Mahasiswa sering kali muncul sebagai kekuatan utama dalam memperjuangkan perubahan sosial, politik, dan ekonomi, terutama dalam masyarakat yang berdemokrasi. Hal ini tentu harus diimbangi dengan pengetahuan individu mengenai ajaran dan nilai-nilai islam agar aktivitas yang dilakukan tetap sesuai ajaran agama yang telah ditentukan. Identitas Islam tidak hanya merujuk pada keyakinan keagamaan personal, tetapi juga melibatkan pengalaman budaya, politik, dan sosial yang ditafsirkan melalui perspektif agama Islam. Bagi sebagian mahasiswa, identitas Islam memainkan peran kunci dalam membentuk sikap dan tindakan politik mereka. Konsep-konsep seperti keadilan, kebebasan, dan solidaritas sosial yang diperintahkan ajaran Islam sering menjadi sumber motivasi mahasiswa untuk terlibat aktivisme.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelajahi hubungan antara identitas aktivisme mahasiswa dan Islam dalam konteks kerangka demokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang menjelaskan hasil dari jawaban yang didapatkan melalui penyebaran kuisioner melalui google form dengan sampel penelitian yaitu 100 responden yang merupakan Mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kuat antara identitas islam dengan aktivisme mahasiswa. Mahasiswa setuju bahwa identitas islam membentuk sikap, dan tindakan politik sebagai mahasiswa. Identitas islam juga menjadi sumber keberagaman dan diakui dalam aktivisme mahasiswa. Serta segala aktivisme mahasiswa yang berlandaskan identitas islam bersifat positif.