Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Vegetasi, Estimasi Biomassa dan Stok Karbon EkosistemMangrove Pesisir Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka Arif Prasetya; Hasidu, La Ode Abdul Fajar; Ibrahim, Akhmad Fadli; Prasetya, Arif; Maharani, Maharani; Asni, Asni; Agusriyadin, Agusriyadin; Mubarak, Azhar Aras; Kamur, Sudarwin; Kharisma, Gaby Nanda
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 5, No 2 (2021): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v5i2.9371

Abstract

Studi analisis vegetasi, estimasi biomasa dan stok karbon ekosistem mangrove sangat penting dilakukan untuk menentukan kondisi ekosistem dan kemampuan ekosistem mangrove dalam menyerap karbon dan menyimpannya ke dalam biomassanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi vegetasi mangrove, persentase tutupan vegetasi, status biomassa permukaan (AGB), serta potensi stok karbon yang tersimpan di vegetasi mangrove di pesisir Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019. Metode penelitian menggunakan transek kuadrat untuk menghitung kerapatan mangrove, selanjutnya dibandingkan dengan metode Hemispherichal Photography untuk mengukur persentase penutupan vegetasi mangrove berbasis pemisahan antara pixel langit dan pixel vegetasi. Data AGB dihitung berdasarkan data diameter batang mangrove (Diameter at Breast Heigh/DBH) dan persamaan allometrik dari setiap spesies. Data stok karbon dihitung dengan menggunakan konstanta karbon dari bahan organik dan data biomassa (AGB). Hasil penelitian menunjukkan, kerapatan mangrove tertinggi secara berturut-turut terdapat di stasiun 2 (5299,99 ind/ha2), stasiun 1 (3466,66 ind/ha2),  dan stasiun 3 (3066,66 ind/ha2). Persentase tutupan mangrove berbasis pixel kanopi  menunjukkan hasil yang sama dengan kerapatan mangrove, dimana persentase tutupan mangrove tertinggi terdapat di stasiun 2 (84,0716%), stasiun 1 (81,5368%), dan stasiun 3 (80,9978%). Ekosistem mangrove yang ada lokasi tersebut dalam kondisi baik dengan kerapatan  dan persentase tutupan yang cukup tinggi. Komposisi penyusun vegetasi mangrove yang ada di Kecamatan Latambaga didominasi oleh mangrove jenis Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata dengan kelas pertumbuhan sapihan (DBH < 10cm)  dan tiang (DBH < 20 cm). Meskipun dalam kondisi yang baik, ekosistem mangrove di pesisir Kecamatan Latambaga mengalami ancaman alih fungsi lahan menjadi tambak. Total AGB tertinggidi stasiun 1 (226,76 ton/ha), diikuti oleh stasiun 3 (181,47 ton/ha), dan stasiun 2 (76,06 ton/ha). Stok karbon berbanding lurus dengan data AGB. Total stok karbon tertinggi juga terdapat pada stasiun 1 (106,57 ton/ha), diikuti oleh stasiun  3 (85,29 ton/ha), dan stasiun 2 (35,75 ton/ha).
Allometric Model, Aboveground Biomass and Carbon Sequestration of Natural Regeneration of Avicennia lanata (Ridley). at in-active Pond of Muna Regency, Southeast Sulawesi Fajar Hasidu; Arif Prasetya; Maharani Maharani; Muhammad Syaiful; Kangkuso Analuddin
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 29 No. 3 (2022): May 2022
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.29.3.399-408

Abstract

This study aimed to establish an allometric model for estimation of aboveground biomass, and carbon sequestration in A. lanata mangrove forest growing in Muna Regency, Southeast Sulawesi. Research methods were done by transect and 5 quadrats with size of 100 m2 each. A total of thirteen individual trees with different sizes were harvested. While DBH and D30 were measured. The samples were separated into stems, branches, and leaves and then weighted. The sample from each fresh organs were taken and brought to the Laboratory and then oven dried at 80°C for 7 days. The allometric equations were established by using independent variables (DBH and D30), and dependent variables (Ws, Wb, Wl). The partial and overall aboveground biomasses were calculated from allometric model, while carbon stock and CO2 sequestration were estimated. The results showed that the independent variable of DBH was more applicable for estimation of Ws, Wb, Wl, and total biomasses (Mg ha-1) of A. lanata forest, which were estimated as 28.28±3.48, 6.40±0.79, 5.00±0.66, and 40.08±4.97 respectively. The carbon stock in stems (13.24±1.63 Mg ha-1) was higher than in branches (3.01±0.37 Mg C ha-1) as well as in leaves (2.35±0.31 Mg C ha-1). The total of carbon stock were estimated at about 18.83±2.33 Mg C ha-1. Meanwhile, the total of CO2 absorption by A. lanata mangrove was 43.95±5.45 Mg CO2 ha-1. Therefore a regenerated A. lanata mangrove in this in-active pond area had potentiality on carbon stock and sequestrations, although these vegetation condition was still in the growth stage.
Kesesuaian Lahan Budidaya Lobster (Panulirus spp.) Sistem Keramba Jaring Apung Menggunakan Pendekatan Sistem Informasi Geografis Arif Prasetya; Arif Prasetya; La Ode Abdul Fajar Hasidu
Jurnal Airaha Vol 10 No 02: December 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.657 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i02.267

Abstract

This research is to identify and mapping some parameters of oceanography that suitable for lobster aquaculture activities with floating net cage systems and produce recommendations of a spatial map of the feasibility of floating net cage lobster farming. This research was conducted in July 2021 located in the coastal area of Kolaka. The oceanography data was collected from 58 stations and analyzed by Arc GIS 10 software. To produce a map of land suitability, the data was analyzed by interpolation and spatial clasification method before being overlaid in every oceanography parameter to be scored based on a suitability matrix. Regarding the land suitability map, it exhibited that the width of the Kolaka coastal area which is suitable for lobster farming with the floating net cage system was 7.973 Ha. Meanwhile, 9.519 Ha coastal area was not suitable.
KOPERASI SIMPAN PINJAM BAGI NELAYAN TANGKAP (STUDI KASUS DI DESA MOOTAWA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO) Maharani; Ramlah; Lebrina Ivantry Boikh; Ady Jufri; Asni; Arif Prasetya; Anti Landu; Hasan Eldin; Ilham Antariksa; La Ode Abdul Fajar Hasidu; Riska
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4408

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Koperasi Simpan Pinjam WargaMakmur bagi nelayan di Desa Mootawa Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone BolangoProvinsi Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.Pemilihan sampel/ responden dilakukan dengan pengambilan para pengurus koperasi secarasengaja (judgement sampling) dan anggota Koperasi Simpan Pinjam Warga Makmur yangberprofesi sebagai nelayan. Pengumpulan data dengan pengamatan/observasi, wawancaralangsung kepada nelayan responden dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakanadalah teknik analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran KoperasiSimpan Pinjam bagi nelayan di Desa Mootawa Kecamatan Bone Raya Kabupaten BoneBolango Provinsi Gorontalo, yaitu: membantu keperluan/ kebutuhan hidup nelayan melaluipinjaman dengan syarat-syarat yang mudah dan angsuran yang cukup ringan bagi nelayan.Sejauh ini, koperasi belum pernah menyelenggarakan kegiatan pendidikan/ pelatihan khususuntuk mendidik dan menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian, permodalan dan lain-lain. Koperasi juga belum pernah terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan sosial dimasyarakat nelayan sekitar.
Struktur Komunitas, Biomassa Permukaan dan Status Simpanan Karbon Biru di Kawasan Mangrove Terdegradasi Kabupaten Kolaka La Ode Abdul Fajar Hasidu; Arif Prasetya; Maharani Maharani; Nur Anisa; Risnita Tri Utami; Laode Muhamad Hazairin Nadia
Journal of Marine Research Vol 11, No 4 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i4.35058

Abstract

: Ekosistem mangrove memiliki potensi yang cukup besar dalam menyerap emisi karbon dari atmosfer. Karbon tersebut mampu tersimpan di dalam biomassa maupun sedimen, dan dikenal sebagai blue carbon. Meskipun demikian, degradasi mangrove dapat mengganggu potensi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas, biomassa permukaan (AGB), simpanan karbon biru vegetasi mangrove, serta kemampuan serapan karbon ekosistem mangrove yang telah mengalami degradasi di sepanjang pesisir Kabupaten Kolaka. Ekosistem mangrove di kawasan tersebut merupakan mangrove tepian (Fringe Mangrove), dan ketebalannya kurang dari 100 meter. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat sejajar garis pantai. Sebanyak 5 plot berukuran 100m2 diletakkan disepanjang transek. Data yang dikoleksi di setiap plot berupa diameter batang (dbh), jenis, dan jumlah jenis. AGB diestimasi menggunakan persamaan allometrik yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti terdahulu. Sementara itu stok karbon diestimasi menggunakan data AGB dan konstanta karbon dari bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem mangrove di pesisir Kolaka tersusun atas 8 spesies mangrove. Kerapatan mangrove tertinggi berturut-turut stasiun 3 (2180 ind/ha; kategori baik), stasiun 4 (2160 ind/ha; kategori baik), stasiun 1 (1520 ind/ha; kategori baik), dan stasiun 2 (1160 ind/ha; kategori sedang). Total AGB untuk seluruh stasiun sebesar 1242,29 ton/ha dengan AGB tertinggi pada stasiun 4 (455,58 ton/ha). Total stok karbon vegetasi mangrove untuk seluruh stasiun yaitu sebesar 583,85 ton/ha, dengan stok karbon tertinggi terdapat pada stasiun 4 (214,11 ton/ha). Sementara itu, total serapan karbon untuk seluruh stasiun sebesar 1362,46 ton/ha, dengan serapan karbon tertinggi terdapat pada stasiun 4 (499,65 ton/ha). Nilai AGB berbanding lurus dengan nilai stok karbon dan serapan karbon.  Mangrove ecosystem has a great potential to absorb carbon emission from atmosphere. Those carbon could be stored into the biomass as well as into the sediment, and it’s well known as blue carbon. Nevertheless, mangrove degradation could disturb those mangrove potential. The aims of this study were to knows the community structure, aboveground biomass (AGB), blue carbon stocks of mangrove vegetation, as well as the ability of carbon absorbtion of degraded mangrove ecosystem along Kolaka Coastal Line. The mangrove ecosystem at those areas was a fringe mangrove, and the mangrove thickness less than 100 meters. This study using quadratic transect method prependicular to the coastal line. 5 plots sized 100m2 were placed along transect line. The data were collected in each plot were stem diameter (dbh), species and total of species. The AGB were estimated using allometric equation that has been developed by previous researcher. Meanwhile, the carbon stock was estimated by using the AGB data and carbon constant value from organic matter. The results of this study showed that mangrove ecosystem of Kolaka coastal line constructed by 8 mangrove species. The highest mangrove density were station 3 (2180 ind/ha; good category), station 4 (2160 ind/ha; good category), station 1 (1520 ind/ha; good category), and station 2 (1160 ind/ha; medium category) respectively. The AGB total for all stations was about 1242,29 ton/ha, with the highest AGB was in the station 4 (455,58 ton/ha). The total of carbon stock of mangrove vegetation for all stations was about 583,85 ton/ha, with the highest carbon stock was in the station 4 (214,11 ton/ha). Meanwhile, the total of carbon absorbtion for all stations was about 1362,46 ton/ha, with the highest carbon absorbtion was in the station 4 (499,65 ton/ha). The AGB values has directly proportional to the carbon stock and carbon absorbtion.
Kesesuaian Lahan Budidaya Lobster (Panulirus spp.) Sistem Keramba Jaring Apung Menggunakan Pendekatan Sistem Informasi Geografis Arif Prasetya; Arif Prasetya; La Ode Abdul Fajar Hasidu
Jurnal Airaha Vol 10 No 02: December 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.657 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i02.267

Abstract

This research is to identify and mapping some parameters of oceanography that suitable for lobster aquaculture activities with floating net cage systems and produce recommendations of a spatial map of the feasibility of floating net cage lobster farming. This research was conducted in July 2021 located in the coastal area of Kolaka. The oceanography data was collected from 58 stations and analyzed by Arc GIS 10 software. To produce a map of land suitability, the data was analyzed by interpolation and spatial clasification method before being overlaid in every oceanography parameter to be scored based on a suitability matrix. Regarding the land suitability map, it exhibited that the width of the Kolaka coastal area which is suitable for lobster farming with the floating net cage system was 7.973 Ha. Meanwhile, 9.519 Ha coastal area was not suitable.
Analisis Vegetasi, Estimasi Biomassa dan Stok Karbon EkosistemMangrove Pesisir Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka Arif Prasetya; Hasidu, La Ode Abdul Fajar; Ibrahim, Akhmad Fadli; Prasetya, Arif; Maharani, Maharani; Asni, Asni; Agusriyadin, Agusriyadin; Mubarak, Azhar Aras; Kamur, Sudarwin; Kharisma, Gaby Nanda
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 5, No 2 (2021): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v5i2.9371

Abstract

Studi analisis vegetasi, estimasi biomasa dan stok karbon ekosistem mangrove sangat penting dilakukan untuk menentukan kondisi ekosistem dan kemampuan ekosistem mangrove dalam menyerap karbon dan menyimpannya ke dalam biomassanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi vegetasi mangrove, persentase tutupan vegetasi, status biomassa permukaan (AGB), serta potensi stok karbon yang tersimpan di vegetasi mangrove di pesisir Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019. Metode penelitian menggunakan transek kuadrat untuk menghitung kerapatan mangrove, selanjutnya dibandingkan dengan metode Hemispherichal Photography untuk mengukur persentase penutupan vegetasi mangrove berbasis pemisahan antara pixel langit dan pixel vegetasi. Data AGB dihitung berdasarkan data diameter batang mangrove (Diameter at Breast Heigh/DBH) dan persamaan allometrik dari setiap spesies. Data stok karbon dihitung dengan menggunakan konstanta karbon dari bahan organik dan data biomassa (AGB). Hasil penelitian menunjukkan, kerapatan mangrove tertinggi secara berturut-turut terdapat di stasiun 2 (5299,99 ind/ha2), stasiun 1 (3466,66 ind/ha2),  dan stasiun 3 (3066,66 ind/ha2). Persentase tutupan mangrove berbasis pixel kanopi  menunjukkan hasil yang sama dengan kerapatan mangrove, dimana persentase tutupan mangrove tertinggi terdapat di stasiun 2 (84,0716%), stasiun 1 (81,5368%), dan stasiun 3 (80,9978%). Ekosistem mangrove yang ada lokasi tersebut dalam kondisi baik dengan kerapatan  dan persentase tutupan yang cukup tinggi. Komposisi penyusun vegetasi mangrove yang ada di Kecamatan Latambaga didominasi oleh mangrove jenis Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata dengan kelas pertumbuhan sapihan (DBH < 10cm)  dan tiang (DBH < 20 cm). Meskipun dalam kondisi yang baik, ekosistem mangrove di pesisir Kecamatan Latambaga mengalami ancaman alih fungsi lahan menjadi tambak. Total AGB tertinggidi stasiun 1 (226,76 ton/ha), diikuti oleh stasiun 3 (181,47 ton/ha), dan stasiun 2 (76,06 ton/ha). Stok karbon berbanding lurus dengan data AGB. Total stok karbon tertinggi juga terdapat pada stasiun 1 (106,57 ton/ha), diikuti oleh stasiun  3 (85,29 ton/ha), dan stasiun 2 (35,75 ton/ha).
Stok Karbon Organik Sedimen di Kawasan Ekosistem Mangrove Pesisir Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara: Organic Carbon Stock in the Mangrove Ecosystem Area of Kolaka Coastal Line Southeast Sulawesi Fajar Hasidu; Maharani Maharani; Gaby Nanda Kharisma; Ramlah Saleh; Putri Grace Simamora; Sri Rezeki; Arif Prasetya; La Ode Muhamad Hazairin Nadia; Zulfathri Randhi; Hasan Eldin Adimu
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 9 No. 3 (2023): 2023
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.9.3.104-108

Abstract

Mangrove ecosystem can absorb and store carbon stock in their biomass and sediment. This ecosystem plays an important role in the carbon cycle. This study aimed to analyze the C-organic content and organic carbon stock of sediment, also CO2 absorption. The sediment sampling was conducted in the Kolaka Coastal line mangroves using a Peat Auger for 1 m of sediment depth. Then the sediment was separated into four layers. Then the sediment samples were oven dried at 50°C for 1 week for sediment bulk density analysis (SBD). The analysis of the C-organic content of sediment was done by the LOI method. The estimation of sediment carbon stock using sediment C-organic data and SBD data. The results showed that the highest average of C-organic content was in station 3 (4.12±0.15%). In the othher hand, the highest average of SBD was in station 1 (0.67±0.02 g cm-3). Overall, the total of sediment C-organic stock in station 1 was higher than other station (233.67±11.90 Mg C ha-1). The total capacity of CO2 absorption by sediment in the station 1 was also higher than other station (856.77±37.66 Mg CO2 ha-1). The sediment C-organic stock was influenced by C-organic content and SBD value.
Pendampingan Penerapan Teknologi Atraktor Cumi-Cumi dan Transplantasi Karang untuk Peningkatan Hasil Tangkapan dan Sumber Daya Berkelanjutan Arif Prasetya; La Ode Abdul Fajar Hasidu; Muhammad Syaiful; Gaby Nanda Kharisma; Sudarwin Kamur; Samsi Awal; Hasan Eldin Adimu; Maharani Maharani; Ilham Antariksa; Ramad Arya Fitra; Muhammad Jalil Baari; Faradisa Anindita; Agusriyadin Agusriyadin
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i3.6616

Abstract

Pengetahuan masyarakat nelayan tentang fungsi fisik, ekologis, dan sosial ekonomi ekosistem terumbu karang masih relatif terbatas. Selain itu, masyarakat  pesisir  juga memiliki keterbatasan  pengetahuan  dan  keterampilan  dalam  hal  restorasi habitat karang yang telah mengalami degradasi akibat illegal fishing, perubahan lingkungan, dan tekanan penangkapan. Oleh sebab itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam penerapan teknologi transplantasi karang dan atraktor cumi-cumi. Metode program pengabdian ini dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan penerapan teknologi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesadaran terhadap sumber daya berkelanjutan bagi masyarakat pesisir Desa Liku. Pemahaman  dan  kesadaran  masyarakat  akan  arti  penting ekosistem  terumbu karang  menjadi  meningkat setelah  mengikuti  penyuluhan  dan  pelatihan.  Selain itu, masyarakat dapat secara praktis menerapkan teknologi atraktor cumi-cumi yang bermanfaat dalam meningkatkan stok sumber daya dan hasil tangkapan cumi-cumi bagi kelompok nelayan Desa Liku, Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka.
Stok Karbon dan Status Kondisi Komunitas Mangrove Pulau Simuang Kepulauan Tiworo Sulawesi Tenggara Maharani, Maharani; Kharisma, Gaby Nanda; Hasidu, La Ode Abdul Fajar; Ardiansyah, Indra; Prasetya, Arif; Riska, Riska; Agusrinal, Agusrinal; Rosalina, Dwi; Ansar, Soehardiman
Journal of Marine Research Vol 12, No 4 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i4.41024

Abstract

Pulau Simuang merupakan salah satu pulau kecil yang ada di guguan Kepulauan Tiworo dengan potensi mangrove yang cukup besar. Sayangnya, studi mengenai status kondisi komunitas dan stok karbon mangrove di Kepulauan Tiworo masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kondisi komunitas mangrove, biomassa, stok karbon, dan penyerapan CO2 oleh vegetasi mangrove. Penelitian ini dilakukan di Pulau Simuang, Kepulauan Tiworo, dengan total empat stasiun penelitian. Analisis struktur komunitas mangrove menggunakan metode transek kuadrat. Garis transek dibentangkan tegak lurus dengan garis pantai. Disetiap transek diletakkan empat plot berukuran 100m2. Data yang dikoleksi berupa jenis, jumlah jenis, dan diameter batang (dbh). Analisis data dilakukan untuk menentukan kerapatan, status kondisi, biomassa, stok karbon, dan penyerapan CO2 oleh vegetasi mangrove. Hasil penelitian ini yaitu status kondisi komunitas mangrove di Pulau Simuang masih dalam kategori baik/padat (kerapatan berkisar antara 1825-2775 ind/ha2). Biomassa mangrove diperoleh berkisar antara 213,26 ton/ha2 sampai 506,24 ton/ha2. Stok karbon dan penyerapan CO2 di setiap stasiunberbanding lurus dengan data biomassanya. Stok karbon diperoleh berkisar antara 100,23 ton C/ha2 sampai 237,84 ton C/ha2. Selain itu, penyerapan CO2 oleh vegetasi mangrove berkisar antara 367,51 ton CO2/ha2 sampai 872,08 ton CO2/ha2. Meskipun kondisi mangrove masih dalam kategori baik/padat, masih terdapat sisa aktivitas penebangan mangrove di beberapa lokasi. Untuk itu diperlukan upaya perlindungan kawasan untuk menjaga fungsi ekosistem mangrove di kawasan tersebut.