Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Kampanye Nilam Sari Lawira dalam Pemilu Legislatif Sulawesi Tengah Tahun 2019 : Analisis Kualitatif Djumadin, Zainul; Farid , Muhammad
NeoRespublica : Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 5 No. 1 (2023): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP - Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/neores.v5i1.172

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi kampanye yang diterapkan oleh Nilam Sari Lawira dalam memenangkan kursi di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah pada Pemilihan Umum Legislatif 2019. Masalah utama yang dihadapi adalah bagaimana strategi kampanye dapat efektif dalam konteks politik lokal, khususnya di Sulawesi Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis pendekatan strategis yang digunakan Sari Lawira dalam kampanyenya, serta faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keberhasilannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi di Kabupaten Donggala dan Sigi, dimana Sari Lawira mendirikan 100 titik kampanye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun tim kampanye Sari Lawira membantah adanya strategi spesifik, tindakan mereka mengindikasikan strategi politik yang terencana dan unik. Fokus utama adalah pada memaksimalkan dampak dari 100 titik kampanye untuk mengamankan posisi Lawira di DPRD. Studi ini menemukan bahwa kombinasi antara pendekatan personal, penggunaan media, dan pemahaman dinamika lokal menjadi kunci keberhasilan kampanye Sari Lawira. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pengaruh strategi kampanye dan faktor-faktor penentu dalam pemilihan umum legislatif di Indonesia.
Krisis Politik dan Resesi Ekonomi Hong Kong (2019) dalam Perspektif Konstelasi Global dan Potensi Dampaknya Bagi Indonesia Farid , Muhammad
Jurnal Lemhannas RI Vol 7 No 4 (2019)
Publisher : Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55960/jlri.v7i4.110

Abstract

Hong Kong, daerah administrasi khusus Tiongkok, dilanda krisis politik yang ditandai serial unjuk rasa besar-besaran sejak munculnya wacana pembahasan Rancangan Undang-Undang Ekstradisi pada Februari 2019. Jika disahkan, undang-undang itu memungkinkan ekstradisi dari Hong Kong ke berbagai negara tanpa perjanjian ekstradisi bilateral dengan wilayah itu, seperti ke Tiongkok. Bagi sebagian warga Hong Kong, hal tersebut dapat mengancam demokrasi dan kebebasan yang mereka nikmati dalam kerangka prinsip “satu negara dua sistem” sejak Hong Kong kembali ke Tiongkok pada 1 Juli 1997. Krisis politik itu kemudian membawa Hong Kong lebih jauh kepada resesi ekonomi di tengah memanasnya Perang Dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang sudah berlangsung sejak tahun 2018. Krisis politik dan resesi ekonomi Hong Kong diprediksi akan berkontribusi pada krisis global yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2020. Tidak hanya itu, apa yang tengah terjadi di Hong Kong berpotensi membawa imbas pada dimensi tertentu bagi Indonesia. Artikel ini membahas kedudukan krisis politik dan resesi ekonomi pada konstelasi global, terutama dalam kontestasi AS-Tiongkok, serta potensi dampaknya bagi Indonesia, terutama dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.
Integrated Ethnomedicine Study in Silico of Medicinal Plants for Hypertension Lestariningrum, Wahyu Titis; Kintoko, Kintoko; Farid , Muhammad
Journal La Lifesci Vol. 5 No. 5 (2024): Journal La Lifesci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallalifesci.v5i5.1656

Abstract

This study aims to discover a new formula from natural ingredients that are effective as antihypertensive agents through ethnomedicine research and in silico testing. The study was conducted at the Beringharjo Jamu Market in Yogyakarta by identifying the three most commonly used plants by vendors: Sambiloto (Andrographis paniculata), Akar Pule Pandak (Rauvolfia serpentina), and Seledri (Apium graveolens). Ethnomedicine studies used quantitative parameters such as Relative Frequency of Citation (RFC), Use Value (UV), Fidelity Level (FL), and Informant Consensus Factor (ICF). Subsequently, in silico tests were conducted with a network pharmacology and molecular docking approach to analyze protein-target interactions and test the potential of active compounds from these three plants. The results showed that Sambiloto had the best affinity through the compound Andrographolide with an affinity value of -561 kcal/mol. This study confirms that the three plants have the potential to contain key active ingredients for hypertension therapy using the Ethnomedicine Driven Reversal Approach System (EDRAS), which has proven to be effective and efficient.
The Implementation of Restorative Justice in Cases Involving Corporate Perpetrators Farman, Eka; Suherman, Suherman; Farid , Muhammad; Maskur, Maskur; Syamsuddin, Syamsuddin; Musmuliyadin, Musmuliyadin
International Journal of Law, Crime and Justice Vol. 2 No. 2 (2025): June : International Journal of Law, Crime and Justice
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijlcj.v2i2.679

Abstract

This normative legal study examines the potential and challenges of implementing restorative justice approaches in cases involving corporate perpetrators within Indonesia's criminal justice system. The research employs statute, conceptual, and case approaches to analyze legal principles, norms, and court decisions related to corporate criminal liability and restorative justice mechanisms. Through comprehensive literature review of international academic databases and examination of Indonesia's legal framework, including the New Criminal Code of 2023 and Prosecutor's Regulation No. 15 of 2020, the study reveals that restorative justice offers a transformative alternative to traditional retributive models by prioritizing restoration, rehabilitation, and reconciliation between corporate offenders, victims, and affected communities. The dual track system selective model emerges as the most appropriate framework for corporate restorative justice implementation, enabling selective application while maintaining prosecutorial discretion for serious offenses. However, significant challenges persist, including the absence of specific regulatory frameworks for corporate actors, structural complexities arising from the non-personified nature of corporate entities, and profound power imbalances between corporations and victims that threaten process integrity. The study demonstrates that successful implementation requires comprehensive legal reforms, enhanced institutional capacity, robust victim support mechanisms, and safeguards against corporate manipulation. The research concludes that while restorative justice holds considerable promise for enhancing corporate accountability and victim restoration, effective implementation is contingent upon establishing clear legal frameworks, technical guidelines, and protective measures that address inherent power asymmetries between corporate offenders and their victims.
Pemanfaatan Media Sosial Anak Petani Kakao di Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur Alghifari Yunus, M Fikri; Bahfiarti, Tuti; Farid , Muhammad
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 5 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i5.1406

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, khususnya media sosial, yang telah menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat, termasuk di kalangan anak petani kakao. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan media sosial di kalangan anak petani kakao di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian survei sebagai metode penelitian dan metodologi kuantitatif deskriptif Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak petani kakao di Kecamatan Wotu sudah memanfaatkan media sosial secara intensif, khususnya platform seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Mereka menggunakan media sosial untuk berbagai keperluan, seperti berbagi informasi, berkomunikasi dengan teman dan keluarga, hingga hiburan. Meskipun demikian, terdapat juga beberapa kendala dalam pemanfaatan media sosial, seperti kurangnya pemahaman tentang penggunaan media sosial yang bijak dan aman. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan media sosial di kalangan anak petani kakao di Kecamatan Wotu cukup intensif, namun perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi digital dan penggunaan media sosial yang lebih bijak di kalangan mereka.
Law Enforcement Against Perpetrators Of Physical Sexual Violence Against People With Mental Disorders (ODGJ) Atika, Dea Silmi; Monica , Dona Raisa; Farid , Muhammad
Multidisciplinary Journals Vol. 2 No. 4 (2025): Desember
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/mj.v2i4.988

Abstract

The crime of physical sexual violence against individuals with mental disorders is a serious human rights violation and requires strict law enforcement. This study examines Decision Number 657/Pid.B/2024/PN Tjk, in which the defendant was found guilty under Article 285 of the Criminal Code and sentenced to eight years in prison and a fine of Rp 2,000. This study aims to analyze how law enforcement is carried out against perpetrators of sexual violence targeting people with mental disorders and to identify factors that hinder this process. Using a normative and empirical juridical approach, data were collected through a literature review and interviews with investigators, judges, and legal scholars, then analyzed qualitatively. The findings indicate that although law enforcement has been carried out in accordance with the Criminal Code, weaknesses still remain, especially at the execution stage, which focuses more on punishment than on victim recovery. In addition, this study identifies challenges related to legal substance, law enforcement capacity, infrastructure, and socio-cultural attitudes. In conclusion, synchronization between the Criminal Code and Law Number 12 of 2022 concerning Crimes of Sexual Violence is crucial to ensure justice, with an emphasis on victim restitution, rehabilitation, and strengthening inter-institutional coordination.