Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Environmental Quality Development Strategy in Central Government Areas: Case Study of Dompak Island, Riau Islands Province Roby Cahayadi; Yuanita FD Sidabutar; Cevy Amelia; Isramilda
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Vol. 9 No. 1 (2024): JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Publisher : Graduate Program Magister Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmksp.v9i1.14783

Abstract

Environmental quality refers to the state or condition of the environment in a particular area, taking into consideration various factors that affect the well-being of living organisms, including humans. It encompasses the health and sustainability of ecosystems, air, water, soil, and other natural resources. The interpretation of environmental quality as providing optimal carrying capacity for human survival implies that the environment should meet certain criteria to support human life and well-being. This research aims to find out how to apply and development strategy in providing regional facilities and infrastructure to optimize environmental quality on Dompak Island as the Central Government Area of the Riau Islands Province. This research uses a qualitative method with a descriptive approach through SWOT analysis. The research results found that the strategy for providing facilities and infrastructure to improve environmental quality on Dompak Island is by developing a drinking water supply system (SPAM), increasing drainage capacity, providing street lighting infrastructure, providing green open space, maintaining existing physical infrastructure, utilizing empty land. for the construction of parking lots, collaboration with other parties and strengthening regional management institutions. The novelty of this research involves various infrastructure components, effective use of resources, multi-party collaboration, institutional strengthening, and strategies based on SWOT analysis to achieve the goal of improving sustainable environmental quality on Dompak Island.
MODEL OPTIMALISASI PEMANFAATAN DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR DENGAN METODE GIS DI KECAMATAN BATU AJI KOTA BATAM Roby Cahayadi; Yuanita FD Sidabutar; Nurhaida Pohan; Herlina Suciati
Jurnal Potensi Vol. 5 No. 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/jpot.v15i2.1979

Abstract

Kecamatan Batu Aji merupakan salah satu Kecamatan yang berada Kota Batam yang terbentuk berdasarkan Perda Kota Batam Nomor 2 Tahun 2005. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam, Kecamatan Batu Aji merupakan Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) sebagai pusat pelayanan industri, permukiman, pariwisata, kepelabuhanan, pertahanan dan keamanan dan perdagangan jasa sehingga potensi pemanfaatan lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan terbangun cukup tinggi. Dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir, wilayah Kecamatan Batu Aji sering terjadi banjir terutama saat terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang bersamaan dengan kondisi pasang air laut tinggi yang memberikan dampak terganggunya kegiatan masyarakat. Banjir dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sistem drainase perkotaan yang tidak berfungsi dengan baik. Untuk dapat meminimalisir banjir diperlukan penyediaan infrastruktur yang memadai dalam hal ini penyediaan infrastruktur saluran drainase yang dapat berfungsi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan saluran drainase serta untuk memperoleh model optimasi pemanfaatan saluran drainase dalam menanggulangi banjir di Kecamatan Batu Aji Kota Batam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, pendekatan dilakukan secara deskriptif dan eksploratif dengan teknik analisis data primer dan sekunder menggunakan Geographical Information System (GIS). GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis yang dapat membantu dalam penyusunan arah kebijakan pengembangan wilayah. Hasil dari penelitian terhadap 29 saluran drainase primer maupun sekunder yang diamati, diperoleh rekomendasi tindakan berupa pemeliharaan rutin sebanyak 26 saluran drainase, tindakan berkala pada 2 saluran drainase dan 1 saluran drainase memerlukan tindakan rehabilitasi. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas saluran terhadap curah hujan rencana 10 tahunan dan 50 tahunan, dari 29 saluran yang diamati terdapat 15 saluran yang saluran yang tidak mampu menampung debit air karena kapasitasnya telah terlampaui.