Secara global angka kehidupan lansia di dunia akan terus meningkat dimana proporsinya diperkirakan meningkat menjadi 22% pada tahun 2050 (WHO, 2018). Untuk Indonesia sendiri berdasarkan data tahun 2015 menduduki urutan ke 9 dengan jumlah 8,2% dan diperkirakan akan mencapai 13,2% pada tahun 2030. Hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia meningkat menjadi 25.901.900 (9,78%) di tahun 2020 dari 7,59% pada tahun 2010. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 Indonesia berada dalam masa transisi menuju era penuaan populasi (Ageing population) yaitu ketika presentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10% (BPS, 2020). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan dari 25,8 % di tahun 2013 menjadi 34,1 % di tahun 2018. Untuk mengatasi penyakit hipertensi ini perlu diberikan pemahaman kesehatan kepada lansia dan masyarakat tentang pola makan dan diet sehat hipertensi. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada Masyarakat, melalui upaya pemberdayaan upaya kesehatan secara mandiri dengan rutin mengukur tekanan darah dan peningkatan pengetahuan/edukasi tentang pola makan dan diet sehat yang dapat dilakukan secara tepat guna oleh penyandang hipertensi hususnya dan masyarakat pada umumnya. Kesimpulan perubahan perilaku lansia terhadap pola hidup sehat dalam mengontrol tekanan darah dipengaruhi oleh pengetahuan dan juga dukungan dari keluarga serta tim kesehatan yang bergerak dimasyarakat.