Salah satu kegiatan dalam pembelajaran sastra yang perlu dikuasai oleh peserta didik sejak pendidikan dasar adalah kegiatan mengapresiasi sastra, seperti mengapresiasi dongeng. Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran apresiasi dongeng dibutuhkan instrumen penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan instrumen penilaian pada pembelajaran apresiasi dongeng di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran apresiasi dongeng di sekolah dasar masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal metode pembelajaran dan proses penilaian. Di dalam proses pelaksanaan pembelajaran apresiasi dongeng, guru perlu menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan saat ini masih lebih banyak ditekankan hanya pada aspek kognitif, yaitu pemahaman terhadap isi dongeng. Maka dari itu, guru perlu menggunakan instrumen penilaian yang dapat mengukur ketiga aspek apresiasi dongeng, yaitu kognitif, emotif, dan evaluatif. Hambatan dalam proses penilaian meliputi kemampuan siswa yang beragam, tantangan dalam mengevaluasi peserta didik ABK, dan kesulitan dalam mengintegrasikan penilaian formatif ke dalam rapor. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen penilaian apresiasi dongeng di sekolah dasar masih perlu dikembangkan dan memberikan gambaran bagaimana instrumen penilaian tersebut dapat dikembangkan.