Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN KEHAMILAN REMAJA DI RSUD KOTA BEKASI Rosanti, Aan; Fatwa, Dyah Mayasari; Sari, Indah Permata
JOURNAL OF MIDWIFERY SCIENCE Vol 1 No 2 (2022): JOURNAL OF MIDWIFERY SCIENCE
Publisher : Universitas Kader Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jms.v1i2.803

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses meletakkan bayi baru lahir pada dada atau perut ibu agar bayi secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu atau ASI dan mulai menyusu bayi akan mendapatkan kekebalan tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di RSUD Kota Prabumulih. Metode penelitian yang digunakan adalah study analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih. Sampel penelitian adalah sebagian ibu bersalin yang melahirkan di RSUD Kota Prabumulih Tahun 2020 dengan jumlah sebanyak 35 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner sebagai panduan pengambilan data. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian berdasarkan analisa univariat diketahui bahwa dari 35 Responden didapatkan responden yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini sebanyak 20 responden (57.1%) lebih banyak dari yang tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini sebanyak 15 responden (42.9%), dari 35 responden didapatkan bahwa responden yaang pendidikan tinggi sebanyak 19 responden (54.3%) lebih banyak dari responden yang pendidikan rendah sebanyak 16 responden (45.7%), dari 35 responden didapatkan bahwa responden yang jumlah anak ≥ 3 sebanyak 9 responden (25.7%) lebih sedikit dari responden yang jumlah anak ≤ 2 sebanyak 26 responden (74.3%), dan dari 35 responden didapatkan bahwa yang berpengetahuan baik sebanyak 19 responden (54.3%) lebih banyak dari responden yang berpengetahuan rendaah sebanyak 16 responden (45.7%). Dari analisa bivariat diketahui bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini dengan nilai p value = 0,000 ( p< 0,05 ), ada hubungan bermakna antara paritas ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini dengan nilai p value = 0,002 ( p< 0,05 ), dan ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini dengan nilai p value = 0,000 (p< 0,05). Simpulan: ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini, ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini, dan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini.
EXPERIENCES OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING AMONG EMPLOYED MOTHERS AT PT. HEINZ ABC IN THE YEAR 2023 Cahyaningsih, Intan; Fatwa, Dyah Mayasari
HEARTY Vol 12 No 2 (2024): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v12i2.16118

Abstract

Background: One contributing factor to the failure of breastfeeding is the rising prevalence of mothers engaged in full-time employment, exemplified by occupations like factory work. This phenomenon is attributed to various impediments, including restricted intervals for rest, inadequacy of workplace amenities and provisions, and the presence of fatigue. Objective: To comprehensively understand the breastfeeding endeavors of mothers employed at PT Heinz ABC factory, delving into their experiences is imperative. Methods: Qualitative The research employed a generic qualitative research approach, utilizing purposive sampling as the sampling technique. The research involved nine informants who were mothers employed in factories and had children aged between 7-24 months. Data collection was conducted through online in-depth interviews conducted via WhatsApp voice calls. The researchers also employed supportive instruments, specifically interview guides that had undergone pilot interviews beforehand. The data analysis was conducted through thematic analysis. Results: This research is segmented into three themes, namely knowledge, self-efficacy, and barriers. Conclusion: The prevalence of breastfeeding practices among mothers employed in factories remains low. This can be attributed to obstacles hindering the sustained implementation of exclusive breastfeeding, including inadequacies in workplace facilities, restricted rest intervals, psychological pressure, and low self-efficacy.
Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Derajat II pada Ibu Nifas Di UPTD Puskesmas Ba’a Ledoh, Nirmala Aranci; Fatwa, Dyah Mayasari
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.49863

Abstract

Luka perineum derajat II pada ibu nifas merupakan salah satu komplikasi yang sering ditemukan pasca-persalinan dan membutuhkan penanganan yang tepat untuk mencegah infeksi serta mempercepat proses penyembuhan. Salah satu alternatif terapi yang banyak diperhatikan adalah pemberian rebusan daun sirih hijau, yang dikenal memiliki sifat antiseptik, anti-inflamasi, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian rebusan daun sirih hijau terhadap penyembuhan luka perineum derajat II pada ibu nifas di UPTD Puskesmas Ba’a, Kabupaten Rote Ndao, pada tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest. Sebanyak 30 ibu nifas yang mengalami luka perineum derajat II di UPTD Puskesmas Ba’a dibagi menjadi dua kelompok: kelompok intervensi yang diberikan rebusan daun sirih hijau dan kelompok kontrol yang menerima perawatan standar. Data dianalisis menggunakan uji t-test untuk menentukan perbedaan signifikan antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi terdapat peningkatan signifikan pada kategori jaringan sehat, dari 16,7% sebelum pemberian rebusan daun sirih hijau menjadi 86,7% setelah pemberian (p = 0.002). Selain itu, kategori degenerasi luka pada kelompok intervensi mengalami penurunan signifikan, dari 50% menjadi 0%. Sebaliknya, pada kelompok kontrol, meskipun ada peningkatan pada jaringan sehat, perbedaan tersebut tidak signifikan (p = 0.114), dengan penurunan pada kategori degenerasi luka yang juga tidak cukup signifikan.: Pemberian rebusan daun sirih hijau menunjukkan pengaruh signifikan dalam mempercepat penyembuhan luka perineum derajat II pada ibu nifas. Daun sirih hijau mengandung senyawa aktif seperti fenol, flavonoid, dan tanin yang berfungsi sebagai antiseptik, anti-inflamasi, dan antibakteri, yang membantu mengurangi infeksi dan mempercepat regenerasi jaringan. Peningkatan jumlah responden dengan jaringan sehat pada kelompok intervensi menunjukkan bahwa terapi ini dapat menjadi alternatif yang efektif dalam perawatan luka perineum pasca-persalinan.: Pemberian rebusan daun sirih hijau berpengaruh positif terhadap penyembuhan luka perineum derajat II pada ibu nifas. Oleh karena itu, rebusan daun sirih hijau dapat dijadikan alternatif terapi pelengkap yang efektif dalam mempercepat penyembuhan luka perineum, terutama di daerah dengan keterbatasan akses terhadap perawatan medis modern.
The Effect of Baby Massage on Decline Bilirubin Levels in Icteric Babies Fatwa, Dyah Mayasari; Lelasari; Fatin, Cheryl Sylfia; Hasanah, Nidaul; Khoerunnisa, Lela Fauziah
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 11 (2024): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i11.8784

Abstract

Indirect hyperbilirubinemia is one of the conditions that most affects the health of newborns throughout the world, occurring in 60% of term newborns and 80% of premature newborns. Baby massage has emerged as an effective method in treating jaundice babies. This study aims to determine the effect of baby massage on reducing bilirubin in icteric babies. The method used was pre-test and post-test with a control group (quasi-experiment with control). The study population consisted of 120 icteric babies treated in hospitals in the Banten and West Java regions in June 2024, with a sample of 92 babies selected using purposive sampling. The results showed that in the intervention group, the average baby bilirubin level before massage was 16.4 mg/dL and after massage it was 11.9 mg/dL. In the control group, the average bilirubin level before massage was 17.7 mg/dL and after massage it was 10.6 mg/dL. There was a significant difference in the reduction of bilirubin levels in icteric babies who were given and not given breast milk in the intervention group (p-Value=0.008 and p-Value=0.000). The conclusion of this study is that baby massage has a significant effect on reducing bilirubin levels in icteric babies, both in the intervention and control groups (p-Value=0.000). Therefore, infant massage is recommended as part of the care of babies with neonatal hyperbilirubinemia, but it must still be done with caution.