Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PUPUK ORGANIK LIMBAH SAYURAN DAN BUAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber Oficinale var. rubrum) SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA KULIAH EKOLOGI Krisdhianto, Andhi
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 1 No. 01 (2023): Jernih: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v1i01.1087

Abstract

Jahe (Zingiber oficinale roscoe) merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah, permintaan jahe di pasar internasional salah satunya jahe organik namun kendala pengembangan jahe organik adalah produksi yang rendah dan ukuran rimpang yang kecil. Perlu dilakukan penelitian mengenai budidaya jahe secara organik dengan memanfaatkan sampah sayuran dan buah sehingga sehingga dapat meningkatkan produksi jahe organik dan dapat mengurangi sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pupuk Organik Limbah Sayuran dan Buah terhadap Produktivitas Tanaman Jahe Merah (Zingiber oficinale var. rubrum) sebagai Sumber Belajar Mata Kuliah Ekologi pada Sub Bahasan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian ini dilakukan dengan menggunanakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. 5 perlakuan tersebut diantaranya kontrol, organik padat 200 mg, organik padat 250 mg, organik cair 250 mL dan organik cair 300 mL. Parameter produktifitas yang di ukur adalah panjang rimpang (cm) dan berat rimpang (gr). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Oneway (ANOVA) pada taraf signifikasi 5%. Apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap berat rimpang jahe merah pada perlakuan 300 mL. Pada perlakuan kontrol dan organik cair 250 mL tidak memberikan pengaruh yang nyata. Pemberian pupuk organik cair tidak berengaruh nyata terhadap panjang rimpang. Pemberian pupuk organik padat berpengaruh nyata terhadap berat rimpang yakni pada perlakuan 200 mg memberikan hasil yang paling bagus diikuti dengan pemberian perlakuan 250 mg, namun pemberian pupuk organik padat tidak berpengaruh terhadap panjang rimpang jahe merah.
ANALISIS KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR DI DESA SUMBERSALAK, KECAMATAN LEDOKOMBO, KABUPATEN JEMBER Krisdhianto, Andhi
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 1 No. 02 (2023): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air sebagai kebutuhan pokok bagi makhuk hidup di bumi, bagi kehidupan air ialah senyawa kimia yang sangat penting termasuk juga untuk manusia. Pemanfaatan sumber mata air ialah salah satu alternatif bagi sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih dan tidak selamanya air jernih yang berasal dari mata air itu sehat dan tidak tercemar. Oleh karena itu amat berarti untuk kita buat mengenali air yang kita konsumsi sudah sesuai dengan persyaratan baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah atau belum. Hal ini sangat penting karena jika kita mengkonsumsi air yang tercemar maka akan berpengaruh terhadap kesehatan kita. Riset ini bertujuan untuk mengatahui kualitas air yang berasal dari mata air di Desa Sumber Salak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember dan membandingkan dengan standart baku mutu yang tertuang dalam Lampiran VI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian melakukan beberapa uji, diantaranya uji parameter fisika, kimia dan bakteriologis. Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian membandingkan dengan standart baku mutu air nasional yang terdapat dalam Lampiran VI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka dapat ditarik kesimpulan bahwa air dari mata air Dusun Salak dan mata air Dusun Karanganyar termasuk dalam Golongan Kelas 1. Golongan air Kelas 1 ialah air yang peruntukkannya bisa dipakai buat air dasar air minum, serta atau ataupun peruntukkan lain yang mempersyaratkan kualitas air yang serupa dengan khasiat itu.
ANALISIS KUALITAS FISIK dan KUALITAS KIMIA UDARA DALAM RUANGAN di UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER Krisdhianto, Andhi
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 2 No. 01 (2024): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Udara adalah kebutuhan utama bagi mahluk hidup, bagi tumbuhan udara yang mengandung Karbon Dioksida (CO2) dibutuhkan untuk fotosintesis, sementara bagi mahluk hidup lain udara yang mengandung Oksigen (O2) sangat dibutuhkan untuk pernafasan. Tanpa udara bersih, ekosistem dapat terganggu, yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan manusia. Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruangan dengan demikian sangat penting untuk memperhatikan kualitas udara dalam ruangan di tempat bekerja maupun di tempat tinggal. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kualitas udara yang buruk dalam ruang rumah dapat menimbulkan gangguan kesehatan, sehingga perlu upaya penanggulangan secara tepat dan berkesinambungan oleh semua pihak. Keinginan mendapatkan udara yang sesuai dengan NAB yang telah ditetapakan pemerintah juga menjadi keinginan Universitas Argopuro Jember, salahsatu diantaranya Fakultas Saintek karena memiliki ruang fakultas. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan di ruang fakultas saintek Universitas Argopuro Jember kualitas fisik dan kualitas kimia didapatkan bahwa parameter suhu udara, CO2, HCHO dan VOC memenuhi NAB. Sedangkan kelembapan tidak mampu memenuhi NAB yang ditetapkan oleh Permenkes No. 1077/MENKES/PER/V/2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah. Perlu upaya yang harus dilakukan agar kelembapan dalam ruang fakultas memenuhi NAB diantaranya adalah memperbaiki ventilasi udara, Pemanfaatan teknologi (dehumidifier) dan Melengkapi kamar mandi dengan exhaust fan.
Analisis SWOT Penentuan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember Krisdhianto, Andhi
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 2 No. 02 (2024): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih adalah kebutuhan dasar setiap manusia harus terpenuhi jika kebutuhan dasar tersebut tidak terpenuhi maka akan berpengaruh terhadap kesehatan dan bisa mengakibatkan kematian. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan bahwa air bersih dan sanitasi sebagai hak asasi manusia. Sebagai salah satu negara yang menyetuji resolusi air bersih dan sanitasi sebagai hak asasi manusia, Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban untuk menyediakan akses air bersih kepada semua orang dalam jumlah yang cukup, aman, dan terjangkau secara fisik serta finansial. Wilayah perdesaan memiliki ketersediaan akses air bersih dan sanitasi masih minim karena didominasi oleh masyarakat berpendapatan rendah maka terutama di desa tertinggal. Pemerintah Indonesia dalam upaya memenuhi hak atas air bersih khususnya di wilayah perdesaan banyak membangun intalasi SPAM namun kodisi di lapangan pengelolaan sarana penyediaan air bersih atau SPAM belum semua terkelola dengan baik. Banyak SPAM yang dibangun oleh pemerintah menjadi SPAM yang gagal dan terbengkalai. Berdasarkan analisis SWOT dan Matrik IE SPAM sampel penelitian ini tergolong pada SPAM sosial dan gagal karena tidak mampu mengumpulkan retribusi dari pengguna yang dapat menyebabkan berhentinya oprasi SPAM dalam neyalurkan air bersih kerusakan jaringan yang parah karena tidak adanya dana untuk biaya operasional, pemeliharaan dan perbaikan. Sebagai upaya untuk memperbaiki hal tersebut beberapa hal yang dapat dilakukan adalah pembentukan lembaga pengelola, pembentukan badan pengawas, pembuatan aturan untuk pengguna SPAM, menentukan nominal retribusi dan inventarisasi jaringan SPAM.
Analisis Kualitas Fisik dan Kualitas Kimia Udara dalam Ruangan di Universitas PGRI Argopuro Jember: Analysis of Physical Quality and Chemical Quality of Indoor Air at PGRI Argopuro University Jember Krisdhianto, Andhi; L, Muhammad Farhan Ferdiansyah
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 2 No. 01 (2024): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v2i01.1912

Abstract

Udara adalah kebutuhan utama bagi mahluk hidup, bagi tumbuhan udara yang mengandung Karbon Dioksida (CO2) dibutuhkan untuk fotosintesis, sementara bagi mahluk hidup lain udara yang mengandung Oksigen (O2) sangat dibutuhkan untuk pernafasan. Tanpa udara bersih, ekosistem dapat terganggu, yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan manusia. Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruangan dengan demikian sangat penting untuk memperhatikan kualitas udara dalam ruangan di tempat bekerja maupun di tempat tinggal. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kualitas udara yang buruk dalam ruang rumah dapat menimbulkan gangguan kesehatan, sehingga perlu upaya penanggulangan secara tepat dan berkesinambungan oleh semua pihak. Keinginan mendapatkan udara yang sesuai dengan NAB yang telah ditetapakan pemerintah juga menjadi keinginan Universitas Argopuro Jember, salahsatu diantaranya Fakultas Saintek karena memiliki ruang fakultas. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan di ruang fakultas saintek Universitas Argopuro Jember kualitas fisik dan kualitas kimia didapatkan bahwa parameter suhu udara, CO2, HCHO dan VOC memenuhi NAB. Sedangkan kelembapan tidak mampu memenuhi NAB yang ditetapkan oleh Permenkes No. 1077/MENKES/PER/V/2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah. Perlu upaya yang harus dilakukan agar kelembapan dalam ruang fakultas memenuhi NAB diantaranya adalah memperbaiki ventilasi udara, Pemanfaatan teknologi (dehumidifier) dan Melengkapi kamar mandi dengan exhaust fan.
Analisis SWOT Penentuan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember: SWOT Analysis of Determining the Strategy for Developing a Clean Water Supply System in Sumbersalak Village, Ledokombo District, Jember Regency Krisdhianto, Andhi
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 2 No. 02 (2024): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v2i02.2186

Abstract

Air bersih adalah kebutuhan dasar setiap manusia harus terpenuhi jika kebutuhan dasar tersebut tidak terpenuhi maka akan berpengaruh terhadap kesehatan dan bisa mengakibatkan kematian. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan bahwa air bersih dan sanitasi sebagai hak asasi manusia. Sebagai salah satu negara yang menyetuji resolusi air bersih dan sanitasi sebagai hak asasi manusia, Pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban untuk menyediakan akses air bersih kepada semua orang dalam jumlah yang cukup, aman, dan terjangkau secara fisik serta finansial. Wilayah perdesaan memiliki ketersediaan akses air bersih dan sanitasi masih minim karena didominasi oleh masyarakat berpendapatan rendah maka terutama di desa tertinggal. Pemerintah Indonesia dalam upaya memenuhi hak atas air bersih khususnya di wilayah perdesaan banyak membangun intalasi SPAM namun kodisi di lapangan pengelolaan sarana penyediaan air bersih atau SPAM belum semua terkelola dengan baik. Banyak SPAM yang dibangun oleh pemerintah menjadi SPAM yang gagal dan terbengkalai. Berdasarkan analisis SWOT dan Matrik IE SPAM sampel penelitian ini tergolong pada SPAM sosial dan gagal karena tidak mampu mengumpulkan retribusi dari pengguna yang dapat menyebabkan berhentinya oprasi SPAM dalam neyalurkan air bersih kerusakan jaringan yang parah karena tidak adanya dana untuk biaya operasional, pemeliharaan dan perbaikan. Sebagai upaya untuk memperbaiki hal tersebut beberapa hal yang dapat dilakukan adalah pembentukan lembaga pengelola, pembentukan badan pengawas, pembuatan aturan untuk pengguna SPAM, menentukan nominal retribusi dan inventarisasi jaringan SPAM.
Evaluasi Ketimpangan Distribusi Curah Hujan Antar Kecamatan di Kabupaten Jember Tahun 2021-2023 dan Implikasinya Terhadap Resiko Bencana Hidrometerologi: Evaluation of Inequality in Rainfall Distribution Between Sub-districts in Jember Regency in 2021-2023 and Its Implications for Hydrometeorological Disaster Risk Purwandari, Anggraini Ratih; Krisdhianto, Andhi; Hariadi, Wigid; Aswan, Mohamad Syaifudin
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 3 No. 1 (2025): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v3i1.2453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi dan ketimpangan curah hujan antar kecamatan di Kabupaten Jember selama periode 2021–2022. Data curah hujan bulanan dari 10 kecamatan dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dan komparatif untuk mengidentifikasi pola spasial-temporal serta disparitas antar wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2022 lebih basah dengan potensi curah hujan ekstrem lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, ditandai dengan kenaikan rentang curah hujan dari 3500 mm (2021) menjadi 4500 mm (2022). Pola musiman konsisten dengan iklim monsun Indonesia, dimana puncak hujan terjadi pada awal tahun (Maret-April) dan akhir tahun (November-Desember), sementara musim kemarau berlangsung pada Juli-September. Namun, distribusi hujan tidak merata antar kecamatan, dengan ketimpangan signifikan antara wilayah terbasah (misalnya Kecamatan Jelbuk dan Sumberbaru) dan terkering (misalnya Kecamatan Wuluhan dan Balung). Ketimpangan ini berdampak langsung pada perencanaan pertanian dan manajemen sumber daya air, terutama dalam mitigasi banjir musim hujan serta kekeringan musim kemarau. Temuan ini merekomendasikan perlunya kebijakan berbasis data untuk optimalisasi distribusi air dan adaptasi sektor pertanian sesuai karakteristik lokal. Ketimpangan ekstrem terjadi pada musim kemarau (Juli-September), menunjukkan kebutuhan manajemen air darurat di wilayah terkering. Pengelolaan sumber daya air dengan baik sebaiknya dilakukan di Kecamatan dengan variasi tinggi seperti Sukowono dan Tempurejo.
Aplikasi Pupuk Cair Organik dari Buah dan Sayur Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea aquatica) Martha, Giaz Adi; Mustika, Adi; Krisdhianto, Andhi
Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Vol. 10 No. 1 (2025): BIOMA: JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v10i1.2995

Abstract

Penelitian bertujuan mengevaluasi Pupuk Cair Organik (PCO) dari buah dan sayur terhadap pertumbuhan Kangkung (Ipomoea aquatica). Metodenya adalah fermentasi limbah sayur dan buah selama 21 hari menggunakan mikroorganisme efektif (EM4). Dianalisis kandungan unsur hara (N, P, K) dan pH. Variasi perlakuan pada uji efektivitas terdiri dari kontrol tanpa PCO (P0), PCO (20, 40, dan 60 mL/L air sumur). Hasil menunjukkan pH PCO= 3,77 dengan (N, P, K) sebesar 5,6%, sesuai standar Kementerian Pertanian. Uji efektivitas menunjukkan PCO 60 mL/L paling efektif meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah. PCO dari limbah sayur dan buah berpotensi sebagai pupuk ramah lingkungan yang meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus mengurangi dampak limbah organik.
Pengaruh Pupuk Organik Limbah Sayuran dan Buah Terhadap Produktivitas Tanaman Jahe Merah (Zingiber Oficinale var. rubrum) Sebagai Sumber Belajar Mata Kuliah Ekologi : The Effect of Organic Fertilizer from Vegetable and Fruit Waste on the Productivity of Red Ginger Plants (Zingiber Oficinale var. Rubrum) as a Learning Resource for Ecology Courses Inna, Flaviana; Krisdhianto, Andhi; Yaqin, Mochammad Ainul
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 1 No. 01 (2023): Jernih: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v1i01.1087

Abstract

Jahe (Zingiber oficinale roscoe) merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah, permintaan jahe di pasar internasional salah satunya jahe organik namun kendala pengembangan jahe organik adalah produksi yang rendah dan ukuran rimpang yang kecil. Perlu dilakukan penelitian mengenai budidaya jahe secara organik dengan memanfaatkan sampah sayuran dan buah sehingga sehingga dapat meningkatkan produksi jahe organik dan dapat mengurangi sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pupuk Organik Limbah Sayuran dan Buah terhadap Produktivitas Tanaman Jahe Merah (Zingiber oficinale var. rubrum) sebagai Sumber Belajar Mata Kuliah Ekologi pada Sub Bahasan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian ini dilakukan dengan menggunanakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. 5 perlakuan tersebut diantaranya kontrol, organik padat 200 mg, organik padat 250 mg, organik cair 250 mL dan organik cair 300 mL. Parameter produktifitas yang di ukur adalah panjang rimpang (cm) dan berat rimpang (gr). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Oneway (ANOVA) pada taraf signifikasi 5%. Apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap berat rimpang jahe merah pada perlakuan 300 mL. Pada perlakuan kontrol dan organik cair 250 mL tidak memberikan pengaruh yang nyata. Pemberian pupuk organik cair tidak berengaruh nyata terhadap panjang rimpang. Pemberian pupuk organik padat berpengaruh nyata terhadap berat rimpang yakni pada perlakuan 200 mg memberikan hasil yang paling bagus diikuti dengan pemberian perlakuan 250 mg, namun pemberian pupuk organik padat tidak berpengaruh terhadap panjang rimpang jahe merah.
Analisis Kualitas Air Pada Sumber Mata Air di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember: Analysis of Water Quality at Water Sources in Sumbersalak Village, Ledokombo District, Jember Regency Krisdhianto, Andhi; Kumala, Findi
JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene Vol. 1 No. 02 (2023): JERNIH: Journal of Environmental Engineering and Hygiene
Publisher : Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jernih.v1i02.1568

Abstract

Air sebagai kebutuhan pokok bagi makhuk hidup di bumi, bagi kehidupan air ialah senyawa kimia yang sangat penting termasuk juga untuk manusia. Pemanfaatan sumber mata air ialah salah satu alternatif bagi sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih dan tidak selamanya air jernih yang berasal dari mata air itu sehat dan tidak tercemar. Oleh karena itu amat berarti untuk kita buat mengenali air yang kita konsumsi sudah sesuai dengan persyaratan baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah atau belum. Hal ini sangat penting karena jika kita mengkonsumsi air yang tercemar maka akan berpengaruh terhadap kesehatan kita. Riset ini bertujuan untuk mengatahui kualitas air yang berasal dari mata air di Desa Sumber Salak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember dan membandingkan dengan standart baku mutu yang tertuang dalam Lampiran VI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian melakukan beberapa uji, diantaranya uji parameter fisika, kimia dan bakteriologis. Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian membandingkan dengan standart baku mutu air nasional yang terdapat dalam Lampiran VI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka dapat ditarik kesimpulan bahwa air dari mata air Dusun Salak dan mata air Dusun Karanganyar termasuk dalam Golongan Kelas 1. Golongan air Kelas 1 ialah air yang peruntukkannya bisa dipakai buat air dasar air minum, serta atau ataupun peruntukkan lain yang mempersyaratkan kualitas air yang serupa dengan khasiat itu.