Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Aktualisasi Nilai-nilai Pendidikan Islam Pluralis dalam Semboyan Ragem Sai Mangi Wawai Masyarakat Tulang Bawang Barat Hayyu Mashvufah; Farida Ulvi Na’imah; Lukman Surya; Muhammad Rofiq Anwar
Bustanul Ulum Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2023): Bustanul Ulum Journal of Islamic Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Bustanul `'Ulum Lampung Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62448/bujie.v1i1.18

Abstract

Having varied ethnics, cultures, religions, or faiths, Indonesia is considered a multicultural nation in today’s world. The phenomenon of violence in the name of religion, ethnicity, and culture has shown that humans have failed to understand heterogeneity, diversity, and plurality. For responding that phenomenon, the goverment West Tulang Bawang regency was implemented Islamic pluralism education's concept based on the meaning of Ragem Sai Mangi Wawai symbol of Lampung Pepadun peoples. This research with ethnographic approach and qualitative descriptive method was focused on implementation of Islamic pluralism education in West Tulang Bawang regency. The findings showed that Tulang Bawang Barat regency has applied Islamic pluralism education based on Ragem Sai Mangi Wawai with a cultural-themed concept. Its was illustrated through several society activities, such as the 47th Musabawah Tilawatil Program (MTQ) Lampung province, the colloquium Center for the Study of Religious Moderation with Islamic religious instructors of West Tulang Bawang Barat regency, ceremony of culture begawi of Lampung Pepadun, and implementing education program based nenemo's culture of philosophy
Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Budaya Religius di MA. Nurul Huda Al-Banat Situbondo Khairul Anwar; Farida Ulvi Na’imah
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jmpai.v3i3.1063

Abstract

It is about the importance of leadership of the madrasah headmaster in developing religious culture at the MA Nurul Huda al. This leadership aims to develop the existing of religious culture in the madrasah environment.The objectives of this study are 1) Describing the leadership of the madrasah headmaster in developing religious culture 2) Describing the supporting and inhibiting factors of the headmaster's leadership in developing a religious culture 3) Describing the results of the development of religious culture through the leadership of the head of madrasah.This study is a field research, which is conducted directly with the object of research and the data collection is carried out in the field. With this descriptive qualitative research, the researcher tries to reveal the implementation of the leadership of the madrasah headmaster in developing a religious culture in MA Nurul Huda al-Banat Situbondo. The result of this study is the leadership of the madrasah headmaster in developing religious culture in madrasah is to carry out the leadership role of the headmaster, namely as an educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, and motivator. The supporting factors are the existence of facilities and infrastructure that support religious activities and the existence of teachers who have deep religious knowledge. The inhibiting factor is that the environment still considers madrasah to be less prestigious than public schools in general, a lack of understanding of the development of religious culture, the lack of role models given by teachers, the influence of technological culture, and the absence of training given by the head of madrasah to teachers in the implementation of religious culture.
Manajemen Pendidikan Karakter Siswa dalam Menumbuhkan Moderasi Beragama di SMK Nurul Huda Peleyan Kapongan Situbondo Rusdianah Rusdianah; Farida Ulvi Na’imah
Jurnal Budi Pekerti Agama Islam Vol. 3 No. 2 (2025): April: Jurnal Budi Pekerti Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jbpai.v3i2.1062

Abstract

The importance of the leadership of the madrasa head in developing a religious culture in Madrasah Aliyah Nurul Huda al-Banat Situbondo. This leadership aims to develop the religious culture that exists in the madrasa environment.The aims of this study are 1) to describe the management of student character education in fostering religious moderation. 2) to describe the implementation of the attitude of religious moderation. The type of research used is qualitative research with a case study approach. Data collection techniques by means of observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used in this qualitative research has four stages, namely data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions and suggestions. Meanwhile, in looking for the validity or validity of the data using data triangulation techniques. The results of this study are the management of student character education in fostering religious moderation is carried out by 1) through intracurricular activities 2) through co-curricular activities 3) through extracurricular activities. While the implementation of character values in fostering religious moderation is with the teacher being a good role model and role model in terms of tolerance, honesty, cooperation, responsibility and unity.
BEBAN NAFKAH TERHUTANG DALAM PERKARA PERCERAIAN PUTUSAN NOMOR 2134/Pdt.G/2023/PA.Mr DI PENGADILAN AGAMA MOJOKERTO PERSPEKTIF WAHBAH AZ-ZUHAILI Ana Lisa Fitriawati; Farida Ulvi Na’imah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS - SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara pria dan wanita sehingga menjadi suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pertimbangan hakim terkait nafkah terhutang dalam perkara cerai talak di Pengadilan Agama Mojokerto pada putusan Nomor 2134/Pdt.G/2023/Pa.Mr. Kemudian beban nafkah terhutang tersebut ditinjau menurut tokoh hukum islam Wahbah az-Zuhaili. Diperoleh kesimpulan bahwa seorang istri yang diceraikan mengajukan gugatan nafkah terhutang terhadap suami melalui rekonvensi/gugatan balik dalam perkara cerai talak tersebut, akan tetapi dalam pelaksanannya tuntutan nafkah terhutang yang dilakukan oleh istri mengalami kendala yakni beban nafkah yang diajukan melebihi kemampuan si suami. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang diperlukan diambil dari studi pustaka, data-data tersebut bersumber dari data primer, data sekunder, dan data tersier. sumber data primer berupa putusan Pengadilan Agama Mojokerto Nomor 2134/Pdt.G/2023/PA.Mr.Kemudian hasil dari penelitian ini Majelis Hakim menentukan besaran nafkah terhutang berdasarkan nilai yang layak. Majelis Hakim juga melihat potensi kemampuan, kelayakan dan kepatutan hidup si suami serta kebiasaan nafkah yang diterima istri. Adapun pendapat Wahbah az-Zuhaili terkait hal nafkah istri memanglah wajib, tetapi kewajiban nafkah tersebut diukur sesuai dengan kemampuan ekonomi suami. Wahbah az-Zuhaili mengemukakan sebagaimana nafkah untuk istri yakni makanan dan sejenisnya (meliputi lauk), pakaian, tempat tinggal, pembantu (jika dibutuhkan), dan perabot rumah tangga merupakan hal yang harus dicukupkan suami, akan tetapi harus mempertimbangkan dan melihat dari sisi kemampuan suami.
Poligami Sirri Dalam Putusan Pengadilan Agama Gresik Nomor: 1135/Pdt.G/2023/PA.GS Perspektif KH. Husein Muhammad Munila Rohmah; Farida Ulvi Na’imah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 6 (2024): Desember 2024 - Januari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poligami atau bisa disebut dengan poligini merupakan sistem perkawinan yang dimana seseorang ingin memiliki pasangan lebih dari satu. Salah satu contoh terdapat pada  Perkara di Pengadilan Agama Gresik Nomor: 1135/Pdt.G/2023/PA.Gs yang mana dalam perkara ini memuat permohonan izin poligami yang diajukan oleh Pemohon (suami). Penelitian ini merumuskan dua masalah yakni, pertama, Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Gresik  dalam Mengabulkan Permohonan Poligami Sirri pada Putusan Nomor 1135/Pdt.G/2023/PA.Gs. Kedua, pandangan KH. Husein Muhammad terhadap Putusan Pengadilan Agama Gresik tentang Poligami dalam Pernikahan Sirri Pada Putusan Nomor 1135/Pdt.G/2023/PA.Gs. Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif analitis, yang mana penelitian ini berisi tentang deskripsi dari suatu masalah dengan menggunakan pendekatan penelitian berupa kasus Case Approach, yang tertuang dalam putusan Pengadilan Agama Gresik Nomor: 1135/Pdt.G/2023/PA.Gs Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Gresik  dalam Mengabulkan Permohonan Poligami Sirri pada Putusan Nomor 1135/Pdt.G/2023/PA.Gs banyak mengesampingkan ketentuan hukum yang sudah diatur dalam UU Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam yang dalam keputusan tersebut Majelis Hakim mengabulkan permohonan izin poligami dengan pertimbangan kebutuhan biologis pemohon yang sangat kuat sehingga takut  akan terjadinya perbuatan zina antara pemohon dan isteri keduanya, pernikahan tersebut telah sesuai dengan rukun dan syarat dalam hukum Islam. Pandangan Kh. Husein Muhammad tentang pernikahan poligami sirri dalam Putusan Pengadilan Agama Gresik Nomor: 1135/Pdt.G/2023/PA.Gs. pernikahan sirri yang terjadi dalam Putusan Pengadilan Agama Gresik tersebut lebih tepat disebut dengan Pernikahan dibawah tangan, sedangkan pada praktik poligami Kh. Husein Muhammad lebih  mengarahkan untuk menghapuskan adanya praktik poligami secara bertahap.