Claim Missing Document
Check
Articles

UJIDAYA HAMBAT PERASAN BUAH NANAS (Ananas comosus L. Merr)TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureusDENGAN METODEDIFUSI AGAR Agustina Retnaningsih; Annisa Primadiamanti; Erdina Erdina
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i1.3974

Abstract

Di Indonesia telah dibudayakan salah satu jenis tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerahtropis dan subtropics yaitu buah nanas. Nanas terkenal sebagai buah yang kaya akan enzim bromelin. Enzim bromelin dapat digunakan sebagai anti radang, antibakteri, baik untuk sistem pencernaan, mempercepat penyembuhan luka, mengobati luka bakar, gatal, bisul dan dapat menyembuhkan batuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perasan buah nanas dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode difusi agar. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambat akan terlihat sebagai daerah yang jernih disekitar kertas cakram yang mengandung zat antibakteri. Pada penelitian ini menggunakan 5 konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dengan 3 kali pengulangan, dan didapatkan hasilpada masing-masing konsentrasi tidak terbentuk zona jernih. Kontrol positif yang digunakan yaitu antibiotikkloramfenikol yang membentuk zona jernih sebesar 39 mm. Sedangkan untuk kontrol negatifdigunakan aquadest steril, hasil yang didapat tidak terbentuk zona jernih. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa airperasan buah nanas tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.Kata kunci: buah nanas, enzim bromelin, Staphylococcus aureus, difusi agar.
PENETAPAN KADAR LOGAM TIMBAL PADA SANTAN SEGAR DAN SANTAN INSTAN YANG DIJUAL DI PASAR PASIR GINTUNG BANDAR LAMPUNG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Robby Candra Purnama; Agustina Retnaningsih; Diki Prakoso
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v6i1.5488

Abstract

Santan adalah cairan putih yang diperoleh dari pemerasan atau pengepresan daging buah segar yang diparut dengan atau tanpa penambahan air. Sumber kontaminasi timbal banyak digunakan untuk mematri atau menyambung logam dan alat dapur yang digunakan terbuat dari hasil pematrian timbal. Syarat cemaran logam timbal pada santan dalam SNI 01-3816-1995 yaitu maksimum 0,1 mg/kg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam timbal pada santan segar dan santan instan secara spektrofotometri serapan atom. Sampel diambil dari Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. Uji kuantitatif timbal menggunakan metode spektrofotometri serapan atom dengan panjang gelombang 283,28 nm. Dari uji kuantitatif diperoleh persamaan regresi linier y = 0,031020 x + 0,0030167 dengan koefisien korelasi 0,9993 didapatkan kadar santan segar A-1,6477 ± 0 mg/kg dan santan segar B-1,6368 ± 0 mg/kg dan santan segar C-1,3963 ± 0,0014 mg/kg dan santan instan -1,3238 ± 0,0014 mg/kg. Dari hasil penelitian ini santan segar dan santan instan negatif mengandung logam timbal dan yang terbaca hanya noisepada saat analisis. Kata kunci: Santan Segar, Santan Instan, Timbal, Spektrofotometri Serapan Atom
PENETAPAN KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) PADA IKAN (Rastrelliger kanagurta)DI DAERAH KAMPUNG NELAYAN KECAMATAN PANJANG DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Robby Candra Purnama; Agustina Retnaningsih; Ahmad Andriyan
Jurnal Analis Farmasi Vol 3, No 4 (2018)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v3i4.2818

Abstract

Ikan kembung memiliki warna kehijauan di bagian atas dan bagian bawahberwarna putih kekuningan. Habitat ikan kembung tersebar membentuk gerombolan(schooling) besar di wilayah perairan pantai. Telah dilakukan penelitian penetapankadar logam timbal (Pb) pada ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) secaraspektrofotometri serapan atom (SSA). Hasil uji Kualitatif dilakukan dengan ujipengendapan membentuk endapan putih yang berarti sampel mengandung positiftimbal. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata sampel A 1,3691 mg/kg, sampel B1,1398 mg/kg, sampel C 1,3436 mg/kg dan diperoleh kesimpulan dari ketiga sampelsemua tidak layak untuk dikonsumsi jika dilihat dari keamanan pangan berdasarkanBadan Standarisasi Nasional Nomor 7387:2009 tentang Batas Maksimum CemaranLogam Berat dalam pangan tidak boleh melebihi 0,3 mg/kg.Kata Kunci : Ikan kembung, Logam timbal (Pb), Spektrofotometri Serapan Atom.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK Spirulina platensisTERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DANPropionibacterium acneDENGAN METODE DIFUSI AGAR Diah Astika Winahyu; Agustina Retnaningsih; Siti Koriah
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i2.4084

Abstract

Spirulina platensismerupakan salah satu jenis fitoplankton yang berasal dari golongan Cyanophyta(alga hijau biru) yang sering dimanfaatkan untuk berbagai bahan baku industri, diantaranya untuk pakan alami, makanan tambahan, farmasi, dan kosmetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba dari ekstrak metanol Spirulina platensis terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acne.Ekstrak Spirulina platensisdidapat dari maserasi serbuk Spirulina platensisdengan pelarut metanol p.a.Uji antimikroba ekstrak Spirulina platensis terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnemenggunakan metode difusi agar melalui pengukuran zona hambat disekitar kertas cakram. Konsentrasi ekstrak Spirulina platensis yang digunakan adalah 100%, 75%, 50%, dan 25 % dengan antibiotik eritromisin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak Spirulina platensis dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan diameter rata-rata Staphylococcus aureus pada konsentrasi 100% = 14,44 mm, 75% = 11,27 mm, 50% = 10,35 mm, dan 25% = 8,71 mm. Pada bakteri Propionibacterium acne didapat diameter rata-rata yaitu untuk konsentrasi 100% = 16,97 mm, 75% = 16,43 mm, 50% = 10,39 mm, dan 25% = 14,88 mmHasil pengujian daya hambat ekstrak metanol Spirulina platensisterhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnememiliki aktivitas antibakteri dengan kategori sedang hingga kuat, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif obat jerawat alami.Kata kunci :Antibakteri, Spirulina platensis, Staphylococcus aureus, Propionibacterium acne
PENETAPAN KADAR BESI (Fe) PADA DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL ANEMIA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Diah Astika Winahyu; Agustina Retnaningsih; Tries Saraswati
Jurnal Analis Farmasi Vol 3, No 3 (2018): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v3i3.2805

Abstract

Daun tapak liman merupakan jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjangtahun. Kandungan senyawa yang terdapat dalam daun tapak liman antara lain zatbesi, elephantopin, dan deoxyelephanthopin. Daun tapak liman dapat digunakansebagai obat tradisional untuk anemia karena terdapat kandungan zat besi. Zat besimerupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar zat besi (Fe) yang terkandung dalam daun tapak liman. Sampel didapatkan dari salah satu daerah yang tumbuh tanaman tapak liman dengan subur. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil daun dimulai dari daun ke-3 setelah pucuk. Alat yang digunakan untuk analisis zat besi yaitu Spektrofotometri Serapan Atom menggunakan lampu katoda Fe pada panjanggelombang 248,40 nm. Dari hasil penyerapan panjang gelombang diperolehpersamaan garis regresi linier yaitu y = 0,0929x + 0,011 dengan koefisien korelasi (r) yaitu 0,9989. Pengukuran kadar zat besi dilakukan sebanyak tiga kali, diperoleh kadar zat besi pada pengukuran 1 sebesar 24,463 mg/100gram, pengukuran 2 sebesar 24,367mg/100gram, dan pengukuran 3 sebesar 24, 345mg/100gram. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kadar rata-rata zat besi dari daun tapak liman yaitu 24,392 mg/100g.Kata kunci : Fe, Anemia, Daun Tapak Liman, SSA
PENETAPAN KADAR TIMAH (Sn) PADA SUSU KEMASAN KALENG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Robby Candra Purnama; Agustina Retnaningsih; Hernanda Romadona Putri
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i1.3979

Abstract

Susu kental manis kemasan kaleng merupakan bahan minuman yang istimewa bagi manusia karena memiliki kelezatan dan komposisi yang ideal dan bergizi tinggi. Susu biasanya dikemas dalam berbagai macam wadah seperti plastik, alumunium foil, dan kaleng. Pengemasan susu hendaknya dapat melindungi produk dari kontaminasi, mempertahankan nilai gizi, danagar dapat disimpan lebih lama. Oleh karena itu kemasan kaleng banyak digunakan sebagai pengemas susu. Untuk itu dilakukan penelitian tentang penetapan kadar logam timah pada susu kental manis kemasan kaleng dengan metode spektrofotometri serapan atom. Sampel diambil dari tiga tempat yaitu pasar tradisional, warung sembako, dan minimarket yang didahului dengan variasi destruksi basah, dimana proses pendestruksiannya dilakukan dengan beberapa variasi yaitu variasi pelarut : HCl pekat, dan HNO3 pekat, variasi tempat penjualan, serta variasi keutuhan kemasan. Hasil penelitian menunjukkan, semua sampel tidak mengandung timah. Kadar logam timah yang didapatkan yaitu pasar -52,8879 mg/kg, market -52,7326 mg/kg, dan warung -43,2553 mg/kg tidak melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam SNI No: 2971:2011 yaitu maksimal 40,0 mg/kg.Kata kunci :Sn, Susu Kental Manis Kemasan Kaleng, SSA.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID PADA KULIT BATANG KAYU RARU(CotylelobiummelanoxylonP) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Diah Astika Winahyu; Agustina Retnaningsih; Marisa Aprillia
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.541 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i1.1304

Abstract

DETERMINATION OF FLAVONOID LEVELS IN RARU WOOD STONE (CotylelobiummelanoxylonP) WITH METHOD UV-VIS SPECTROFOTOMETRYRaru (Cotylelobium melanoxylon Pierre) is one group of tropical forest plants endemic to Indonesia from the dipterocarpaceae family. Raru is a term for a group of bark types which is added to palm juice which aims to improve the taste and alcohol content of beverages and preserve traditional palm wine drinks. Raru wood bark has active compounds of flavonoids, tannins and saponins which have hypoglycemic activity or lower blood sugar levels. Flavonoids are polyphenol compounds which have biological activities such as antioxidants, antibacterials, anticholesterol, antihyperlipidemia, antiviral, antidiabetic, anti-inflammatory, anticancer. This study aims to determine the levels of flavonoids found in raru wood bark with UV-Vis spectrophotometry method. The samples were tested qualitatively and quantitatively. In the qualitative test ethanol extract of raru bark was done using a color reaction. In quantitative tests using quercetin mother liquor were analyzed using UV-Vis spectrophotometer with a maximum wavelength of 438 nm. A linear regression line equation is obtained which is y = 0.0065x + 0.014 with the correlation coefficient (r) is 0.9973. The qualitative results of the ethanol extract of the rattan bark are red which indicates the sample contains flavonoids. The results of quantitative analysis of the average level of flavonoids in ethanol extract of raru bark were 3.6922%. Keywords:     raru bark, flavonoid, UV-Vis spectrophotometryRaru (Cotylelobium melanoxylon Pierre) merupakan salah satu kelompok tumbuhan hutan tropis endemik Indonesia dari famili dipterocarpaceae. Raru merupakan sebutan untuk kelompok jenis kulit kayu yang ditambahkan pada nira aren yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa dan kadar alkohol minuman serta mengawetkan minuman tradisional tuak. Kulit batang kayu raru memiliki senyawa aktif flavonoid, tanin dan saponin yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar gula darah. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang memiliki aktivitas biologi seperti  antioksidan, antibakteri, antikolesterol, antihiperlipidemia, antivirus, antidiabetes, antiradang, antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid yang terdapat pada kulit batang kayu raru dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Sampel diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Pada uji kualitatif ekstrak etanol kulit batang kayu raru dilakukan menggunakan reaksi warna.Pada uji kuantitatif menggunakan larutan induk quersetin yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan didapatkan panjang gelombang maksimum 438 nm. Diperoleh persamaan garis regresi linier yaitu y = 0,0065x + 0,014 dengan koefisien korelasi (r) adalah 0,9973. Hasil kualitatif pada ekstrak etanol kulit batang kayu raru terbentuk warna merah  yang menandakan sampel mengandung flavonoid. Hasil analisa kuantitatif kadar rata-rata flavonoid pada ekstrak etanol kulit batang kayu raru yaitu 3,6922 %. Kata kunci:    Kulit batang kayu raru, flavonoid, spektrofotometri UV-Vis.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli DAN Staphylococcus Aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Marantika Komalasari; Radho Alkausar; Agustina Retnaningsih
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v6i2.5938

Abstract

This study aims to determine the antibacterial inhibition of soursop leaf extract against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. Antibacterial test against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria using disc diffusion method. The concentration of soursop leaf extract used was 25%, 50%, 75% and 100% with Tetracycline antibiotics as a positive control.  The results of this study showed soursop leaf extract against Escherichia coli bacteria at a concentration of 25%, namely 0.00 mm, at a concentration of 50%, namely 8.30 mm, at a concentration of 75%, namely 8.80 mm, and at a concentration of 100%, namely 9.90  mm.  While soursop leaf extract against Staphylococcus aureus bacteria at concentrations of 25%, 50%, 75% and 100% did not get inhibition zones in each repetition. The results of testing the inhibitory power of soursop leaf extract were more effective on Escherichia coli bacteria which are gram- negative bacteria.
STABILITAS TABLET ASAM MEFENAMAT YANG BEREDAR DI BEBERAPA PUSKESMAS DAERAH LAMPUNG TENGAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV Agustina Retnaningsih; Ade Maria Ulfa; Titim Nurjannah R
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 4 (2017): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.237 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i4.2146

Abstract

ABSTRAKAsam mefenamat merupakan senyawa obat yang rentan baik terhadap cahaya maupun udara atau kelembapan, sehingga penyimpanannya tidak lebih dari 30o C dan terlindung dari cahaya. Ketidakstabilan tablet asam mefenamat dapat dilihat dari sifat fisika dan kimianya yaitu : Perubahan warna, bentuk, ukuran, kekerasan, waktu hancur, lama penyimpanan dan penurunan kadar tablet dapat mempengaruhi khasiat obat dan toksisitas yang membahayakan pasien.Penelitian ini dilakukan dengan metode spektrofotometri uv dan dengan tujuan untuk mendapatkan data stabilitas tablet asam mefenamat yang disimpan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lampung tengah sebagai bahan pertimbangan dalam penyimpanan obat yang baik di Puskesmas serta untuk mengetahui apakah mutu dari tablet asam mefenamat sesuai dengan standar mutu Farmakope Indonesia edisi IV yaitu tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari 110,0 %. Dari hasil Penelitian dilakukan dengan cara menentukan 3 Puskesmas berdasarkan sampling acak dari 30 Puskesmas di Lampung Tengah. Mutu tablet asam mefenamat di teliti dengan menggunakan metode eksperimental sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi IV. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi penyimpanan di 3 Puskesmas belum optimal, suhu ruangan berkisaran 27-35 oC sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kadar yaitu pada sampel A adalah 102,36 %, sampel B 85,325 % dan sampel C adalah 98,52 %.Kata kunci : Tablet asam mefenamat, kualitas tablet, Spektrofotometri UV
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) GRIFF) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis DAN BAKTERI Propionibacterium acnesPENYEBAB JERAWAT DENGAN METODE CAKRAM Agustina Retnaningsih; Annisa Primadiamanti; Anisah Febrianti
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.987 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i1.1300

Abstract

INHIBITORY TEST OF PURPLE LEAF ETHANOL EXTRACT (Graptophyllum pictum (L.) GRIFF) ON Staphylococcus epidermidis BACTERIA AND Propionibacterium acnes BACTERIA CAUSES OF ACNE WITH DISCUSSION METHODSAcne is a condition in which the pores of the skin become blocked causing an inflamed pus sac. One of the factors causing acne is bacteria. The bacteria Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis are bacteria that are present in acne. Antibiotics are one way to deal with acne problems. However, improper use of bacteria can cause resistance. The use of medicinal plants is an alternative to avoid resistance. Purple Leaves (Graptophyllum pictum (L.) Griff) is one of the plants that can be useful as a medicine. The purpose of this study was to determine the purple leaf extract can inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes bacteria causing acne, then the inhibitory test of purple leaf ethanol extract using disc method using distilled water as a negative control and erythromycin discs as positive control.The inhibitory test of purple leaf ethanol extract was carried out using concentrations of 100%, 80%, 60%, 40% and 20%. The results of this study found that the ethanol extract of purple leaves (Graptophyllum pictum (L.) Griff) at each concentration could not inhibit the bacteria Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes because there was no inhibition zone or clear zone around the disc. Keywords:   Purple Leaf, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes, Diffusion.Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang.Salah satu faktor penyebab jerawat adalah bakteri.Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang ada pada jerawat. Antibiotik merupakan salah satu cara dalam mengatasi masalah jerawat. Namun, penggunaan bakteri yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya resistensi.Pemanfaatan tanaman yang berkhasiat obat merupakan alternatif untuk menghindari terjadinya resistensi.Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) merupakan salah satu tanaman yang dapatberkhasiat sebagai obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak daun ungu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidisdan Propionibacterium acnes penyebab jerawat, maka dilakukan uji daya hambat ekstrak etanol daun ungu menggunakan metode cakram dengan menggunakan akuades sebagai kontrol negatif dan cakram eritromisin sebagai kontrol positifnya. Uji daya hambat ekstrak etanol daun ungu dilakukan dengan menggunakan konsentrasi sebesar 100%, 80%, 60%, 40% dan 20%.Hasil dari penelitian ini didapat bahwa ekstrak etanol daun ungu (Graptophyllum pictum (L.)Griff)  pada setiap konsentrasi tidak dapat menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes karena tidak adanya zona hambat atau zona bening disekitar cakram. Kata kunci:    Daun Ungu, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes, Difusi