Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Kombinasi Metode Kontrol dan Perkuatan untuk Penanganan Longsor (Studi Kasus: Longsor Waikerap, Tanggamus, Lampung) Aminudin Syah; Ilham Dani; Sandri Erfani
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v4i2.1627

Abstract

Landslides often cause heavy casualties and material losses in Tanggamus Regency. These incidentscontinue to be repeated so that it still requires a landslides risk reduction. Landslides risk mitigation begins with a field survey and soil investigation, followed by analyzing the investigation results and planning the potential mass movements. The results from the geological survey show that the study area has a lithology of constituents in the form of andesite and landslide material in the form of volcanic breaks with a high level of weathering so as to form a thick layer of soil. The basic landslide handling design plan in Pekon Waykerap is to perform the geometry arrangement of the slopes so itprovides a strengthened structure with gabion slopes. The slope design results give the slope height limited to 5 meters, a 1H:1V slope gradient, and 2.5 meter bench. The slope surface is suggested to be covered with a patch of grass and equipped with surface drainage. The slope stability analysis results for Pekon Waykerap landslides using the limit equilibrium method shows that using the combination of control and retrofitting method and increases the static safety factor from 1.092 to 1.298 and the dynamic safety factor from 0.846 to 1.031, which means the groundmass movement risk decreases.
PEMETAAN DAERAH RAWAN GEMPA DAN SOSIALISASI MITIGASI DI DESA WAY MULI DAERAH SEKITAR GUNUNG RAJABASA PROVINSI LAMPUNG Sandri Erfani; Rahmat Catur Wibowo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i2.368

Abstract

Desa Way Muli merupakan sebuah desa yang berlokasi di kaki gunung Rajabasa, daerah ini juga sangat dekat dengan garis Pantai. Potensi desa ini sangatlah besar jika dikembangkan, disamping itu juga ada potensi lain yaitu tsunami. Tercatat pada bulan Desember 2018 pesisir pantai di Lampung Selatan dihantam tsunami termasuk Desa Way Muli sendiri. Berdasarkan hal tersebut perlunya kesadaran seluruh pihak dan pembuatan peta identifikasi daerah rawan tsunami, serta pelatihan dan simulasi untuk upaya mitigasinya. Pembuatan peta daerah rawan bencana terbaru perlu dilakukan untuk memetakan dan memeberikan informasi daerah yang rawan akibat tsunami. Kegiatan pengabdian ini diharapkan sesuai dengan tujuan untuk membekali warga di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa pengetahuan tentang potensi bencana tsunami dan bencana lain yang menyertai, dan memberikan simulasi early warning mitigasi bencana tsunami. Berdasarkan peta yang dihasilkan daerah Way Muli terdiri dari setidaknya 3 (tiga) kelompok yaitu daerah berwarna merah (daerah paling rawan) berjarak sekitar 20-30 meter dari permukaan laut, daerah berwarna kuning (daerah sedang) sebagian besar berjarak sekitar di atas 30-70 meter serta daerah berwarna hijau (daerah paling aman) berjarak diatas 70 meter. Pemaparan yang dilaksanakan pada sosialisasi setidaknya ada tiga poin penting yaitu bagaimana proses terjadinya gempa dan tsunami, bagaimana cara mitigasi yang benar serta menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih siap akan potensi kejadian yang sama dikemudian hari.
PENGEMBANGAN SUMUR PRODUKSI DAN INJEKSI DI LAHAN SAWAH PEKON AMBARAWA TIMUR, PRINGSEWU Rustadi Rustadi; I Gede Boy Darmawan; I Gede Yogi Suandana; Sandri Erfani; Opik Taufik Purwadi
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.931 KB)

Abstract

Pengembangan irigasi berbasis air tanah dangkal, telah banyak dilakukan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan air di lahan sub optimal di Pekon Ambarawa Timur. Sejumlah sumur mengalami kegagalan mendapatkan air tanah dan lainnya mengalami penurunan debit yang menjadikan biaya pemompaan tidak ekonomis. Pengukuran di dua lintasan geolistrik 2D telah dilakukan untuk mendapatkan keberadaan akuifer dangkal. Akuisisi data menggunakan instrument ARES, konfigurasi Wenner – Schlumberger dengan panjang lintasan 200 m dan spasi antar elektrode 5 m. Hasil sampling pada dua lintasan, keberadaan akuifer membentuk lensa – lensa pada lingkungan dominan material lempung di kedalaman 2 – 30 m. Selain dipengaruhi oleh material lempung yang bersifat rendah permeable, juga terdapat lelehan dan intrusi membentuk sejumlah keberadaan batuan beku. Untuk memenuhi tujuan sumber pengairan, pembuatan sumur ditempatkan pada keberadaan lensa – lensa akuifer. Selain untuk produksi, juga dapat dikembangkan sebagai sumur injeksi menangkap genangan air hujan mengisi akuifer dangkal.
IDENTIFIKASI TITIK LONGSOR DAN SOSIALISASI MITIGASI BENCANA LONGSOR DI KELURAHAN SUMBER AGUNG, KECAMATAN KEMILING, KOTA BANDAR LAMPUNG Sandri Erfani; Nandi Haerudin; Ilham Dani; Aminudin Syah; Restu Ningsih; Hayu Nurfaidah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v7i1.389

Abstract

Tanah longsor merupakan bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan muka tanah akibat undulasi pemukaan yang curam atau terjal. Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung menjadi salah satu daerah dengan potensi bencana tanah longsor dengan tingkat kerawanan menengah. Namun terkait tingkat kesadaran masyarakat sekitar terhadap bencana longsor di wilayah tersebut masih rendah. Oleh karena itu, kegiatan dari Tim Universitas Lampung ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada Kelurahan Desa Sumber Agung yang dinilai memiliki potensi longsor. Program kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi dan pembuatan papan informasi terhadap bencana tanah longsor. Kegiatan di Kelurahan Sumber Agung ini bertujuan sebagai pembekalan terkait potensi longsor dan memberikan simulasi berupa papan informasi saat terjadi bencana longsor. Kegiatan ini dilakukan melalui pemetaan geologi dan mengetahui titik potensi longsor menggunakan foto udara (drone) yang bertujuan untuk melihat tingkat kemiringan lereng yang menyebabkan longsor melalui pengamatan dari atas (foto udara). Dari hasil pemetaan foto udara yang dilakukan diperoleh lima titik potensi longsor di lingkungan RT VIII. Kegiatan sosialisasi potensi longsor ini diharapkan berhasil memiliki nilai akhir yang baik, dengan jumlah peserta 75% yang dilakukan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan, ketercapaian tujuan pemberian informasi minimal 70% serta tingkat kepusasan peserta, ketercapaian materi serta ketercapaian target penguasaan materi peserta minimal 70%. Sehingga program ini fdinilai efektif, dan memiliki benefit yang baik saat dilaksanakan.
GIS Scoring and Overlay Methods for Mapping Landslide Vulnerability in Lebak Regency, Banten Sandri Erfani; Muhammad Naimullah; Denta Winardi
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v20i1.15057

Abstract

Landslide hazard mapping using a geographic information system (GIS) is essential because it helps reduce disaster risks and protects communities from their impacts. In landslide hazard mapping, scoring and weighting methods and overlay analysis help determine the level of landslide vulnerability. The research data uses several parameters, including soil type, geology, rainfall, land cover, and slope. The slope was determined based on the Digital Elevation Model Shuttle Radar Topography Mission (DEM SRTM) data. The tools used are ArcGIS v10.8 software and Microsoft Office 2019. Lebak Regency has quite a lot of rainfall, especially during the rainy season, with moderate to dry intensity ranging from 1,501-2,000 mm/year and 2,001-2,500 mm/year. Stones that are easily worn and corroded are more vulnerable. Steep slopes can increase the risk of landslides, especially in areas with slippery soil types. Land cover converted to plantations or settlements tends to be more vulnerable than untouched land. Lebak Regency consists of 3 landslides: low, medium, and high. The area of low risk is 3,854.57 ha, the medium risk area is 160,884.09 ha, and the high-risk area is 164993.60 ha. Landslide-prone areas with a predominance of landslide vulnerability are shown in low level found in Wanasalam District, with an area of 2,800.91 ha or 0.08%; moderate level is found in Cileles District, with an area of 14,001.21 ha or 0.042%, and the high level is found in Cibeber District with an area of 32,501.61 ha or 0.098%.
Identification of Landslide-Prone Areas Using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) Method and the GIS Approach in Semakai District, Tanggamus Regency, Lampung Province Denta Winardi Setiawan; Nandi Haerudin; Bagus Sapto; Muhammad Sarkowi; Sandri Erfani
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 2 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v20i2.15017

Abstract

Landslides are one of the natural disasters that frequently occur in Indonesia and can result in loss of life, property, and environmental damage. Semaka Subdistrict, Tanggamus Regency, Lampung Province, is located in a landslide-prone area. The aim of this research is to analyze the geological characteristics and soil layer dynamics for landslide mitigation in the Semaka area. This study uses a scoring method based on three parameters: slope inclination, sediment thickness, and peak ground acceleration (PGA), to determine site class and create a landslide-prone zone map in the Semaka region. Microtremor data is analyzed using the Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR) method. The obtained data represents ground vibrations as a function of time, with a dominant frequency range in the Semaka area between 2.18 and 13.48 Hz and sediment thickness ranging from 10 to 80 meters. The maximum PGA values range from 100 to 600 gal. The seismic sources used in the PGA map are from the subduction zone and Semangko Fault. Based on the slope values, geological factors such as sediment thickness, and PGA values, the villages of Sedayu and Sukaraja are identified as the areas most susceptible to landslides. The findings of this research are expected to enhance landslide control measures in the Semaka region.
Analisis Model Struktur Bawah Permukaan Berdasarkan Tomografi Seismik Wilayah Sumatera Barat Menggunakan LOTOS12 Sandri Erfani; Iis Ratna Sari
Wahana Fisika Vol 6, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v6i1.34036

Abstract

Provinsi Sumatera Barat berada pada tiga jalur seismik aktif yaitu subduksi, Sesar Mentawai dan Sesar Semangko yang mengakibatkan wilayah ini memiliki resiko kegempaan yang sangat tinggi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memberikan informasi mengenai kondisi struktur bawah permukaan, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu tomografi seismik.  Penelitian ini bertujuan untuk  memperoleh distribusi anomali ????????, ????????, dan rasio ????????/????????, serta memperoleh model struktur Sesar Mentawai dan Sesar Semangko. Data yang digunakan yaitu data gempabumi dalam rentang waktu 01 Januari 2018 - 30 November 2020. Berdasarkan hasil penelitian, anomali negatif Vp dan Vs terlihat jelas dikedalaman 20-40 km, hal ini menginformasikan bahwa gempabumi yang sering terjadi adalah jenis gempabumi dangkal. Nilai Kecepatan gelombang P pada kerak atas yaitu 5,615 km/s - 6,769 km/s, kerak bawah 6,653 km/s - 8,269 km/s, dan mantel atas 7,867 km/s - 8,269 km/s. Kecepatan gelombang S pada kerak atas sekitar 3,397 km/s - 4,294 km/s, kerak bawah 4,230 km/s - 4,871 km/s, dan pada mantel atas lebih dari 4,807 km/s. Hasil pemodelan tomografi 3D dapat diidentifikasi bahwa benar terdapat Sesar Mentawai dan Sesar Semangko yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya gempabumi dan tsunami di Sumatera Barat. West Sumatera Province is on three active seismic routes, namely subduction, Mentawai Fault and Semangko Fault which result in this region having a very high seismic risk. Further research is needed to provide information on the condition of subsurface structures, one of the methods that can be used is seismic tomography. This study aims to obtain anomalies distributions of ????????, ????????, and the ratio ????????/????????, and to obtain structural models of the Mentawai and Semangko faults. The data used are earthquake data for the period 01 January 2018 - 30 November 2020. Based on the results of the study, the negative anomalies of Vp and Vs are clearly visible at a depth of 20-40 km, this indicates that the earthquakes that often occur are shallow earthquakes. The value of P wave velocity in the upper crust is 5,615 km/s - 6,769 km/s, lower crust 6,653 km/s - 8,269 km/s, and upper mantle 7,867 km/s - 8,269 km/s. The S wave velocity in the upper crust is around 3,397 km/s - 4,294 km/s, the lower crust 4,230 km/s - 4,871 km/s, and in the upper mantle it is more than 4,807 km/s. The results of 3D tomography modeling can be identified that it is true that there are Mentawai faults and Semangko faults which are one of the main causes of earthquakes and tsunamis in West Sumatera. 
ANALISIS TINGKAT RESIKO KAWASAN BENCANA GUNUNG MERAPI DAERAH KABUPATEN SLEMAN MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS F.M. Arbi; Hanifah; A. Ramadhona; Erfani, Sandri
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA) 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Merapi, salah satu gunungapi aktif di Indonesia yang menjadi ancaman bagi daerah disekitarnya, termasuk Kabupaten Sleman. Salah satu ancamannya primer hasil erupsi gunungapi adalah aliran piroklastik. Erupsi terbesarnya adalah pada Desember 2010 dengan aliran piroklastik yang meluas mencapai jarak 15 kilometer yang memakan korban sebanyak 386 orang meninggal dan kerugian kerusakan mencapai Rp 2,14 triliun dan erupsi Desember 2020 yang menghasilkan ash plumes, ash fall, dan aliran piroklastik. Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih relatif tinggi. Dalam menghadapi kondisi tersebut, diperlukan analisis tingkat kerawanan maupunrisiko bencana akibat aktivitas Gunung Merapi, khususnya pada daerah lereng selatan. Adanya pemetaan tingkat kerawanan dan risiko tersebut dapat sebagai upaya memperkecil korban jiwa, kerusakan maupun kerugian di masa mendatang. Untuk itu, juga diperlukan manajemen penanggulangan bencana yang mencakup beberapa tahapan esensial. Tahap-tahap tersebut melibatkan berupa tindakan pencegahan mitigasi, kesiap-siagaan, tanggap darurat (quick response) dan rehabilitas, tindakan preventif dan mitigasi untuk mengurangi risiko masa depan, serta kesiapsiagaan sebagai langkah antisipatif. Selanjutnya dilakukan analisis terkait tingkat kerawanan dan risiko melalui Sistem Informasi Geografis. Harapannya, dapat menerapkan jalur evakuasi yang memastikan evakuasi seluruh penduduk di wilayah rawan bahaya erupsi ke tempat yang lebih aman.
Delineation of Vulnerable Areas Affected by the Eruption of Mount Agung, Bali Sandri Erfani; Muhammad Naimullah; Christas Gracia; Sheilla Annisa Uzzahra
JURNAL GEOGRAFI Vol 16, No 1 (2024): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v16i1.43909

Abstract

Vulnerability is a condition of a community or society that causes the inability to face the threat of disaster. Geographic information systems (GIS) have become essential tools in evaluating natural hazards and risks which is an aspect to define vulnerability of the volcano eruption-affected area. Based on activity of volcano, it is necessary to delineate the vulnerability of areas affected by the eruption of Mount Agung by integrating the Mount Agung Area Network Map and Geological Map with physical vulnerability data and social vulnerability. This research using processing methods and spatial analysis of Geographic Information Systems (GIS) and remote sensing methods. Geographic Information System (GIS) is used to create vulnerability maps using scoring, weighting, and overlay methods. The data used for making the vulnerability map include administrative boundaries, DEM (Digital Elevation Model), secondary data from the BPS 2020 Karangasem Regencyt in Figures, geological maps, settlement data and land cover maps. The results based on these data show the number of areas affected by the eruption of Mount Agung, the data states that the data area with low vulnerability has an area of 0.001490 Ha. Medium vulnerability data has an eruption affected area of 47.024493897 Ha. While the high vulnerability has an affected area of 36.878843877 Ha. Differences in the level of vulnerability are influenced by social vulnerability, physical vulnerability, and environmental vulnerability.Keywords: Delineation, Eruption, GIS, Mount Agung, Vulnerability
Pemetaan Dan Analisis Tingkat Kerawanan Longsor Di Kabupaten Temanggung Menggunakan Sistem Informasi Geospasial Dani, Ilham; Iwasaki, Kireina Putri; Erfani, Sandri; Wibowo, Rahmat Catur
Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri (JTII) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtii.v3i2.52

Abstract

Kabupaten Temaggung adalah salah satu bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang terletak di antara beberapa pegunungan yang menjadikannya memiliki resiko rawan longsor. Faktor-faktor seperti ketinggian, kelerengan, curah hujan, penggunaan jenis tanah, dan tutupan lahan menjadi beberapa faktor penentu tingginya tingkat resiko kerawanan longsor di Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran tigkat resiko ancaman longsor di area studi.  Sistem Informasi Geospasial (SIG) diterapkan untuk membantu memetakan kawasan rawan longsor di Kabupaten Temanggung. Dengan menggunakan metode weighted overlay (tumpang susun), yaitu dengan menggabungkan berbagi factor penentu di atas, diharapkan dapat memberi gambaran tingkat ancaman bencana longsor di wilayah Kabupaten Temanggung, sehingga peta tersebut dapat dianalisis tingkat sebaran kerawanan longsornya. Hasil penelitian ini mampu memberikan informasi sebaran kerawanan longsor sebagai lahan masukan untuk perumusan kebijakan perencanaan dan pengembangan wilayah serta data dasar untuk manajemen risiko bencana disekitar wilayah Kabupaten Temanggung.