Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal ABDIMAS MUTIARA

PELAYANAN KONTRASEPSI GRATIS GERAKAN PEDULI KESEHATAN REPRODUKSI MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI BPM IDARIA RS KABUPATEN DELI SERDANG Sidabukke, Ida Ria R; Octavia, Yunida Turisna; Saragih, Frida Liharris
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai upaya mengatasi penyebaran Covid – 19 yang semakin masif, pemerintah menggencarkan sosialisasi pembatasan kegiatan masyarakat untuk menekan penularan. Kondisi ini menyebabkan dampak terhadap kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Pada kondisi pandemi ini diharapkan PUS terutama PUS dengan 4 Terlalu (4T) tidak hamil sehingga petugas kesehatan perlu memastikan mereka tetap menggunakan kontrasepsi. Menghadapi pandemi covid 19 ini, pelayanan tetap dilakukan tetapi dengan menerapkan prinsip pencegahan pengendalian infeksi physical distancing dan menjalankan protokol kesehatan, penggunaan alat pelindung diri oleh tim medis dan melakukan skrining rapid test. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran wanita usia subur dalam upaya penekanan ledakan penduduk khususnya pada masa pandemi Covid-19 secara tepat dan efektif melalui layanan kontrasepsi yang baik dan benar serta meningkatkan pemahaman keluarga akan pentingnya kontrasepsi pada wanita usia subur melalui pelayanan Keluarga Berencana yang berkualitas dalam mensukseskan program pemerintah dengan NKKBS. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan edukasi melalui penyuluhan tentang pentingnya kontrasepsi terutama di masa pandemic covid 19 dan pelaksanaan pemasangan kontrasepsi gratis pada ibu wanita usia subur di BPM Idaria RS Medan Estate Kabupaten Deli Serdang. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatkan kesadaran wanita usia subur yang telah menikah dalam melakukan pemilihan alat kontrasepsi dan dilanjutkan memberikan layanan kontrasepsi dengan penerapan protokol kesehatan. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan dan layanan kontrasepsi pasangan usia subur dapat menunda kehamilannya dengan menggunakan alat kontrasepsi.
RAHIM SEHAT, KELUARGA HEBAT, YUK IVA TEST! Sidabukke, Ida Ria R; Yunida Turisna Simanjuntak; Julia Mahdalena Siahaan; Pinkan Soraya; Serly Pangaribuan
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6139

Abstract

Keluarga Hebat berlandaskan pada ketahanan, adaptasi, dan kesejahteraan, selaras dengan BKKBN yang menekankan keluarga sejahtera, sehat, mandiri, harmonis, dan bertakwa melalui Delapan Fungsi Keluarga (Keagamaan, Sosial Budaya, Cinta Kasih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi & Pendidikan, Ekonomi, Pembinaan Lingkungan). WHO juga menegaskan peran keluarga sebagai unit dasar masyarakat dalam mencapai kesehatan dan kesejahteraan individu, mencakup kesehatan ibu & anak, pengendalian penyakit, kesehatan jiwa, serta perilaku dan lingkungan sehat. Reproduksi Sehat didefinisikan sebagai kondisi sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh terkait sistem dan proses reproduksi. Permenkes Nomor 2 Tahun 2025 mengatur upaya kesehatan reproduksi sepanjang siklus hidup, termasuk kesehatan seksual dan pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS). WHO menekankan pendekatan siklus hidup, meliputi kesehatan maternal, KB, IMS, kesehatan remaja, kanker organ reproduksi, infertilitas, dan kekerasan berbasis gender. Kanker serviks, kasus kanker tertinggi kedua di Indonesia dan penyebab kematian utama perempuan global, sangat berkaitan dengan Human Papilloma Virus (HPV), virus menular seksual utama. Data menunjukkan prevalensi IMS dan masalah reproduksi wanita yang tinggi. Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat), metode yang terjangkau dan direkomendasikan WHO, terutama di negara berkembang. Meskipun efektif dan memungkinkan strategi 'screen-and-treat', kesadaran masyarakat akan pentingnya IVA Test masih rendah.