Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Lilin Aromaterapi di Madrasah Aliyah Nahdlatuth Thalabah – Yasinat Jember Masturoh, Farisah; Mahmudah, Farida Nur; Syachrudin, Anisah Inas; Mashitoh, Insani Alfinur; Putri , Sephia Nurlista; Wachidah , Dyanita Nur; Afida, Nurul; Billah, Mu'tasim
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 2 No. 2 (2024): Renata - Agustus 2024
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.73

Abstract

Permasalahan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, menjadi isu penting di Indonesia karena potensinya dalam mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Minyak jelantah, yang merupakan residu dari proses penggorengan, sering kali dibuang begitu saja, menyebabkan polusi pada saluran air dan sungai. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif minyak jelantah dengan mengolahnya menjadi lilin aromaterapi di MA Nahdlatuth Thalabah Yasinat, Jember. Proses pembuatan lilin aromaterapi dimulai dengan mencampurkan 250 ml minyak jelantah dan 350gram parafin dalam panci, kemudian dipanaskan hingga meleleh. Essential oil ditambahkan secukupnya dan diaduk hingga merata, diikuti dengan penambahan pewarna krayon. Setelah campuran sedikit mendingin, dituang ke dalam wadah lilin dengan sumbu yang telah diposisikan di tengah. Lilin kemudian dibiarkan mengeras pada suhu ruang. Aspek pengemasan juga menjadi fokus utama dalam pelatihan ini, dengan tujuan agar lilin aromaterapi memiliki nilai estetika dan daya tarik yang lebih tinggi. Hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset menunjukkan bahwa lilin aromaterapi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat berfungsi sebagai pengharum ruangan, penghias, serta penolak nyamuk. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset ini tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan limbah minyak jelantah tetapi juga membuka peluang usaha kreatif bagi siswa di MA Nahdlatuth Thalabah Yasinat, Jember
Synthesis and Characterization of Cellulose Acetate Derived from Corn Stalk Cellulose Using FTIR Analysis Masturoh, Farisah; Hasanah, Nur; Wahyusi, Kindriari Nurma
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 9 No 2 (2025): G-Tech, Vol. 9 No. 2 April 2025
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/gtech.v9i2.6833

Abstract

The synthesis and characterization of cellulose acetate were carried out using cellulose derived from corn stalks. Cellulose acetate was obtained through the esterification of cellulose, a natural biopolymer commonly sourced from wood or plant fibers. During the acetylation stage, the hydroxyl groups in cellulose were replaced with acetate groups from acetic anhydride. The acetylation process involved varying the volume of glacial acetic acid (CH₃COOH) at 25, 35, 45, 55, and 65 milliliters and reaction times of 1, 1.25, 1.5, 1.75, and 2 hours, using 0.5 milliliters of 98 percent sulfuric acid as a catalyst. Cellulose was first extracted by delignification using 17.5 percent sodium hydroxide, followed by bleaching with 4 percent sodium hydroxide and 4 percent hydrogen peroxide. The results showed that increasing the volume of acetic acid led to an acetyl content of up to 40.4 percent and a degree of substitution of 2.5. Extension of the acetylation time to 1.5 hours also increased the yield of cellulose acetate to a maximum of 70.2631 percent before decreasing at longer durations. These optimal results, including 70.2631 percent yield, 40.4 percent acetyl content, and a degree of substitution of 2.5, were achieved with 65 milliliters of acetic acid and 1.5 hours of acetylation. FTIR analysis confirmed successful acetylation by identifying hydroxyl (O–H), carbonyl (C=O), and ester (C–O) functional groups.