<![CDATA[Budaya lokal Indonesia merupakan warisan budaya bangsa Indonesia Budaya lokal lebih bermakna karena dapat menumbuhkan semangat kecintaan terhadap kehidupan manusia Nilai-nilai, standar dan etika yang terkandung dalam Aturan Standar tercermin dalam budaya lokal Praja IPDN Kampus Sumbar berasal dari Sabang-Merauke selama menjalani pendidikan, mereka harus mengetahui dan mempelajari tata cara Minangkabau khususnya filosofi “Basandi Sarak Sarak yang tersandi dalam Kitab ullah” agar Praja dapat mengkomunikasikan kepada orang tua, saudara, dan masyarakat ketika kembali ke daerah asalnya. Kegiatan ini mengembangkan pembelajaran mengenalkan dan mengenal prosesi adat Minangkabau dalam kaitannya dengan konteks kekinian. Acara berlangsung di balai adat Kenagarian Lasi. Lasi dipilih sebagai tempat kajian pengenalan budaya lokal karena melihat adat dan budayanya masih terpelihara dengan baik dan lembaga kerapatan adatnya cukup aktif dalam mempertahankan, melestarikan adat dan budaya dengan cara menggelar kegiatan pasambahan dan diskusi tentang adat yang rutin dilaksanakan di balai kerapatan adat. Pengenalan budaya Minangkabau diberikan oleh ketua Adat yang terdiri dari penyambutan tamu Pasambahan, peran Ninik Mumang, ulama dan Bundo Kanduang. Usai pemaparan materi dilanjutkan dengan tanya jawab dari Civitas Akademika IPDN dan diakhiri dengan “Makan Bajamba” yang merupakan tradisi Minangkabau yaitu makan dalam satu piring untuk 4 orang yang disebut “Satu Nampan”.]]>
