Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Rumpon Dasar Pada Kelompok Nelayan Jangkar Sakti Desa Tondowolio Kabupaten Kolaka Maharani; Asriani, Nenni; Arif Prasetya; Hasbiadi; Ahmad Muhlis Nuryadi; Suharta Amijaya; Sitti Zakiah Ma’mun; Eddy Hamka; Muhammad Gazali; Cahyo Wijayanto
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024041171000

Abstract

Perikanan tangkap merupakan sektor perikanan penting dalam meningkatkan perekonomian khususnya nelayan. Namun sektor ini masih menghadapi banyak tantangan dan permasalahan. Nelayan Desa Tondowolio memiliki produktivitas perikanan tangkap yang masih tergolong rendah yang disebabkan oleh rendahnya infrastruktur dan teknologi. Sehingga membutuhkan solusi dalam menyelesaikan permasalahan melalui hilirisasi teknologi salah satunya alat pengumpul ikan berupa rumpon dasar. Tujuan pelatihan pembuatan rumpon dasar adalah untuk meningkatkan keterampilan nelayan dalam membuat alat bantu pengumpul ikan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu sosialisasi fungsi dan keunggulan rumpon dasar, persiapan alat dan bahan, demonstrasi serta pendampingan pembuatan rumpon dasar. Pelatihan pembuatan rumpon dasar dilaksanakan di Desa Tondowolio dengan Mitra sasaran Kelompok Nelayan Dayung Sakti Tondowolio. Hasil pelatihan diperoleh bahwa nelayan mitra mampu mengetahui dan melakukan seluruh tahapan pembuatan rumpon dasar meliputi persiapan alat dan bahan, serta pembuatan rumpon dasar dengan mengikuti langkah-langkah yang diperoleh dari hasil sosialisasi.
Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Springate (S-Score) pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia 2020-2024 Cahyo Wijayanto; Diah Nurdiwaty; Andy Kurniawan
Equivalent : Journal of Economic, Accounting and Management Vol. 3 No. 2 (2025): Equivalent : Journal of Economic, Accounting and Management
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/equivalent.v3i2.1177

Abstract

Abstract : The telecommunications industry in Indonesia has experienced rapid growth in line with the increasing public demand for digital services. However, behind this growth, telecommunications companies also face financial risks that could lead to bankruptcy.  This study aims to analyze the bankruptcy potential of telecommunications companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2020 to 2024 using the Springate model (S-Score). The research employs a descriptive quantitative approach. The population consists of 18 telecommunications sector companies listed on the IDX during 2020–2024. From this population, 15 companies were selected as samples using purposive sampling techniques. The data used are the annual financial statements of each company. The Springate model calculates scores based on four financial ratios: working capital to total assets (X1), earnings before interest and taxes to total assets (X2), earnings before tax to current liabilities (X3), and sales to total assets (X4). The results of the study indicate that 13 companies have an S-Score below the threshold of 0.862, signaling a potential risk of bankruptcy, such as PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) and PT First Media Tbk (KBLV). On the other hand, companies such as PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) and PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) show S-Scores above the threshold and are considered financially healthy. These findings can serve as a reference for management, investors, and other stakeholders in making informed decisions. Abstrak : Perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia semakin pesat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital. Namun, di balik pertumbuhan tersebut, perusahaan telekomunikasi juga dihadapkan pada risiko keuangan yang dapat memicu kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kebangkrutan perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2020 hingga 2024 dengan menggunakan model Springate (S-Score). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 18 perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di BEI selama tahun 2020–2024. Dari populasi tersebut, diambil 15 perusahaan sebagai sampel melalui teknik purposive sampling. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan. Model Springate menghitung skor menggunakan empat rasio, yaitu modal kerja terhadap total aset (X1), laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset (X2), laba sebelum pajak terhadap kewajiban lancar (X3), dan penjualan terhadap total aset (X4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 perusahaan memiliki nilai S-Score di bawah ambang batas 0,862, yang menandakan potensi kebangkrutan, seperti PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dan PT First Media Tbk (KBLV). Sebaliknya, perusahaan seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menunjukkan nilai S-Score di atas ambang batas dan tergolong sehat. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi manajemen, investor, dan pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan.    
Kreativitas  Pelatihan Kewirausahaan  Di Desa Linonggasai Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe Nartin; Muh. Irfan Rama; Jefry Crisbiantoro; Yuliana Musin; Cahyo Wijayanto
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): GJPM - JULI s/d Desember
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v1i1.16

Abstract

Untuk menjadi Wirausahawan, ada beberapa hal yang harus di perhatikan dikalangan masyarakat maupun mahasiswa antara lain pelatihan serta pendidikan yang mereka dapatkan waktu praktek, pelatihan, pembelajaran atau menerima materi perkuliahan , sebab perlunya pelatihan-pelatihan agar menambah pengetahuan mereka. Banyak hambatan persepsi memulai usaha, antara lain adanya anggapan merasa terlalu tua atau terlalu muda, tidak berbakat dan tidak punya modal serta kebingungan dalam ide usaha apa yang mau dikembangkan. Hambatan ini harus dihilangkan dengan memberikan tambahan wawasan dan pelatihan kepada masyarakat wirausaha dan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat dilingkungan Universitas Lakidende Jurusan Administrasi Publik, salah satunya lewat kegiatan pengabdian masyarakat ini. Pelaksanaan kegiatan dilakukan berupa penjelasan materi-materi yang berkaitan dengan kreatifitas dan kewirausahaan dalam analisanya pendanaan, aspek keuangan serta proses kreatifitas dalam menangkap kebutuhan konsumen atau ide usaha. Untuk menambah nilai guna dari kegiatan ini, diberikan berbagai macam contoh-contoh studi kasus oleh setiap pemateri. Materi pelatihan tersebut dilaksanakan dalam bentuk seminar.