Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Perilaku Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita 1-5 Tahundi Desa Teluk Singkawang Puskesmas Teluk Singkawang Kabupaten Tebo Efrarianti, Yocy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 1 (2021): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v1i1.12279

Abstract

Pada tahun 2019, sebanyak 5,9 juta balita meninggal sebelum mencapai umur lima tahun. Salah satunya Diare sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian terbesar di dunia. Hampir seluruh kelompok usia terserang diare khususnya paling banyak menyerang anak berusia di bawah lima tahun karena masih belum mempunyai daya tahan tubuh yang maksimal atau belum mempunyai sistem imun yang belum sepenuhnya terjaga.Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan data primer, populasi dalam penelitian seluruh balita 1-5 tahun berjumlah 166 orang.Jumlah sampel sebanyak 63 responden dengan menggunakan Accidental sampling. Mayoritas ibu dengan perilaku positif sebanyak 35 responden (55,6%) dengan balita tidak diare sebanyak 25 responden (39,7%) sedangkan ibu dengan perilaku negatif sebanyak 28 responden (44,4%) dengan balita yang diare sebanyak 19 responden (30,2%). Ada hubungan antara perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita 1-5 Tahun di Desa Teluk Singkawang Puskesmas Teluk Singkawang Kabupaten Tebo.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang BPJS di Ruang Kebidanan di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Efrarianti, Yocy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.14263

Abstract

Pada tahun 2014 sebanyak 121,6 juta penduduk akan diberikan jaminan kesehatan oleh BPJS Kesehatan. Jumlah dimaksud diasumsikan berasal dari program Jaminan Kesehatan Masyarakat (96,4 juta jiwa), peserta dikelola oleh PT Asuransi Kesehatan (17,2 juta jiwa), peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (5,5 juta jiwa) dan dari peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) dari pemerintah daerah (2,5 juta jiwa).Menurut data yang diperoleh dari RSUD H. Hanafie pada tahun 2014 jumlah ibu nifas yang menggunakan BPJS sebanyak 505 orang, pada tahun 2015 sebanyak 628 orang dan 2016 sebanyak 715 orang.Metode penelitian yang digunakan yaitudesktiptif dengan menggunakan cross-sectional dengan sampel 88responden di RSUD H. Hanafie Muara Bungo tahun 2017. Hasil Penelitian didapatkan dari 88responden, mayoritas ibu nifas dengan pengetahuan kurang sebanyak 53 responden (60,2%). Mayoritas ibu dengansikap positif sebanyak 52 responden (59,1%).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-60 BULAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH SEPENGGAL LINTAS TAHUN 2024 Efrarianti, Yocy; Isnaini, Ike Fitria
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4470

Abstract

Stunting adalah kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan seseorang disebabkan oleh manutrisi kronis dan penyakit berulang selama masa kanak-kanak (UNICEF,2018). WHO mengungkapkan bahwa pada laporan tahun 2019 jumlah kasus stunting di dunia pada anak usia dibawah 5 tahun masih tinggi walaupun dalam 5 tahun terakhir terus mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan diwilayah kerja puskesmas tanah sepenggal lintas tahun 2024. Jenis penelitian adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional.Populasi penelitian yaitu sebanyak 1949balita. Jumlah sampel 95 balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Sepenggal Lintas Tahun 2024 pada 5 April - 9 Mei 2024. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Dianalisis dengan menggunakan uji chi – square. Berdasarkan tabel Uji Statistik dapat diketahui bahwa dari uji chi-square diperoleh hasil pengetahuan (P-value = 0,003) lebih kecil dari sig α (0,05), pekerjaan (P-value = 0,137) lebih besar dari sig α (0,05),  pola asuh (P-value = 0,024) lebih kecil dari sig α (0,05) riwayat anemia dalam kehamilan (P-value = 0,172) lebih besar dari sig α (0,05), ),  riwayat konsumsi tablet Fe (P-value = 0,375) lebih besar dari sig α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dan pola asuh dengan kejadian stunting pada balita. Hal ini diharapkan bagi ibu untuk meningkatkan keingintahuan ibu dan pola asuh yang baik sehingga ibu dapat mendeteksi kelainan serta memantau tumbuh kembang balitanya.Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan, Pekerjaan, Pola Asuh, Riwayat Anemia Dalam Kehamilan, Riwayat Konsumsi Tablet FeStunting is failure to achieve growth potential caused by chronic malnutrition and recurrent childhoodillnesses (UNICEF,2018). WHO revealed  in it’s 2019 report, that the number of stunting cases in the world in children under 5 years old is still high. Although in the last 5 years it has continued to decline. The purpose of this research to find out factors associated with the incidence of stunting in toddlers aged 24-60 months in the working area of the Tanah Sepenggal Lintas Public Health Center Year 2024. The type of research is descriptive analytic with a Cross Sectional approach. Population are 1949 toddlers, sample are 95 toddlers in the working area of Tanah Sepenggal Lintas Public Health Center year 2024 from April 5 to May 9 2024. Data obtained from primary and secondary data. Analyzed using the chi square test. Based on the Statistical Test tablecan be known that from the chi-square test, the results of knowledge is (P-value = 0.003) smaller than sig α (0.05), job is (P-value = 0.137) greater than sig α (0.05 ), parenting is (P-value = 0.024) smaller than sig α (0.05), history of anemia in pregnancy is (P-value = 0.172) greater than sig α (0.05), ), history of Fe tablet consumption is ( P-value = 0.375) greater than sig α (0.05). It can be concluded there is a relationship between knowledge and parenting with the incidence of stunting. It is hoped that this will  increase the mother is curiosity and good parenting patterns so that mothers can detect abnormalities and monitor the growth and development of her toddlers.Keywords : Stunting, Knowledge, Job, Parenting, Historyof Anemia  in Pregnancy, History of Fe Tablet consumption
Penyuluhan Kesehatan Mengenai Dampak Pernikahan Dini pada Siswi SMP Negeri 30 Kabupaten Tebo Nursari, Sefryani; Efrarianti, Yocy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v5i2.6153

Abstract

Pernikahan usia anak atau lebih dikenal dengan istilah pernikahan di bawah umur merupakan salah satu fenomena sosial yang banyak terjadi di berbagai tempat di tanah air, baik di perkotaan maupun di pedesaan, baik kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Banyak dampak yang dapat ditimbulkan dari pernikahan dini seperti masalah psikologis dan masalah kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi remaja perempuan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai dampak dari pernikahan dini. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman akan bahaya pelaksanaan pernikahan dini, untuk mengetahui pengertian pernikahan dini, faktor faktor terjadinya pernikahan dini, masalah dan dampak yang terjadi pada pernikahan dini dan cara penanggulangan masalah pernikahan dini sehingga diharapkan bahwa dengan program penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai dampak pernikahan dini kepada remaja. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan sosialisasi dengan target sasaran siswi SMP Negeri 30 Kabupaten Tebo dengan jumlah sebanyak 30 orang. Pengabdian masyarakat ini diikuti dengan antusias oleh para peserta terlihat dari banyaknya siswi yang bertanya seputar materi yang diberikan. Disarankan kegiatan penyuluhan dilaksanakan berkala dengan frekuensi lebih sering dan jangkauan penyebaran informasinya juga dapat diperluas kepada keluarga secara umum agar setiap orang, keluarga dan masyarakat lebih mengetahui serta memahami dampak dari pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi maupun psikologis wanita sehingga pengetahuan masyarakat khususnya remaja menjadi lebih baik.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Efrarianti, Yocy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v2i1.12281

Abstract

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh. Penyebab anemia ibu hamil pada umumnya akibat kurang gizi, kurang zat besi dalam makanan yang dikonsumsi selain faktor lain misalnya penyakit. Berdasarkan data survei awal yang dilakukan dari 5 ibu hamil ada 4 responden yang mengalami anemia dan ada 1 responden tidak mengalami anemia.Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.Total sampel yaitu 84 ibu hamil. Didapatkan hasil bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebesar 37 responden (44 %), mayoritas responden tidak anemia sebanyak 56 responden (66,7 %). Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama kehamilan dengan kejadian anemia
Faktor – faktor yang Berhubungan Diabetes Mellitus pada Pralansia (45-59 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Keloyang Novita, Tiara Rizky; Efrarianti, Yocy
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2802

Abstract

Diabetes mellitus padapralansia (45-59 tahun) merupakan penyakitkronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah didalam urine akibat terganggunya metabolisme karena produksi dan fungsi hormon insulin tidak berjalan dengan seharusnya. Menuruh WHO terdapat 1.6 jutaatau 4 % yang menderita diabetes mellitus dan berdasarkan data IDF Atlas 2019 Indonesia menempati urutan ke 7 didunia denganp revelensi 10,7 juta jiwa. Jeni spenelitian yang digunakan bersifat Analitik Kuantitatif. Populasi penelitian yaitu sebanyak 40 orang pralansia yang menderita diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Keloyang Tahun 2021. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 31 orang pralansia yang terkena diabetes mellitus dan 31 orang pralansia yang tidak terkena diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Keloyanag pada bulan Januari sampai September 2020. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Dianalisis dengan menggunakan uji chi – square padatingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan table Uji Statistik dapat diketahui bahwa dari uji chi-square diperoleh hasil obesitas (P-value = 0,002) lebih kecil dari sig α (0,05), sedangkan frekuensi jenis kelamin (P-value = 0,018) lebih kecil dari sig α (0,05), dan riwayat keturunan (P-value = 0,042) lebih kecil dari sig α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara obesitas, jenis kemanin dan riwayat keturunan dengan kejadian Diabetes Mellitus pada pralansia. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan umumnya dalam mengevaluasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Diabetes Mellitus pada pralansia, sehingga dapat dignakan sebagai dasar perbaikan upaya pengendalian Diabetes Mellitus padap ralansia.Kata Kunci : Diabetes mellitus, obesitas, jenis kelamin, riwayat keturunan.Diabetes mellitus in pre elderly (45-59 years old) is a chronic disease characterized by high blood sugar level in the urine this is due to disruption of metabolism because the production and function of the insulin hormone doesn’t work properly. The according world health organization (WHO) there are 1.6 millions or 4 % who suffer from Diabetes Mellitus and based on IDF altas 2019 data Indonesia ranks 7th in the world with a prevalence of 10,7 million peoples. The type of research is a quantitative analysis. The research population are 40 pre-elderly who suffer from Diabetes Mellitus in the working area of the RantauKeloyang public health centerin 2021. The sample in this study were 31 pre-elderlies who suffer Diabetes Mellitus and 31 pre-elderlieswho don’t suffer Diabetes Mellitus in the working area of the RantauKeloyangpublic health center in January to September 2020.Data obtained from primary and secondary data.  The analysisusing chi-square test at the significancelevel 95%. Based on the statistical test, it can be seen that chi-square resultsin obesity (P-value = 0.002)smaller than sig a (0.05), while gender (P-value = 0.018)are smaller than sig a( 0.05), and hereditary history (P-value 0.042) are smaller than sig a  (0.05). It can be concluded that there are relationship between obesity, genderand hereditary history with the incidence of Diabetes Mellitus.This is expected to be  input for health workers in evaluating the factors associated with the incidence of Diabetes Mellitus in the pre elderly, so that it can be used as a basis for improving efforts to control Diabetes Mellitus in the  pre elderly.Keyword : Diabetes Mellitus, obesity, gender, hereditary history.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian KPD pada Ibu Hamil di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Efrarianti, Yocy; Kholisah, Lilis
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2801

Abstract

KPD adalah kelainan kehamilan dimana ketuban yang seharusnya pecah dan keluar karena kontraksi rahim menjelang persalinan, justru pecah sebelum saat persalinan tiba, KPD ini terjadi ketika air ketuban yang belum siap menuju persalinan biasanya terjadi pada usia kehamilan <37 minggu. AKI tertinggi secara global sekitar 295.000 akibat penyebab yang terkait oleh kehamilan dan persalinan, dengan resiko kematian ibu sebesar 211 kematian per 100.000 kelahiran hidup, LICS (Low-Income Countries) dan LMICS (Lower Middle-Income Countries) menyumbang untuk 94% dengan 462 jiwa kematian ibu secara global, beban tertinggi di Afrika Sub-Sahara dengan 196.000 jiwa diikuti oleh Asia Tenggara dan Asia Selatan menyumbang hampir 1-5, dengan 58.000 jiwa kematian ibu tahun 2017 (WHO, 2021). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KPD di RSUD H.Hanafie Muara Bungo. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik. Populasi penelitian yaitu sebanyak 547 orang ibu hamil di RSUD H.Hanafie Muara Bungo. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 85 orang ibu hamil di RSUD H.Hanafie Muara Bungo. Data di peroleh dari data primer.dianalisis dengan menggunakan uji-chisquare pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan table uji statistic dapat diketahui bahwa dari uji-chi square di peroleh umur (P-value=0,76) lebih besar dari sig α(0,05), Paritas (p-value= 0,836) lebih besar dari sig a(0,005), sedangkan frekuensi riwayat KPD dikehamilan sebelumnya (P value=0,002) lebih kecil dari sig α (0,005) dan Pengetahuan (P=value=0,000) lebih kecil dari sig α (0,005). Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk lebih memperhatikan kesehatan ibu serta pola hidup dan pola makan  pada ibu  agar tidak dapat terjadinya komplikasi pada ibu hamil termasuk  KPD pada ibu hamil di RSUD H.Hanafie Muara Bungo.Kata Kunci : KPD,Umur,Paritas,Riwayat KPD sebelumnya, Pengetahuan.Premature rupture of membranes is abnormalities of pregnancy and the membranes that should burst and come out due to uterine contractions before delivery actually break prematurely, this occurs at the age of less than 37 weeks. The highest maternal mortality rate globally are 295.000 due to causes related to pregnancy and childbirth, with a mortality risk of 211 deaths per 100.000 live births. LICS (low-income countries) and LMICS ( Lower middle-income countries) accounted for 94% with 462 fatalities in the world. The highest number is in Sub-Saharan Africa are 196.000 souls and then Southeast Asia and South Asia are 1-5, with 58,000 fatalities in 2017 (WHO,2021).The purpose of this research to find out the factors related to the incidence of premature rupture of membranes in pregnant women at the H.Hanafie Muara Bungo regional general hospital. This type of research is descriptive analytic, the population are 547 pregnant women in H.Hanafie Muara Bungo regional general hospital, the sample are 85 pregnant women at the H.Hanafie Muara Bungo regional general hospital, data obtained from primary and secondary data, the analyzed using the chi-square test at a confidence level of 95%. Based on the statistical test table can be known that from the chi-square test the results of age (p-value = 0,76) greater than sig a (0,05) parity (p- value = 0,836) greater than sig a (0,05), while the frequency of history of premature rupture of membranes in previous fregnancies (p- value =0,002), smaller than sig a (0,05) and knowledge (p-value = 0,000) smaller than sig a (0,005). It is hoped that health workers to pay more attention to maternal health and life style and eating patterns to prevent complications in pregnancy, including of premature rupture of membranes in pregnant women at the H. Hanafie Muara Bungo regional general hospital.Keyword  :Premature rupture of membrane, Age, Parity, previous History of premature rupture of membrane, Knowledge.