Minimnya motivasi untuk mengaji, rendahnya minat mengikuti sekolah diniyah, serta minimnya daya dukung orang tua dan tokoh masyarakat setempat dalam upaya penyadaran pentingnya sekolah diniyah dan magrib mengaji dikalangan remaja dan anak-anak menjadi kekhawatiran tersendiri bagi sebagian besar orang tua yang ada di Desa Kondangjajar. Berdasarkan analisis situasi permasalahan yang muncul dilapangan kami merangkum tiga hal tersebut sebagai masalah utama yang dihadapi mitra. Kondisi inilah yang mendorong kami melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka penguatan kesadaran beragama pada remaja di wilayah Desa Kondangjajar. Peningkatan kesadaran beragama pada remaja melalui workshop bina masyarakat di Desa Kondangjajar bertujuan untuk meningkatkan kerjasama yang kolaboratif antara keluarga, masyarakat dan pemerintah setempat dalam mewujudkan pentingnya kesadaran beragama pada remaja. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan melalui pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development). Metode ABCD merupakan metode yang memanfaatkan aset yang sudah tersedia dimasyarakat dan partisipasi masyarakat merupakan bidikan utama sehingga hasilnya masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dari permasalahan. Hasil pengabdian menunjukan bahwa kegiatan workshop bina masyarakat dapat memberikan penguatan dan penyadaran masyarakat terkait pentingnya kesadaran beragama pada remaja. Lebih lanjut para peserta kegiatan berharap ada kegiatan tindaklanjut di lapangan yang bersifat jangka menengah guna memperkuat kerjasama yang kolaboratif antara keluarga, masyarakat dan pemerintah setempat dalam mewujudkan pentingnya kesadaran beragama pada remaja di Desa Kondangjajar.