Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK PADA PROSES PEMBUATAN KOMBUCHA SARI KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) Gumanti, Zarfani; Amalia Putri Salsabila; Sihombing, Maria Engzelita; Peristiwati; Kusnadi
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v8i1.96

Abstract

Kombucha merupakan produk minuman hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter kultur mikroorganisme kombucha (Acetobacter xylinum dan Saccharomyces cereviseae serta beberapa jenis khamir lainnya) yang difermentasi selama 1-2 minggu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap penilaian organoleptik scoresheet berupa warna, aroma, dan rasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium untuk menguji pengaruh waktu fermentasi terhadap mutu organoleptik kombucha sari kulit buah dengan yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu lama fermentasi 10 hari, 12 hari, dan 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi memberikan pengaruh terhadap rasa, aroma dan warna (metode hedonik dan skoring). Lama fermentasi 14 hari direkomendasi sebagai perlakuan terbaik untuk menghasilkan kombucha sari kulit buah naga merah, karena memiliki mutu organoleptik terbaik meliputi rasa manis tidak pekat, aroma asam khas kombucha, dan warna coklat yang jernih dengan kadar pH 3.
Analisis kualitas air Situ Bagendit pasca revitalisasi menggunakan bioindikator tumbuhan air Gumanti, Zarfani; Surtikanti, Hertien Koosbandiah; Surakusumah, Wahyu
Jurnal Esabi (Jurnal Edukasi dan Sains Biologi) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37301/esabi.v6i1.79

Abstract

Situ Bagendit merupakan danau yang dimanfaatkan sebagai objek wisata alam sekaligus kawasan lindung. Revitalisasi kawasan wisata ini berpotensi memengaruhi komunitas tumbuhan air yang berperan penting dalam menjaga stabilitas ekosistem dan berfungsi sebagai indikator pencemaran air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air dan indeks pencemaran menggunakan indikator tumbuhan air pasca-revitalisasi. Data dikumpulkan melalui metode purposive sampling pada lima stasiun yang mewakili berbagai tingkat aktivitas manusia. Parameter yang dikaji meliputi data biologi (komposisi tumbuhan air), serta parameter fisika dan kimia perairan. Analisis keanekaragaman tumbuhan dilakukan menggunakan Indeks Dominansi (C), Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), dan Indeks Kemerataan (E). Ditemukan 10 jenis tumbuhan air, dengan empat spesies dominan yang berfungsi sebagai bioindikator pencemaran, yaitu Eichhornia crassipes (Eceng Gondok), Salvinia molesta (Kiambang), Nelumbo nucifera (Teratai), dan Ceratophyllum demersum (Hornwort). Nilai rata-rata keanekaragaman tumbuhan berada pada kategori sedang (H’ = 1,11), dengan tingkat kemerataan komunitas juga sedang (E = 0,481). Berdasarkan parameter nitrogen total, kecerahan, kadar klorofil-a, serta jenis tumbuhan air yang ditemukan, status trofik Danau Situ Bagendit dikategorikan sebagai eutrofik hingga hipertrofik. Hasil ini menunjukkan bahwa revitalisasi kawasan dapat berdampak terhadap kondisi ekologis perairan yang perlu dimonitor secara berkelanjutan.