Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendaftaran Tanah Masyarakat Adat Toraja Evitasari, Sherly; Syafira, Agina; Saleh, Raden Deden Dani
Widya Bhumi Vol. 4 No. 1 (2024): Widya Bhumi
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/wb.v4i1.54

Abstract

Indigenous communities have a noble tradition and cultural identity for sustainably managing their dwellings and territorial environments. With increasing physical, economic, and social development, indigenous communities face incredible difficulty obtaining recognition and respect for their customary rights from the government. This research aims to highlight the indigenous Tana Toraja community's land and ancestral property management system, which is crucial for recognizing the indigenous Tana Toraja community's land and ancestral property management system, which is essential to realizing their customary rights. Using a qualitative method involving interviews and observations, the study engaged 12 purposively selected informants from two villages in the Tana Toraja Regency. The findings indicate that the Toraja people inherit and manage land and Tongkonan properties as cultural heritage from their ancestors. Land transfer practices consider dedication to parents and contributions to customary ceremonies. The registration process for indigenous land is conducted in the Ulayat land registry, reflecting the land's existence. The findings emphasize that the indigenous community's land and property management system is crucial to their recognition and respect. This underscores the importance of understanding and respecting customary practices in the context of cultural preservation and indigenous rights.  Masyarakat adat memiliki tradisi dan identitas budaya luhur dalam mengelola tempat tinggal serta lingkungan teritorialnya secara berkelanjutan. Seiring dengan meningkatnya pembangunan fisik, ekonomi dan sosial, masyarakat adat semakin kesulitan mendapatkan pengakuan dan penghormatan atas hak-hak adatnya dari pemerintah. Penelitian ini bertujuan menyoroti sistem pengelolaan tanah dan harta pusaka Masyarakat Adat Tana Toraja yang penting untuk pengakuan hak adat mereka. Dengan metode kualitatif, melalui wawancara dan observasi, penelitian ini melibatkan 12 narasumber secara purposive dari dua desa di Kabupaten Tana Toraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Toraja mewarisi dan mengelola tanah serta properti Tongkonan sebagai warisan budaya dari nenek moyang mereka. Praktik pengalihan tanah dilakukan dengan mempertimbangkan pengabdian kepada orang tua dan kontribusi pada upacara adat. Proses pendaftaran tanah adat dilakukan pada daftar tanah ulayat, mengikuti keberadaan tanahnya. Temuan menekankan bahwa sistem pengelolaan tanah dan harta masyarakat adat merupakan kunci untuk pengakuan dan penghormatan terhadap mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami dan menghargai praktik adat dalam konteks perlindungan budaya dan hak-hak masyarakat adat.
Evaluasi Struktur Ruang Kota Berdasarkan Ketersediaan Sarana Permukiman di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah Hidayat, Taufiq; Evitasari, Sherly
Kadaster: Journal of Land Information Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Kadaster: Journal of Land Information Technology
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/kadaster.v2i1.31

Abstract

The presence of development disparities among sub-districts poses a significant issue for Rembang Regency. This study aims to assess the development level of the city, determine the centrality index for each sub-district, analyze the needs for facilities and infrastructure, and evaluate the carrying capacity of settlements in Rembang Regency. The findings will serve as a reference for policy formulation in regional development. This research employs quantitative methods, utilizing data from the Central Statistics Agency. Results from the scalogram analysis and centrality index indicate notable disparities between sub-districts in Rembang Regency. The highest service center and centrality value are concentrated in the Rembang sub-district, which serves as the capital of Rembang Regency. This is attributable to the sub-district's role as the governmental and economic hub of the region. Furthermore, the analysis of facility needs underscores the importance of developing educational facilities to enhance education services across Rembang Regency, ensuring they are accessible to the entire community. The availability of land in Rembang Regency is deemed highly conducive to the development of settlement facilities, as the settlement capacity has not been exceeded. Keywords: Urban Spatial Structure, Residential Facilities, Urban Development Analysis Rembang Regency, Central Java Province.   INTISARI Keberadaan disparitas pembangunan antar-kecamatan merupakan masalah signifikan bagi Kabupaten Rembang. Penelitian ini bertujuan menilai tingkat perkembangan kota, menentukan indeks sentralitas untuk setiap kecamatan, menganalisis kebutuhan fasilitas dan infrastruktur, serta mengevaluasi daya dukung permukiman di Kabupaten Rembang. Temuan ini akan menjadi acuan bagi perumusan kebijakan dalam pembangunan daerah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan memanfaatkan data dari Badan Pusat Statistik. Hasil dari analisis skalogram dan indeks sentralitas menunjukkan adanya disparitas yang signifikan antar kecamatan di Kabupaten Rembang. Nilai pusat pelayanan dan sentralitas tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan Rembang, yang berfungsi sebagai ibu kota Kabupaten Rembang. Hal ini disebabkan oleh peran kecamatan tersebut sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi di wilayah ini. Lebih lanjut, analisis kebutuhan fasilitas menekankan pentingnya pengembangan fasilitas pendidikan untuk meningkatkan layanan pendidikan di seluruh Kabupaten Rembang, memastikan aksesibilitasnya bagi seluruh masyarakat. Ketersediaan lahan di Kabupaten Rembang dianggap sangat mendukung pengembangan fasilitas permukiman, karena kapasitas permukiman belum terlampaui. Kata Kunci: Struktur Ruang Kota, Sarana Permukiman, Analisis Pembangunan Kota, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.