistem antrian. Berdasarkan hasil penelitian sistem antrian pada perusahaan ini masih belum efektif dilihat dari fasilitas pelayanan selama 4 hari penelitian utilisasi terendah pada loket 3 sebesar 33,34% sehingga pada loket ini perlu ditingkatkan lagi pelayanannya. Aktifitas kerja tertinggi terdapat pada loket 1 dengan rata-rata 49,67% atau 59,60 menit sedangkan idle terbesar ada di bagian loket 3 dengan rata-rata 66,76% atau 80,11 menit. Dan untuk 1 customer rata-rata waktu dalam sistemnya sebesar 12,59 menit dengan waktu tunggu sebesar 6,8menit, waktu oprasi sebesar 7,45 menit dan waktu hambatan sebesar 1,04 menit.
Usulan Strategi Perawatan Excavator Menggunakan Metode RCM, Age Replacement dan RCS Dio Aldri; Asep Endih Nurhidayat
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v3i2.10297

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini ialah penetapan strategi, waktu, kebutuhan suku cadang, biaya serta upaya untuk merumuskan usulan perbaikan dari tiap komponen kritis guna melakukan perawatan unit 320GC belum ditentukan secara spesifik. Dengan metode RCM, age replacement dan RCS, data yang telah diolah dan dianalisis menghasilkan simpulan antara lain strategi perawatan yang tepat adalah schedule discard task. Waktu yang tepat untuk perawatan dan kebutuhan parts per tahun pada HEX-004 adalah element-fuel pada 463 jam dan 20 unit, seal gp-duo cone pada 882 jam dan 12 unit, serta valve gp-sol pada 1025 jam dan 11 unit. Pada HEX-012 element-fuel pada 472 jam dan 21 unit, valve gp-sol pada 896 jam dan 12 unit, serta sensor as-level pada 1136 jam dan 10 unit. Total penghematan dari strategi yang diusulkan sebesar $ 290,47 atau Rp 4.088.024,21 per jam. Usulan perbaikan pada seal gp-duo cone dengan mengecek oli final drive dengan Scheduled Oil Sampling, element-fuel dengan menjaga kebersihan fuel yang akan diisikan ke tangki bahan bakar sesuai standar ISO4406:2021, serta valve gp-sol dan sensor as-level adalah mengecek active event pada memory Electronic Control Module.
Warehousing System Analysis with Fuzzy Tsukamoto Method and Fuzzy C-Mean Case Study PT. Kemindo Parama Mandiri Iis Hikmah Kurniani; Asep Endih Nurhidayat
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v4i1.11957

Abstract

Warehouse stock management is still poor, starting from the stock retention period is too long and the stock recording is still manual until there is a difference between the actual warehouse stock and the stock in the recording data. The result of the calculation analysis from Fuzzy Tsukamoto Recording the actual stock data and the recorded stock obtained the calculation result with this method obtained a value of 79.30 with good valuation. Lot arrangement no. the calculation result with this method obtains a value of 73.92 with a good valuation. The result of warehouse management calculation with this method obtained a value of 78.54 with a good evaluation. Computational analysis results from Fuzzy C-Mean Recording for actual stock data and recorded stock After repeated 3 times the error value = 0.17 approaches 0.1 and the selected cluster center is cluster 3 reporting stock data that needs to be improved. Structuring lot number After 5 iterations, the error value = 0.10 approaches 0.1 and the selected cluster center is cluster 2, the data item according to the lot that needs to be corrected. Warehouse management After 5 iterations, the error value = 0.04 is smaller than 0.1 and the selected cluster center is cluster 1 receiving and removing the goods that need to be repaired. record data using the system to be more tidy and avoid data differences between actual stock and stock on the system, lot arrangement by making lot number data report useful for item identity, facilitate search, collect expiration date data of goods with time period and goods entry and exit system on warehouse and warehouse management is increasing by implementing kaizen, 5S and maintaining K3 in the warehouse area so that security and procedures are expected to run well if the warehouse management is good then the system transaction can run well because storage warehouse is the most important part of the company