Rendahnya sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima berdampak pada kesehatan pembeli. Wilayah kerja Puskesmas Metro menempati urutan pertama dengan jumlah TPP terbanyak di Kota Metro, Lampung tetapi hanya 6,13% TPP yang memenuhi higiene sanitasi makanan. Pengetahuan dan sikap menjadi faktor yang dapat menyebabkan rendahnya sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan higiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima di wilayah kerja Puskesmas Metro. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional , dengan populasi berjumlah 225 pedagang kaki lima di wilayah kerja Puskesmas Metro, Lampung secara purposive sampling sehingga diperoleh 179 sampel. Analisis menggunakan uji chi-square dengan hasil yang diperoleh bahwa penerapan jamaah makanan sudah baik 51,4%, pengetahuan baik 87,2% dan sikap positif 54,7%. Terdapat hubungan pengetahuan dengan penerapan higiene sanitasi penjamah makanan pada pedagang kaki lima dengan nilai ρ–value 0.031, OR = 2.736 (CI 1.066-7.022) artinya pengetahuan yang baik 2.736 kali akan menerapkan higiene sanitasi yang baik, dan terdapat hubungan sikap dengan penerapan higiene sanitasi Penjamah makanan pada pedagang kaki lima dengan nilai ρ–value 0,001 OR = 2,871 (CI 1,540-5,352) berarti sikap positif sebesar 2,871 kali akan menerapkan higiene sanitasi yang baik. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada penjamah makanan untuk melengkapi peralatan kebersihan pribadi seperti menggunakan masker dan sarung tangan plastik serta diharapkan agar tidak berbicara dan merokok saat sedang mengolah makanan karena hal tersebut dapat mengakibatkan kontaminasi makanan.