Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran Edukasi Remaja dalam Pencegahan Stunting Dina, Darmin; Nurhasanah, Siti; Suharni, Suharni
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 1 No. 2 (2023): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v1i2.137

Abstract

Pendahuluan : Program Generasi Berencana (GenRe) menjadi salah satu program yang dituntut untuk melakukan penyesuaian karena target Group dari program ini adalah remaja yang tidak lain merupakan generasi Zilenial (remaja usia 10-24 tahun). Program ketahanan remaja harus didesain dan dilaksanakan berdasarkan prinsip pelibatan remaja secara bermakna (meaningful Youth Participation). Remaja harus benar benar menjadi subjek, tahapan program mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi (Nasional, 2020).Dirintis di tahun 2005, pada 2007 mulai dibentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) seiring dengan komitmen untuk memperhatikan kesehatan dan hak-hak reproduksi dalam program BKKN. Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) merupakan wadah kegiatan yang dikelolah dari, oleh dan untuk remaja sebagai upaya pemberian akses informasi, pendidikan dan konseling kesehatan produksi dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (Nasional, 2020).Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif untuk memahami suatu fenomena atau kejadian secara mendalam, sehingga peneliti memperoleh data yang relatif lengkap dan akurat, dan juga dilakukan interpretasi terhadap berbagai fenomena yang ditemui di lapangan dengan melakukan pengamatan untuk memperoleh informasi mengenai peran PIK Remaja dalam pencegahan Stunting di Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene.Waktu dan lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada bulan April – bulan Mei tahun 2023 di Kabupaten Majene. Hasil: Peneliti mewawancarai informan dengan pertanyaan Bagaimana sistem pelaksanaan kegiatan kelompok PIK Remaja di tempat Anda? Maka di peroleh jawaban sebagai berikut:Menurut informan RA perempuan 22 tahun bahwa, “kalau saat ini PIK R pondok indah Unsulbar itu masih belum melakukan kegiatan sosialisasi atau kegiatan apapun karena memang belum aktif i kalau program PIK Runsulbar tersendiri belum ada tetapi kalau saya dan anggota-anggota PIK R yang lain biasa ji turun kelapangan tapi atas nama forum GenRe” (Saat ini PIK-R Pondok Indah UnSulbar masih belum melakukan apapun, kecuali atas nama forum jadi fasilitator).Pembahasan : Pencegahan Stunting Berdasarkan penelitian ini, stuntimg sudah tidak asing lagi bagi seluruh responden, hal ini dapat diihat dari keterangan yang telah mereka berikan bahwah Stunting adalah Stunting adalah masalah besar bagi Negara Indonesia yang akan dihadapkan dengan bonus demografi dimana produktif lebih tinggi daripada konsumtif. anak-anak Stunting cenderung memiliki kesehatan yang kurang baik sehingga nantinya akan sulit bersaing di dunia kerja maupun pendidikan dan Indonesia sendiri memiliki tingakat prevalensi Stunting yang sangat tinggi. Stunting ini isu kependudukan yang sangat trending sekarang apalagi pak Jokowi menginginkan penurunan karena di Sulawesi Barat menduduki posisi ke dua setelah NTT.Terus kasus di Majene posisi kedua setelah polewali Mandar jadi salah satu penyumbang terbanyak anak Stunting adalah anak pelaku pernikahan usia anak. Stunting dikhususkan kepada ibu-ibu hamil yang menikah diusia dini dan anaknya kekurangan gizi,karena gizi yang didapati oleh remaja yang kepada anaknya sehingga dapat terjadi Stunting. Kesimpulan Kehamilan pada remaja perlu dihindari sebagai remaja belum saatnya bagi remaja untuk hamil karena masih dalam proses pertumbuhan, karena pada saat keadaan hamil remaja sangat memerlukan nutrisi pada pertumbuhannya dan juga perkembangan janinnya, jadi akan mengalami perebutan gizi antara ibu dan janin dan remaja pun belum paham mengenai pola asuh pasti akan berbeda kapasitasnya seorang ibu yang telah siap mempersiapkan kehamilan dengan anak remaja yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Asuhan Kebidanan pada Ny “M” Kehamilan dengan Hipertensi Ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Batupanga Kecamatan Luyo Hasmidar, Hasmidar; Dina, Darmin; Dewi, Risna Sari
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 1 No. 2 (2023): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v1i2.139

Abstract

Masa kehamilan adalah di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Asuhan kebidana komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir sampai keluarga berencana. Asuhan kebidanan ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin,nifas, bayi baru lahir sampai keluarga berencana serta melatih mahasiswa dalam melaksanakan pemeriksaan, meluruskan identifikasi menurut, dugaan urusan akan bisa berlangsung, memastikan kegiatan menurut, tindakan perangcangan serta kegiatan sesuai keperluan ibu, bersama mampu memenuhi hasil terhadap kegiatan bahwa perna dilaksanakan. (Nurul jannah, 2018). Metoda Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dalam bentuk study kasus, dimana penelitian ini dilakukan dengan fokus terhadap satu responden yang dikaji secara berkelanjutan. Peneliti mengambil respondens yang bernama NY”M” yang dikaji mulai masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan keluarga berencana, Hasil G2P1A0,gestasi 36 minggu 6 hari,Punggung kanan, Persentase kepala, Bergerak atas panggul, Intra Uterine,Tunggal, Hidup, Keadaan ibu baik,keadaan bayi baik. Adapun hasil pada asuhan persalinan diperoleh, umur kehamilan 39 minggu 2 hari, intra uterine, janin tunggal, hidup, situs memanjang (PUKA), presentasi belakang kepala, BDP, keadaan janin baik, dan keadaan ibu dengan hipertensi ringan inpartu kala I fase aktif. Berlangsungnya kala II, keadaan ibu dan janin/bayi baik. Berlangsungnya kala III persalinan, keadaan ibu dan bayi baik. Kala IV persalinan, keadaan ibu dan bayi baik. bayi cukup bulan / sesuai masa kehamilan hari pertama umur 0 hari. Post partum hari pertama. Akseptor KB suntik 3 bulan ( DEPO PROGESTIN ) Kesimpulan Tindakan evaluasi pada Ny “M” dengan hipertensi dalam kehamilan telah diberikan semaksimal mungkin dan sesuai standar pelayanan/ rencana asuhan kebidanan serta komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi dapat teratasi. Pendokumentasian di laksanakan pada tanggal 01 Oktober sampai 10 November 2022 di Puskesmas Batupanga sampai dengan kunjungan rumah.
Pengaruh Pemberian Garam Iodium dan Multi Mikro Nutrient pada Ibu Hamil terhadap Status Gizi Bayi Baru Lahir di Kabupaten Majene Dina, Darmin; tini, Sulastini
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 2 No. 1 (2024): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v2i1.176

Abstract

Pendahuluan:Kebutuhan gizi ibu selama hamil meningkat karena adanya perubahan fisiologis, metabolik dan anatomis, bila asupannya tidak mencukupi maka akan terjadi kekurangan zat gizi baik makro maupun mikro. Kekurangan multimikronutrien akan mempengaruhi pertumbuhan dan status anemia ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian garam beryodium dan Suplemen Multi Mikronutrien pada ibu hamil terhadap kadar hemoglobin, berat badan, kadar iodium dalam urin dan luaran kehamilan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain eksperimen yang mengontrol beberapa variabel non-eksperimental dan terdapat kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding untuk memahami pengaruh perlakuan. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen acak dimana 200 ibu hamil dijadikan sebagai sampel penelitian. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan atau peningkatan yang signifikan pada kadar Hb (p=0.006; <0.000; <0.000), berat badan (p=0.001; <0.000; <0.000), kadar iodium (<0.001; <0.001; <0.001 ), berat badan dan panjang badan bayi (p=(<0.001; <0.001) dan lingkar tubuh (p=<0.001; 0.044; <0.001) antara kelompok yang diberi garam beryodium dan MMS dengan kelompok yang diberi MMS. Penelitian ini pada kelompok ibu hamil yang mendapat intervensi garam beryodium dan MMS, rata-rata terjadi peningkatan atau perubahan kadar HB, kadar iodium, berat badan ibu, berat badan bayi serta panjang dan lingkar perut dibandingkan dengan yang mendapat MMS. bagi ibu hamil adalah dengan rutin menjaga asupan nutrisi selama hamil terutama mengkonsumsi garam beryodium dan MMS yang bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya Kata kunci: Wanita hamil ; Garam Yodium; Suplemen Nutrisi Multi Mikro
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny ‘’R’’ dengan Multigravida di Puskesmas Pekkabat Tanggal 11 Oktober s.d 24 November 2022 Haerani, Haerani; Dina, Darmin; Farida, Farida
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 2 No. 1 (2024): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v2i1.177

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan Data target sasaran PWS-KIA di Puskesmas pekkabata Kabupaten Polewali, pada tahun 2021 ANC K1 sebanyak 250 jiwa (85,92%) sedangkan ANC K1 pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 255 jiwa (90,2.%). Untuk tahun 2021 ANC K4 180 jiwa (80,2%) sedangkan pada tahun 2022 ANC K4 meningkat menjadi sebesar 220 jiwa (93,58%). Tahun 2021, INC 259 jiwa (91%) sedangkan INC pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 376 jiwa (95,96%). Pada tahun 2021, PNC sebanyak 355 jiwa (82,9%,) sedangkan tahun 2022 PNC mengalami peningkatan sebanyak 388 jiwa (90,62%). Pada tahun 2021 Bayi sebanyak 359 jiwa (87,4%) dan Bayi pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 388 jiwa (93,55%). Pada tahun 2021 KB aktif sebanyak 3254 jiwa (67,1%), sedangkan pada tahun 2022 KB aktif sebanyak 3296 jiwa (76,19) dari KB aktif 2014 dan 2021 meningkat ke (67,1) menjadi (76,19). (PWS-KIA Puskesmas Pekkabata ( 2021-2022). Tujuan penelitian ini yaitu mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara continuity of care (COC) pada Ny “R” untuk mendeteksi dini kondisi ibu sejak hamil sampai dengan KB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ny “R” datang memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui perkembangan janinnya dengan UK : 39 minggu 1 hari. Penatalaksanaan KIE tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan. Asuhan terus berlanjut sampai persalinan normal, bayi perempuam lahir segera menangis asuhan berlanjut sampai nifas dan pelayanan KB. Kesimpulan: Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.R berlangsung normal tanpa penyulit
Pengaruh Pengetahuan terhadap Pernikahan Dini dan Stunting di Kabupaten Majene Dina, Darmin; wardawati
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2024): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v2i2.277

Abstract

Pendahuluan Pernikahan dini merupakan pernikahan pada remaja usia di bawah 20 tahun, dimana seharusnya belum siap untuk menikah. masa ini rentang terhadap resiko kehamilan karena pernikahan usia dini bisa menyebabkan keguguran,berat bayi lahir rendah (BBLR) persalinan prematur, kejadian infeksi, anemia, kelainan bawaan, keracunan kehamilan dan kematian. Tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja dalam kejadian pernikahan dini di Kelas VIII SMPN 6 Majene. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A dan kelas VII B yang berjumlah 134 dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 Clauster Random Sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan umur yang domain di dapat paling banyak adalah umur 14 tahun dan distribusi berdasarkan kelas yang domain pada kelas VIII A. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan terhadap sikap remaja di peroleh nilai p= 0.301 > 0.05. Simpulan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan tehadap sikap remaja dalam kejadian pernikahan dini. Siswa berpengetahuan cukup dan sikap yang baik karena siswa mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan bahaya nikah dini pada kesehatan reproduksi. Meski remaja memiliki pengetahuan cukup dan sikap yang baik disarankan kepada pihak sekolah mengadakan organisasi pusat informasi konseling remaja (PIK-R) di sekolah agar siswa yang memiliki pengetahuan yang kurang serta sikap yang tidak baik dapatkan mengetahui bahaya pernikahan di usia dini. Kata kunci : Pernikahan Dini, Pengetahuan, Sikap, Remaja
Penyuluhan Pentingnya Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Adolang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Tahun 2025 bbm, rahmat; dina, Darmin
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v3i1.457

Abstract

Latar Belakang : Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit menular dan menjadi salah satu prioritas. Imunisasi pada bayi adalah suatu langkah yang kritis dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Kementerian Kesehatan sebagai salah satu wujud nyata komitmen pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak (Astuti & Pangesti, 2022). Angka kematian bayi dan balita yang tinggi di Indonesia menyebabkan turunnya derajat kesehatan masyarakat. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Vaksinasi, dimana pemerintah mewajibkan setiap orang untuk melakukan vaksinasi guna melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitar dari penyakit menular tertentu. Pemerintah, keluarga dan orang tua wajib memvaksinasi bayi untuk mencegah penyakit tertentu. Tujuan vaksinasi yaitu pemberian kekebalan sehingga mampu mencegah penyakit dan kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan imunisasi(Nasution & Tanjung, 2021). Pemberian imunisasi yang dilakukan sesuai rekomendasi diharapkan mampu menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia (Askar, 2020) Tujuan Penelitian : Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua, ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya imunisasi dasar pada bayi 0-9 bulan di Desa Adolang Kecamatan Pamboang Tahun 2025. Metode Penelitian : Pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan kesehatan yang dilakukan di Desa Adolang Kecamatan Pamboang.  pada hari Sabtu, 17 Mei 2025. Peserta penyuluhan adalah orang tua, ibu hamil dan menyusui yang memiliki bayi dan balita usia 0-9 bulan beserta masyarakat dan tokoh masyarakat yang berdomisili di lingkungan cakupan desa Adolang kecamatan Pamboang  untuk mengikuti penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi dengan metode ceramah dan diskusi yang dilakukan oleh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene  Program Studi Diploma III Kebidanan. Kesimpulan: Tenaga pendidik dan tenaga kesehatan harus menggunakan media dan metode kreatif dalam memberikan edukasi yang sesuai pada kelompok sasaran. Peningkatan pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi bagi balita merupakan langkah yang krusial dalam memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perlindungan optimal terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah (Suprapto et al., 2022). Dengan meningkatnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi bagi balita, diharapkan tingkat vaksinasi anak-anak dapat meningkat, sehingga dapat melindungi mereka dari penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup mereka secara keseluruhan (Fakhruddin & Sari, 2022). Saran : Perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam media informasi sehingga dapat dilakukan secara berkesinambungan oleh kader posyandu dan bidan desa Adolang Kecamata Pamboang.
Stimulasi Tumbuh Kembang pada Anak dengan Kondisi Stunting di Desa Bonde Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Tahun 2025 Dina, Darmin; dewi, risna
STIKes BBM Mengabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): STIKES BBM Mengabdi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/bbm.v3i1.459

Abstract

Pendahuluan Stunting (tubuh pendek) didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hingga melampaui -2 SD di bawah median berdasarkan tinggi badan menurut usia. Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dan anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali munuju keadaan tinggi badan anak yang normal menurut usianya (Gibney et al, 2009). Stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan (WHO, 2014). Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak yang usianya di bawah lima tahun atau biasa disebut dengan balita karena kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting ialah kurangnya pengetahuan orang tua terlebih khusus ibu.Stanting merupaka permasalahan nasional yang akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa. Suatu negara yang memiliki angka yang sangat tinggi mengancam kemajuan negara dalam beberapa tahun kedepan karena anak yang stunting memiliki produktivitas yang buruk dibanding anak yang tumbuh denga normal.  Pengabdian ini bertujuan untuk peningkatkan pengetahuan ibu terhadap penting nya stunting dan stimululasi tumbuh kembang pada balita. Metode pelaksanaan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilalui dengan beberapa tahap dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan kemudian tahap evaluasi. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini yaitu (1) Pengetahuan masyarakat meningkat tentang stunting dan stimulasi tumbuh kembang pada balita, (2) Masyarakat memiliki kesadaran akan penting dan bahayanya stunting, serta (3) Masyarakat dapat mempelajari dan terus mengakses video tahapan memijat balita sebagai media promosi kami dan membaca kembali leaflet mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat yang sudah kami berikan. Kesimpulan: Program ini diharapkan dapat bersifat berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat sehingga masyarakat dapat terhindar dari bahaya stunting.
Pengaruh Pengetahuan terhadap Pernikahan Dini dan Stunting di Kabupaten Majene Dina, Darmin; wardawati
DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2024): DELIMA: Jurnal Kajian Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa (BBM) Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/delima.v2i2.277

Abstract

Pendahuluan Pernikahan dini merupakan pernikahan pada remaja usia di bawah 20 tahun, dimana seharusnya belum siap untuk menikah. masa ini rentang terhadap resiko kehamilan karena pernikahan usia dini bisa menyebabkan keguguran,berat bayi lahir rendah (BBLR) persalinan prematur, kejadian infeksi, anemia, kelainan bawaan, keracunan kehamilan dan kematian. Tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan terhadap sikap remaja dalam kejadian pernikahan dini di Kelas VIII SMPN 6 Majene. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A dan kelas VII B yang berjumlah 134 dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 Clauster Random Sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan umur yang domain di dapat paling banyak adalah umur 14 tahun dan distribusi berdasarkan kelas yang domain pada kelas VIII A. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengetahuan terhadap sikap remaja di peroleh nilai p= 0.301 > 0.05. Simpulan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan tehadap sikap remaja dalam kejadian pernikahan dini. Siswa berpengetahuan cukup dan sikap yang baik karena siswa mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan bahaya nikah dini pada kesehatan reproduksi. Meski remaja memiliki pengetahuan cukup dan sikap yang baik disarankan kepada pihak sekolah mengadakan organisasi pusat informasi konseling remaja (PIK-R) di sekolah agar siswa yang memiliki pengetahuan yang kurang serta sikap yang tidak baik dapatkan mengetahui bahaya pernikahan di usia dini. Kata kunci : Pernikahan Dini, Pengetahuan, Sikap, Remaja