Reef fish utilisation due to high demand has increased to over exploited in the Republic of Indonesia’s Fisheries Management Area (FMA-RI) 714. Lutjanus gibbus is one of the target reef fish species that is commonly fished because it’s high commercial value. This study aimed to analyse the diversity of genetic, variation of population characters and connectivity of L.gibbus in the conservation areas and fishing areas in Ambalau, Banda dan Kei in FMA-RI 714 using DNA barcoding. The reconstruction of phylogenetic trees from three populations of L. gibbus has shown the close genetic supported by the acquisition of small genetic distances with a range from 0.000 to 0.0164. The highest genetic diversity (Hd) ranges from 0.9 to 1.0 and the nucleotide diversity ranges from (π) 0.00325-0.00921, indicate the population of Ambalau Island, Banda and Kei has a high genetic diversity. Analysis of Fixation index (Fst) ranges from -0.20370 to -0.06965, the negative value indicates that the three population did not experience genetic differentiation due to gene flow. This causes close relationships between populations, so that due gene variation between population becomes low and mixing occurs population. L.gibbus connectivity shows the presence of gene flow in all three of these population. ABSTRAK Akibat tingginya permintaan maka tingkat pemanfaatan ikan karang menjadi over exploited di WPP-NRI 714. Lutjanus gibbus merupakan salah satu jenis ikan karang target yang umumnya ditangkap karena memiliki nilai komersial yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keragaman genetik, struktur populasi serta konektivitas populasi L.gibbus pada daerah konservasi dan daerah penangkapan di Ambalau, Banda dan Kei pada WPP-NRI 714 dengan menggunakan DNA barcoding. Hasil penelitian melalui rekonstruksi pohon filogenetik dari tiga populasi L. gibbus menunjukkan adanya kedekatan genetik yang didukung dengan perolehan jarak genetik yang kecil dengan kisaran nilai antara 0.000-0.0164. Nilai keragaman haplotipe (Hd) berkisar antara 0.9-1.0 dan keragaman nukleotida (π) berkisar antara 0.00325-0.00921, menunjukkan bahwa populasi Ambalau, Banda dan Kei memiliki keragaman genetik yang tinggi. Hasil analisis Fixation index (Fst) berkisar antara -0.20370 hingga -0.06965, nilai negatif tersebut mengindikasikan bahwa antar ketiga populasi tidak mengalami diferensiasi genetik karena adanya aliran gen. Hal ini menyebabkan kekerabatan antar populasi dekat sehingga variasi gen antar populasi rendah dan terjadinya percampuran antar populasi. Konektivitas L.gibbus pada seluruh populasi menunjukkan bahwa adanya aliran genetik pada ketiga populasi. Kata Kunci: Lutjanus gibbus, konektivitas populasi, analisa filogenetik, WPP-NRI 714, DNA barcoding