Penelitian bertujuan untuk menganalisis rataan, maksimum, dan minimum ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Barat tahun 2017-2021 dan untuk menganalisis Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan pendapatan di Provinsi Papua Barat tahun 2017-2021. Dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Manokwari 2,64. Jika dibandingkan dengan daaerah lain Seperti Kota Sorong tidak jauh berbeda dengan rata-rata sebesar 2,78, Kabupaten Teluk Bintuni 1,75, Kabupaten Kaimana 2,02, Kabupaten Raja Ampat yang memiliki rata-rata tertinggi jika dibandingkan dengan daerah yang lain yaitu sebesar 3,65, Kabupaten Tambrauw 3,27. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan di Provinsi Papua Barat, rata-rata pertumbuhan di Provinsi juga masih termasuk rendah diantara beberapa Kabupaten/kota yaitu sebesar 2,33. Hasil penelitian ketimpangan, Kabupaten Manokwari rata-rata ketimpangan pendapatan 0.381, Kota Sorong memiliki rata-rata ketimpangan pendapatan terendah diantara semua daerah dengan rata-rata 0,320. Kabupaten Kaimana memiliki rata-rata ketimpangan pendapatan tertinggi diantara semua kabupaten/kota yaitu sebesar 0.419, Kabupaten Raja Ampat 0.398, Kabupaten Teluk Bintuni 0,370 dan Kabupaten Tambrauw 0.349. Jika dibandingkan dengan rata-rata ketimpangan pendapatan di Provinsi tidak jauh berbeda dimana rata-rata di Papua Barat juga masih cukup tinggi sebesar 0.386 dengan selisih yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata di Kabupaten/kota. Hasil Regresi data panel, nilai probabilitasnya lebih besar lebih besar dari tingkat keyakinan α= 5% yakni 0,6809 > 0,05. Maka dapat diperoleh hasil H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh Variabel pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan pendapatan dan hipotesis ditolak.