Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Potensi Kerentanan Tanah Daerah Padang Cermin Menggunakan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio Meilinda, Alda; Adhani, Alika Tabriza; Nurfaidah, Hayu; Yogi, Ida Bagus Suananda; Wibowo, Rahmat Catur
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i2.468

Abstract

Padang Cermin merupakan sebuah Kecamatan di Jalan Way Ratai yang terletak di Kabupaten Pesawaran, Lampung Selatan. Topografi daerah ini bervariasi dari berbukit-bukit hingga bergunung-gunung yang memiliki potensi besar untuk terjadinya gerakan tanah atau longsor. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana longsor yang sering terjadi pada musim hujan yang disebabkan oleh adanya pemangkasan lereng untuk dibangun pemukiman. Tujuan penelitian ini untuk menentukan tingkat kerentanan tanah wilayah Padang Cermin dan karakteristik dinamik tanah sebagai salah satu upaya mitigasi bencana longsor. Mikrotremor merupakan getaran tanah selain gempa bumi, bisa berupa getaran akibat aktivitas manusia maupun aktivitas alam sehingga untuk mengurangi resiko bencana longsor, perlu dilakukan pengukuran mikrotremor. Penelitian di lapangan menggunakan alat Amadu Seismometer LogicTM sebanyak 15 titik pengukuran, dan pengolahan data hasil akuisisi lapangan diolah menggunakan Software Seisgram2K, dan Geopsy. Aktivitas yang terekam dalam alat akan di konversikan kedalam sinyal-sinyal melalui software Seisgram2K, dan data lapangan yang telah dilakukan quality control akan diolah melalui software Geopsy. Hasil pengolahan dari penelitian ini memperoleh nilai frekuensi dominan dengan nilai 3 Hz - 23 Hz, distribusi nilai periode dominan dengan nilai 0,04 - 0,32 detik. Distribusi nilai faktor amplifikasi berkisar antara 1,30 - 4 detik. Distribusi nilai indeks kerentanan seismik berkisar antara 0,10 - 1 detik. Dengan hasil pengolahan yang diperoleh, maka dapat diidentifikasi kemungkinan daerah penelitian memiliki risiko kerawanan gempa yang minim dikarenakan nilai indeks kerentanan tanah semakin mengecil ketika memasuki daerah perbukitan yang memiliki kondisi struktur batuan yang lebih keras, sehingga tidak mengalami kerusakan yang cukup parah akibat gempa bumi.Kata kunci: amplifikasi, frekuensi dominan, HVSR, mitigasi, sedimen
IDENTIFIKASI TITIK LONGSOR DAN SOSIALISASI MITIGASI BENCANA LONGSOR DI KELURAHAN SUMBER AGUNG, KECAMATAN KEMILING, KOTA BANDAR LAMPUNG Erfani, Sandri; Haerudin, Nandi; Dani, Ilham; Syah, Aminudin; Ningsih, Restu; Nurfaidah, Hayu
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v7i1.389

Abstract

Tanah longsor merupakan bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan muka tanah akibat undulasi pemukaan yang curam atau terjal. Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung menjadi salah satu daerah dengan potensi bencana tanah longsor dengan tingkat kerawanan menengah. Namun terkait tingkat kesadaran masyarakat sekitar terhadap bencana longsor di wilayah tersebut masih rendah. Oleh karena itu, kegiatan dari Tim Universitas Lampung ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada Kelurahan Desa Sumber Agung yang dinilai memiliki potensi longsor. Program kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi dan pembuatan papan informasi terhadap bencana tanah longsor. Kegiatan di Kelurahan Sumber Agung ini bertujuan sebagai pembekalan terkait potensi longsor dan memberikan simulasi berupa papan informasi saat terjadi bencana longsor. Kegiatan ini dilakukan melalui pemetaan geologi dan mengetahui titik potensi longsor menggunakan foto udara (drone) yang bertujuan untuk melihat tingkat kemiringan lereng yang menyebabkan longsor melalui pengamatan dari atas (foto udara). Dari hasil pemetaan foto udara yang dilakukan diperoleh lima titik potensi longsor di lingkungan RT VIII. Kegiatan sosialisasi potensi longsor ini diharapkan berhasil memiliki nilai akhir yang baik, dengan jumlah peserta 75% yang dilakukan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan, ketercapaian tujuan pemberian informasi minimal 70% serta tingkat kepusasan peserta, ketercapaian materi serta ketercapaian target penguasaan materi peserta minimal 70%. Sehingga program ini fdinilai efektif, dan memiliki benefit yang baik saat dilaksanakan.