Absari, Hirundini Rustica
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Simulasi Respon Airtanah terhadap Kegiatan Dewatering pada Lokasi Penggalian Stasiun Bawah Tanah MRT A dan B di Kota Jakarta Pusat Absari, Hirundini Rustica; Widodo, Lilik Eko; Sadisun, Imam Achmad
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Geologi Pangea
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v11i1.12703

Abstract

Kegiatan penggalian dan dewatering yang dilakukan di kawasan perkotaan menghadapi tantangan akibat keberadaan airtanah. Airtanah yang tidak dikontrol dapat mengganggu kestabilan bangunan-bangunan bersejarah dan penting yang berada di sekitar lokasi penggalian. Lokasi kegiatan penggalian dan dewatering berada di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, yang dilakukan untuk konstruksi dua stasiun bawah tanah MRT yang berjarak 800 m. Lokasi ini berada di Cekungan Airtanah Jakarta dengan litologi penyusun berupa endapan kipas aluvium dengan material butir berukuran lempung hingga pasir sendang berumur Kuarter. Kegiatan dewatering dilakukan dengan menggunakan sumur pelepasan tekanan (pressure relief well) sebanyak 46 sumur di Stasiun Bawah Tanah A dan 29 sumur di Stasiun Bawah Tanah B dengan kapasitas 4,15 m³/s per sumur . Simulasi airtanah dilakukan menggunakan Softwater Visual Modflow dengan metode numerik beda hingga berdasarkan beberapa asumsi untuk menyederhanakan pembuatan model airtanah. Pemantauan respon airtanah dilakukan dengan pengamatan terhadap perubahan head dan drawdown selama 1186 hari. Pada lokasi Stasiun Bawah Tanah A, terjadi penurunan head (drawdown) sebesar 3,1 m, sedangkan pada Stasiun Bawah Tanah B terjadi drawdown sebesar 5,5 m. Pengaruh dewatering dapat terlihat hingga jarak 550 m dengan drawdown sebesar 1- 8 cm.
Simulasi Respon Airtanah terhadap Kegiatan Dewatering pada Lokasi Penggalian Stasiun Bawah Tanah MRT A dan B di Kota Jakarta Pusat Absari, Hirundini Rustica; Widodo, Lilik Eko; Sadisun, Imam Achmad
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Geologi Pangea
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v11i1.12703

Abstract

Kegiatan penggalian dan dewatering yang dilakukan di kawasan perkotaan menghadapi tantangan akibat keberadaan airtanah. Airtanah yang tidak dikontrol dapat mengganggu kestabilan bangunan-bangunan bersejarah dan penting yang berada di sekitar lokasi penggalian. Lokasi kegiatan penggalian dan dewatering berada di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, yang dilakukan untuk konstruksi dua stasiun bawah tanah MRT yang berjarak 800 m. Lokasi ini berada di Cekungan Airtanah Jakarta dengan litologi penyusun berupa endapan kipas aluvium dengan material butir berukuran lempung hingga pasir sendang berumur Kuarter. Kegiatan dewatering dilakukan dengan menggunakan sumur pelepasan tekanan (pressure relief well) sebanyak 46 sumur di Stasiun Bawah Tanah A dan 29 sumur di Stasiun Bawah Tanah B dengan kapasitas 4,15 m³/s per sumur . Simulasi airtanah dilakukan menggunakan Softwater Visual Modflow dengan metode numerik beda hingga berdasarkan beberapa asumsi untuk menyederhanakan pembuatan model airtanah. Pemantauan respon airtanah dilakukan dengan pengamatan terhadap perubahan head dan drawdown selama 1186 hari. Pada lokasi Stasiun Bawah Tanah A, terjadi penurunan head (drawdown) sebesar 3,1 m, sedangkan pada Stasiun Bawah Tanah B terjadi drawdown sebesar 5,5 m. Pengaruh dewatering dapat terlihat hingga jarak 550 m dengan drawdown sebesar 1- 8 cm.
Analisis Multi-Geohazard dengan Metode Multi-Criteria Decision Analysis di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Indonesia Naufal, Muhammad Adi; Bayuaji, Giri; Absari, Hirundini Rustica; Kurniawan, Fathoni Tri
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Geologi Pangea
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v11i2.13489

Abstract

The relocation capital city of Indonesia from Jakarta to the Nusantara Capital City is in North Penajam Paser Regency (Sepaku District) and Kutai Kartanegara (Samboja District and parts of Loa Kulu, Loa Janan and Muara Jawa Districts), East Kalimantan Province. The emergence of new centers of activity in the region led to increased vulnerability to geological hazards. Analysis of potential geological hazards is important to identify areas that have a high risk of these threats. This study combines the concept of "multi-hazard" to determine the overall potential of geological hazards in the development area of the Nusantara Capital City using the Multi-Criteria Decision Analysis method. Based on the geological conditions and history of disaster events in Nusantara Capital City, it can be concluded that this area has three geological hazards (multi-geohazard) that have a high potential to become a disaster, namely earthquakes, landslides, and floods. The results of the multi-criteria decision analysis on each geological hazard resulted in the fact that Penajam District has a high level of geological hazard compared to other sub-districts in the Nusantara Capital City area with a hazard threat level of less than 20%. This shows that in the development of the Nusantara Capital City area can be categorized as safe.